I wanna say thank you

777 101 8
                                    

Sohye senang karena hari ini ia tidak memiliki begitu banyak jadwal. Dengan begitu ia bisa menemui chaeyeon, dan sore ini ia juga sudah memiliki janji dengan wonwoo. Sohye merasa berterima kasih pada kedua orang itu, karena mereka lah yang membuatnya berhasil berkencan dengan mingyu.

Setelah menemui chaeyeon tadi, Sohye menyempatkan diri untuk pergi ke toko buku. Gadis itu ingin membeli sebuah buku untuk wonwoo, meskipun sohye tidak tahu buku apa yang pria itu suka?! Tadi ia juga sempat mencari tahu apa kesukaan wonwoo—dan sohye terkejut karena pria itu menyukai sesuatu yang ia benci. Ya.. pria itu suka membaca.

Sohye sudah tiba di tempat yang mereka janjikan, ia menunggu kedatangan wonwoo di sebuah cafe yang letaknya tidak jauh dari gedung Pledis entertainment. Ya.. sohye memang sengaja memilih cafe itu, karena ia tahu wonwoo pasti sibuk. Ah! Sohye juga tidak memberitahu mingyu, karena ia tidak ingin mingyu salah paham dengan dirinya dan wonwoo.

Tidak butuh waktu lama, wonwoo juga tiba di cafe yang mereka janjikan, pria itu datang tepat waktu.

Sohye menatap penampilan pria itu—Wonwoo tidak mengenakan penyamaran apapun. Pria itu mengenakan jaket bomber berwarna hitam dan juga skinny jeans berwarna hitam, Ah! dan jangan lupakan kacamata harry potter yang bertengger di hidung bangir pria itu, menurut sohye itu membuat kesan misterius wonwoo semakin bertambah.

 Pria itu mengenakan jaket bomber berwarna hitam dan juga skinny jeans berwarna hitam, Ah! dan jangan lupakan kacamata harry potter yang bertengger di hidung bangir pria itu, menurut sohye itu membuat kesan misterius wonwoo semakin bertambah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sohye menyambut pria itu dengan senyuman hangat "Oppa.. Annyeong..!" Sapanya kemudian.

"Kau sudah menunggu lama?" Wonwoo dengan santai duduk di hadapan sohye.

"Aniya oppa.. Aku juga baru sampai.." Kata sohye sambil menggelengkan kepalanya. Gadis itu kemudian mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

"Oppa.. ini untuk mu.." Sohye menyerahkan buku itu pada wonwoo dengan senyum khasnya.

" Sohye menyerahkan buku itu pada wonwoo dengan senyum khasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uhm.. Aku tidak tahu buku apa yang oppa suka.. aku harap oppa menyukainya.."

Wonwoo terdiam beberapa saat, dan dengan kikuk ia menerima pemberian sohye. Jujur saja ini membuatnya sangat gugup—ia tidak pernah membayangkan akan menerima hadiah dari gadis yang ia suka.

"Ige mwoya..? Kau membelinya untuk ku?" Kata Wonwoo sambil mengusap tengkuk lehernya, pria itu mencoba menutupi rasa gugup di hatinya.

"Ndee.. ku dengar itu bagus.. oppa suka membaca kan??" Tanya sohye memastikan.

Wonwoo mengangguk "Itu adalah hal yang ku lakukan saat senggang.. gomawo sohye-ya.." Wonwoo tersenyum hingga deretan giginya terlihat—senyum yang hanya sesekali pria itu tunjukkan.

"Sebenarnya aku ingin berterima kasih.. Uhm.. karena.. berkat bantuan oppa.. mingyu oppa akhirnya mengajak ku berkencan.." Ucap sohye, kali ini dengan senyum yang semakin lebar. jelas sekali kalau gadis itu sangat bahagia.

Senyum yang tadi muncul di bibir wonwoo seketika lenyap begitu saja. Rasa gugup di hatinya kini berganti menjadi rasa kecewa. Seharusnya sejak awal ia tidak menyembunyikan perasaannya untuk Sohye—dengan begitu ia tidak akan menyesal seperti sekarang.

"dan kau menerimanya..??" Wonwoo menanyakan hal yang sudah ia ketahui jawabannya.

"Uhm.. Ndee.. Oppa kan tahu betapa aku menyukainya.. Semalam aku dan mingyu oppa resmi berkencan.." Balas sohye dengan wajah yang sumringah.

Dugaan wonwoo tepat, itu artinya setelah latihan semalam mingyu memang menemui sohye.

"Jadi buku ini.. kau.. membelinya sebagai rasa terima kasih mu??" Wonwoo kembali menanyakan hal yang sudah ia ketahui jawabannya. Sebenarnya tadi wonwoo sempat berpikir kalau sohye memang sengaja membeli buku itu untuknya—tapi ternyata tidak, sepertinya ia memang terlalu berharap banyak.

"Uhm.. Majayo.. itu memang tidak seberapa.. tapi aku harap oppa menyukainya.."

"Eoh.. meskipun ini bukan selera ku, aku menyukainya.." Balas wonwoo dengan memaksakan senyumnya. Meskipun pria itu sedang kecewa, ia tidak ingin menunjukkan hal itu pada sohye. 

Sohye tersenyum girang, ia senang karena wonwoo menyukai hadiah yang ia berikan.

Wonwoo membalas senyum sohye—Meskipun hatinya terasa sakit sekarang, ia tetap merasa senang karena bisa bertemu dan melihat senyum gadis itu.

"Apa masih ada yang ingin kau bicarakan sohye-ah? Kalau tidak ada.. aku harus segera kembali.. mereka pasti mencari ku.." Ucap wonwoo, pria itu ingin segera pergi dari tempat itu, ia tidak bisa lagi menahan perasaannya.

"Ah—mian.. aku jadi mengganggu oppa. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih dan memberikan buku itu pada oppa.." Gadis itu terdiam sejenak "Apa oppa tidak ingin makan dulu?" Lanjutnya menawarkan wonwoo.

"Aniya.. Aku tidak lapar.. kalau begitu aku pergi duluan.. Maaf tidak bisa menemani mu makan.." Kata Wonwoo sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Nde.. Gwenchanayo.. Oppa.. bisakah oppa merahasiakan ini dari mingyu oppa? Aku tidak ingin ia salah paham pada kita.." Pinta Sohye dengan raut wajah khawatir.

Wonwoo hanya mengacungkan kedua ibu jarinya,  sebelum akhirnya pergi meninggalkan tempat itu.

Setidaknya wonwoo sekarang mengerti arti tulisan yang pernah ia baca, di buku itu sang penulis mengatakan bahwa cinta itu tidak hanya datang membawa kebahagiaan tetapi juga kesedihan—dan sohye membuatnya merasakan semua itu.

***

Drama banget ya? Gak tega bikin wonwoo kayak gini? tapi it's okelah ini kan cuma fiksi.. 

And maklum aja kalo feelnya kurang dapet hehe..

Anyway ada yang mengerti gimana rasanya jadi wonwoo??

Sedikit penjelasan, sebenernya sohye itu bukannya gak peka, tapi dia itu terlalu polos ceritanya hehe..

See you in the next part..

Hope you guys like it— Happy reading..

"Sohye a lucky fangirl"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang