015

610 47 23
                                    


Dua hari Mingyu tidak berangkat sekolah karena sakit. Sebetulnya penyakit Mingyu tidak parah atau berbahaya, Mingyu hanya terkena demam Viral yang disebabkan oleh virus. Demam ini akan menghilang dengan sendirinya setelah satu minggu sampai sepuluh hari tanpa antibiotik. Hanya perlu asupan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup.

Lagi, Mamah Baek semula tidak mengijinkan Mingyu sekolah dulu sampai demamnya sembuh total. Tapi Mingyu bersikeras ingin berangkat sekolah, supaya tidak ketinggalan banyak pelajaran mengingat Mingyu agak lemah dibidang akademik. Lama ga sekolah apa kabar nilai Mingyu kelak. Selain karena demam Mingyu yang belum sembuh, Mamah Baek juga khawatir jika para murid di sekolah masih menghina Mingyu. Mamah mana yang tega anaknya dihina-hina dan dijadikan kambing hitam begitu. Rasanya Mamah Baek ingin nyakar muka yang telah menghina Mingyu.

Ternyata keadaan masih sama seperti kemarin. Para siswa masih saja menghina Mingyu, meski sudah tidak sebanyak kemarin. Tetapi tetap saja, rasanya menyakitkan ketika cemoohan itu terdengar ditelinga. Mingyu hanya bisa pasrah, dan menanggapinya dengan diam. Jika ia membalasnya, bukan menyelesaikan masalah, tapi malah menambah masalah.

"Mingyu!" panggil seseorang yang sangat Mingyu harapkan.

Senyum Mingyu mengembang, sepahit apapun keadaan di sekolah, asal Wonwoo gebetan Mingyu masih mau menyapanya itu tidak menjadi masalah. Mingyu membalikkan badannya, "Eh Wonwoo hyung, baru berangkat hyung? Sehun hyung mana?" Basa basi Mingyu menanyakan Sehun, pacar Wonwoo.

"Sehun hari ini tidak menjemputku." jawab Wonwoo. "Kamu sudah benar-benar sembuh Gyu?"

Mingyu menggelengkan kepalanya, "Belum sih hyung, tapi Gyu bosen dirumah terus."

"Kamu ini gimana sih? Kalau belum sembuh bener yan jangan masuk sekolah. Ga ingat kejadian tempo hari?" omel Wonwoo.

Mingyu yang diomelin Wonwoo bukannya sedih, malah seneng. Sebab dengan ngomelnya Wonwoo itu pertanda Wonwoo perhatian pada Mingyu. Nah, kalau sudah ada perhatian-kan lama-lama Mingyu bisa nikung. Tapi ga deng, Mingyu ga mau jadi perusak hubungan orang.

"Gyu ga papa kok, hyung ga usah khawatir. Lagipula ada Tae-hyung dan Kookie yang jagain Mingyu. Eh tambah satu lagi ada Wonwoo hyung yang perhatian ma Gyu." ucap Mingyu.

Wonwoo tertawa mendengar ucapan Mingyu, "Hahahaha . . . kamu bisa aja Gyu. Dah dulu ya Gyu, hyung mau ketemu Sehun dulu." Wonwoo berlari meninggalkan Mingyu untuk bertemu dengan kekasihnya.

Mingyu yang ditinggal Wonwoo masih saja tersenyum seperti orang kurang waras. Sampai akhirnya Jungkook menyeret Mingyu dan membawanya ke kelas. "Kau kenapa sih Gyu?" Jungkook penasaran. Pasalnya ia barengan ma Mingyu sejak dari parkiran meninggalkan Taehyung yang parkir mobil lebih dahulu. Jungkook sudah sampai kelas kok Mingyu belum sampai secara mereka itu satu kelas.

"Apa sih Kookie narik-narik." protes Mingyu yang ditarik Jungkook untuk masuk kedalam kelas sebelum guru datang. Dan juga untuk menghentikan sahabatnya tersenyum kek orang bodoh ditengah-tengah lorong sekolah. "Ganggu aja."

"Gyu apan sih kamu, nyengir di lorong gitu? Kek orang kesambet aja." tanya Jungkook lagi.

"Ye siapa yang kesambet, Gyu lagi seneng Kookie." jawab Mingyu penuh bahagia.

"Seneng? Gyu aneh ya, kalau di bully itu kan harusnya sedih bukan nyengir ga jelas kek kamu."

Mingyu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bertemu dengan Wonwoo membuatnya lupa kalau ia masih dalam periode dibully para siswa disekolahnya. "Yang bikin Gyu seneng itu, tadi Gyu disapa ma Wonwoo hyung."

"Dih Gyu ingat, Wonwoo hyung dah punya pacar lo Gyu." Jungkook mengingatkan.

"Ya gapapa kan Kook, bukankan jodoh sudah diatur ma Tuhan, itung-itung Sehun hyung jagain jodohnya Gyu." kata Mingyu dengan penuh percaya diri. Jungkook yang duduk disampingnya langsung menjitak kepala sahabatnya itu.

Pletak

"Kookie kenapa kepala Gyu dijitak?"

"Habisnya Gyu kepedean sih. Kan Kookie gemes jadinya."

Perdebatan dua sahabat itu terhenti ketika guru masuk sudah masuk kelas. Mingyu dan Jungkook langsung menghadap depan dan memperhatikan pelajaran. Mingyu melewati pelajaran demi pelajaran dengan lancar. Demamnya tidak kambuh lagi. Mingyu juga mampu melewati hinaan dari para murid disekolahnya hingga pelajaran berakhir.

Mingyu dan Jungkook sedang berdiri didepan pintu gerbang sekolah menanti jemputan karena mereka tidak bisa pulang bareng Taehyung. Taehyung masih ada jam tambahan hingga dua jam kedepan. Papah Chan berjanji akan menjemput Mingyu dan Jungkook sepulangnya dari kantor sekalian juga menjemput Heechan.

Mingyu dan Jungkook asyik mengobrol hingga tidak sadar ada orang yang mendekat dan melemparkan sesuatu pada Mingyu.

Bugh

"Akh." pekik Mingyu sambil memegangi kepalanya yang baru saja kena lemparan bola basket.

"Mingyu!" teriak Jungkook panik. Jungkook langsung memegangi tubuh Mingyu yang mulai oleng.

"Pantes saja dipecat oleh pelatih basket, lemparan gitu saja tidak bisa menangkap." ledek namja yang baru saja melemparkan bola basketnya pada Mingyu.

Jungkook berniat membalas lemparan tersebut, namun mengingat Mingyu yang membutuhkan bantuan Jungkook mengurungkan niatnya. "Gyu gimana Gyu?" khawatir Jungkook.

Tinn

Bunyi klakson dari mobil yang dikenal Jungkook membuat namja bergigi kelinci sedikit lega. "Papah Chan! Bantuin Kookie!"

"Ada Apa?" Papah Chan menghampiri anak dan calon mantunya, "Gyu kenapa hah?"

"Gyu pusing Papah." keluh Mingyu.

"Tadi ada yang melempar Mingyu dengan bola basket dan mengenai kepala Gyu Pah." cerita Jungkook.

Papah Chan mengumpat karena kejadian ini. Papah Chan berjanji besok akan menemui Jongin dan membahas masalah Mingyu dengannya. Papah Chan ga rela anaknya diperlakukan dengan buruk hanya karena kekalahan dari tim basket sekolah. Atau Mingyu saja yang pindah sekolah supaya tidak dibully lagi.

#

TBC

Dah sampai sini saja,
Jangan lupa vote dan komentarnya.

Oh My KimingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang