004

645 56 23
                                    


'Cinta tidak harus memiliki, tapi carilah cinta lagi yang bisa dimiliki' - Mingyu


Mingyu menyusuri jalan kecil-kecil menuju sekolah dengan sepedanya. Menggunakan sepeda bisa melewati jalan-jalan kecil yang menjadi alternatif menuju sekolahnya, jaraknya juga tambah dekat daripada naik mobil atau motor karena harus memutar jalan terlebih dahulu. Mingyu mengayuh sepedanya sambil bersiul-siul gembira. Hatinya sudah merelakan Jungkook dimiliki oleh kakaknya.

Mingyu sampai sekolah tepat waktu, bahkan masih ada waktu lima menit untuk bercanda dengan teman-temannya. Jungkook juga sudah datang, sudah duduk manis dibangku yang ia duduki bersama Mingyu.

"Gyu . . . kenapa sih malah naik sepeda? Ga bareng kita ajah." tanya Jungkook dengan wajah polosnya. Duh Mingyu-kan jadi pengen nyubit kalau Jungkook kek gitu.

"Kali-kali mau naik sepeda Kook, lagipula Gyu ga mau jadi obat nyamuk Kook." jawab Mingyu.

"Jadi obat nyamuk gimana Gyu?"

"Aduh Kookie yang manis dan imut, kalau Gyu satu mobil denganmu dan Taetae hyung, Gyu akan ganggu kalian, dan Gyu ga kuat jika harus melihat kalain bermesraan didepan mata." jelas Mingyu.

"Ohh gitu. . ." Jungkook ber-oh ria mendengar penjelasan Mingyu. Jungkook memang pintar dalam hal akademik, tapi dia masih polos.

Pelajaran berjalan seperti biasa, ga ada istimewanya sama sekali. Apalagi bagi Mingyu yang otaknya pas-pasan jika bersangkutan dengan masalah pelajaran. Berulangkali Mingyu menguap selama pelajaran. Bel istirahat menyelamatkan Mingyu dari kantuknya, melirik Jungkook yang berada disebelahnya. Jungkook mengeluarkan bekalnya yang dibawa dari rumah. Tak berapa lama, Taehyung muncul menjemput Jungkook.

"Kookie sayang . . ." panggil Taehyung pada kekasihnya.

Jungkook yang dipanggil seperti dihadapan teman-temannya merasa malu, pipinya sudah merona merah.

"Ya! Kalian kalau bermesraan jangan disini dong." protes Mingyu.

"Makanya cari pacar sana! Jangan ngrecoki kita mulu." sahut Taehyung.

"Ye siapa yang ngerecoki situ, situ aja yang ga peka." sewot Mingyu, kemudian berjalan meninggalkan pasangan Taekook. Pergi ke kantin adalah solusi terbaik bagi Mingyu, mengisi perutnya yang sudah mulai kosong, dan siapa tahu nanti ketemu sama bidadari di kantin.

Mingyu berjalan sendirian menuju kantin. Mingyu sih tidak peduli, dia-kan cogan. Mingyu mendudukan dirinya di bangku kosong yang berada dipojok setelah membeli roti pisang dan sekotak susu.

"Apa disini masih kosong?" suara namja menghentikan aksi Mingyu bermain ponsel, ia mendongak ke sumber suara.

'Subhanallah manis banget.' batin Mingyu. "Masih kosong silahkan." Mingyu mempersilahkan namja didepannya untuk duduk.

"Kenapa? Ada yang salah denganku? Kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya namja yang baru saja duduk didepan Mingyu, merasa risih dipandangai seperti itu.

"Oh maaf, kok aku belum pernah lihat kamu?" tanya Mingyu penasaran.

"Ah masak sih, aku kelas tiga lo."

"Haa benarkah? Berarti temannya Taetae hyung dong? Kok aku tidak tahu." Teriak Mingyu heboh. Gimana ga heboh, selama sekolah disini baru kali ini ia bertemu dengan cowok manis yang sedang duduk dihadapannya.

"Kau adiknya Taehyung?"

"Ne, aku Mingyu." Mingyu mengulurkan tangannya.

"Aku Wonwoo," namja bernama Wonwoo membalas uluran tangan Mingyu.

Mingyu tersenyum, menampilkan gigi taringnya yang menawan. Gigi taring yang merupakan pesona tersendiri bagi Mingyu. Gigi taring yang membuatnya semakin terlihat tampan. 'Inikah cinta lain yang akan kumiliki?' batin Mingyu.

Sayang sekali waktu istirahat hanya sebentar membuat Mingyu kecewa. Ia belum banyak ngobrol dengan sunbae-nya itu. Belum sempat pula minta nomere telpon-nya. Tapi, Wonwoo mengenal Taehyung, jadi Mingyu akan minta ke Taehyung saja nomer telpon Wonwoo.

#

"Mamah . . . Gyu pulang." seru Mingyu, saat memasuki rumahnya. Mingyu mencium Mamah Baek yang tengah duduk santai sambil memainkan ponselnya.

"Uh . . anak Mamah asem banget baunya." komentar Mamah Baek saat Mingyu menciumnya.

Mingyu hanya nyegir. Pastilah dia berkeringat, habis ngayuh sepeda dari sekolah. Mingyu langsung menuju dapur setelah mencium Mamah Baek, membuka kulkas mencari air mineral dingin. "Mah masak apa? Gyu lapar."

"Lihat sendiri ajah dilemari makan." sahut Mamah Baek, matanya tidak beralih dari ponsel yang ia pegang. "Mandi dulu ajah Gyu, bau gitu habis itu baru makan." perintah Mamah Baek.

"Tapi Gyu dah lapar Mah."

Mamah Baek meletakkan ponselnya dimeja, kemudian menghampiri Mingyu yang masih berkutat didapur. "Sono mandi dulu, nanti Mamah siapin makanannya."

"Siap Princess."

"YA! Dasar anak durhaka." omel Mamah Baek, kelakuaan anaknya emang pada rada-rada aneh. Yah masak manggil Mamahnya Princess, kalau yang manggil Papah Chan sih beda lagi.

"Mah . . . Taetae hyung hari ini pulang jam berapa?" tanya Mingyu. Mingyu sudah mandi, sudah wangi, dan sudah duduk manis sambil menyantap makanan yang sudah disiapkan oleh Mamah Baek.

"Lha kamu-kan satu sekolah sama hyung-mu. Masa ga tahu jadwal kepulangan hyung-nya sendiri."

"Kan beda Mamah, Taetae hyung kelas tiga, Gyu-kan juga ga apal jadwalnya Taetae hyung. Kan biasanya Mamah yang tahu jadwal kepulangan anak-anaknya." Mingyu ngeles.

"Kayaknya malem ada les diluar hyungmu, tumben nyariin Taehyung ada apa?" Mamah Baek mulai kepo.

"Ada yang mau Gyu tanyain ma Taetae hyung."

"Tanya apaan?"

"Ih Mamah sukanya kepo ah." dengus Mingyu.

"Wajar dong Mamah kepoin anaknya, kan Mamah sayang anak-anaknya, jadi harus kepoin semua urusan anaknya, biar Mamah tahu itu bener atau salah, kan Mamah ga mau anaknya salah langkah nantinya." jelas Mamah Baek panjang, Mingyu sampai manggut-manggut mendengarnya. Mingyu hanya Oh doang mendengar penjelasaan Mamah Baek.

"Itu Mah, ternyata Taetae hyung punya temen cancie . . eh masak ga dikenalin ma Gyu."

" Benarkah? Wah bagus itu berarti Mingyu-nya Mamah dan move on dari Kookie dong." Mamah Baek senang, karena Mingyu sudah bisa move on dari Jungkook. Mamah Baek sempat khawatir juga akan ada perang saudara lantaran rebutan cancie, kan ga asyik tuh.

"Iya dong Mah, Gyu bahagia kok liat orang yang Gyu sayang bahagia, cinta-kan ga harus memiliki kan Mah," komentar Mingyu.

"Alah tapi kemarin siapa yang ngambek digodain?" itu suara Heechan yang tiba-tiba nongol, ga pake salam langsung aja duduk di depan Mingyu, mencomot makanan yang ada didepan kakaknya. Namun sebelum tangan Heechan mencomot makanan tangan Mamah Baek lebih dulu menepisnya.

Plak.

"YA! Cuci tanganmu dulu, dah masuk ga pake salam, ga cium Mamah dulu, langsung main comot ajah." omel Mamah Baek. Mamah Baek-kan memang tipe-tipe Mamah cerewet untuk anak-anaknya, tapi demi kebaikan mereka juga kok. Mamah Baek ga ingin anaknya kena diare gara-gara makan ga cuci tangan terlebih dahulu. Mamah Baek juga ga ingin anaknya ga punya sopan-santun. Meski masuk rumah sendiri harus tetap salam. "Mandi sekalian kalau perlu, heran Mamah kalian main apa sih disekolah, pulang sekolah pasti baunya asem-asem."

"Kan kita cowok Mamah." sahut Mingyu dan Heechan kompakan.

#

TBC

Sambung lagi esok ya kalau sempet hehehehe. . .
Vote dan komentarnya jangan lupa.
Love You . . .

Oh My KimingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang