7. Persiapan Penyambutan

30 7 1
                                    

Bagun pagi, olahraga sebentar, mandi, sarapan, dan ke rumah Yana Kim untuk berangkat bersama. Yups, itu semua adalah rutinitas Park Lian saat pagi sebelum berangkat sekolah.

Namun, hari ini berbeda. Yang membuat beda adalah Park Lian hari ini harus berangkat menggunakan bis untuk menuju ke sekolah.

Yana Kim hari ini berangkat ke sekolah bersama Kim Jongin.

"aish, sialan kau Yana Kim. Lihat saja nanti, akan kuberi kau pelajaran" gerutu Park Lian saat dialamatkan bis. Pasalnya, Yana Kim tak mengabarinya jika ia sudah berangkat dengan Kim Jongin.

Park Lian melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Pukul 06.50.

"apa??aku akan terlambat dan... Ah, aku masih harus latihan paduan suara pagi ini. Do Kyungsoo pasti marah karena aku terlambat. Aduh, bagaimana ini?ish, Yana Kim. Menyebalkan sekali kau hari ini" kata Park Lian bermonolog. Dia tak menghiraukan tatapan orang orang yang tengah menatapnya heran karena berbicara sendiri. Seperti, orang gila mungkin.

Bis berhenti disebrang jalan sekolah. Park Lian masih harus menyebrang untuk sampai di sekolah. Jalanan yang ramai membuatnya semakin terlambat.

Dia melihat pak satpam akan menutup gerbang sekolah. Park Lian segera berlari menuju ke sekolah. Ia menerobos kerumunan orang orang. Sesekali menabrak dan dia tak peduli itu. Hampir saja Park Lian tertabrak mobil karena menyebrang tak melihat sekitarnya.

Park Lian hampir tertabrak? Oh, tidak. Lebih tepatnya sudah tertabrak. Dia jatuh dipinggiran jalan dengan posisi berlutut. Lutut dan telapak tangannya terasa perih. Namun, itu semua ia tak ia hiraukan. Park Lian langsung berdiri dan berlari sampai gerbang yang tinggal beberapa langkah dari posisinya sekarang.

"ahjusi, kumohon bukankan gerbangnya. Kumohon, sementara saja. Aku akan kena marah juka yang aku tak ikut latihan menyanyi. Tolong bukakan gerbangnya, kumohon" rengek Park Lian pada satpam itu. Matanya memanas. Pandangannya mengabur ketika satpam itu tak kunjung membukukan gerbang.

Dia menatap kedalam sekolah dengan air mata yang menggenang dipelupuk matanya. Namun, sedetik kemudian,

Kreek....

Pintu gerbang terbuka. Satpam itu tersenyum ramah pada Park Lian dan menyuruhnya untuk segera masuk.

Setelah mengucapkan terimakasih, Park Lian tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia langsung berjalan cepat memasuki lobi.

Tanpa pikir panjang, Park Lian langsung berlari menuju ruang musik mengingat sudah pukul 07.15. Park Lian terus berlari melewati halaman sekolah.

Sesampainya di ruang musik, Park Lian melihat sudah banyak siswa siswi yang berada disana. Mungkin, hanya Park Lian yang terlambat diantara mereka.

Park Lian segera masuk kedalam tak lupa mengetuk pintu sebelum masuk. Ia berjalan memasuki ruangan disambut dengan tatapan kesal oleh siswa lain. Mungkin, karena terlalu lama menunggu.

" Park Lian" panggil Do Kyungsoo dingin yang membuat tubuh Park Lian menegang disertai napas yang tak beraturan karena berlari.

"kenapa kau terlambat?" sambungnya lagi.

"a... aku..tt..aadd..i...." belum selesai Lian menjawab namun suara Kyungsoo sudah memotongnya.

"sudah. Kau duduklah. Mejelaskannya nanti saja. Kita membuang waktu 15 menit hanya untuk menunggumu. Jadi, cepatlah duduk jangan memperlambat lagi" seru Kyungsoo pada Lian. Lian langsung berjalan cepat dan mendudukan pantatnya di kursi belakang.

Latihan pun dimulai. Lian bersyukur karena latihan lancar tidak ada masalah. Mungkin hanya sekedar tempo yang kurang pas atau apa. Tak lebih.

Dari awal hingga akhir latihan, Park Lian tak henti hentinya mentap Do Kyungsoo. Seakan akan jika ia memalingkan tatapannya kearah lain Do Kyungsoo akan menghilang ditelan bumi.

2 Badgirls (ff) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang