13. Teringat

22 3 2
                                    

Baekhyun melihat banyak siswa yang sudah keluar dari ruangan untuk ekskul paduan suara. Ia memerhatikan setiap siswa yang keluar. Ia tak melihat Park Lian diantara mereka. Baekhyun berdecak kemudian berjalan ke arah ruanan yang digunakan untuk kegiatan ekskul tadi.

Saat ia sampai disana, ia sempat mendengar Do Kyungsoo yang memberi penjelasan kepada Park Lian jika ia Kyungsoo sudah mencintai Kim Zara.

Baekhyun sempat melirik tajam kearah Kyungsoo saat ia bertemu didepan pintu. Kyungsoo tak menghiraukan tatapan Baekhyun. Ia tetap melanjutkan langkahnya. Saat Baekhyun akan masuk, Kim Zara datang dan masuk dalam ruangan.

Setelah Kim Zara pergi, Baekhyun melihat Lian terduduk di lantai dan menangis tersedu-sedu. Ia memanggil Lian.

" Park Lian? " seseorang memanggilnya dari arah pintu. Membuat Park Lian menengok. Baekhyun yang memanggilnya. Baekhyun segera menghampiri Lian dan berjongkok lalu memegang kedua bahu Lian.

" hey, tatap aku. " perintah Baekhyun.

Park Lian menunduk dan menggeleng pelan sambil mengusap air matanya. Baekhyun tetap menyuruh Lian menatapnya sampai akhirnya Lian mendongak menatap Baekhyun.

Dengan tangan lembutnya, Baekhyun mengusap bekas air mata di pipi Lian.

" sudahlah. Tak perlu menangis. Katanya kau akan menerima konsekuensinya. " sindir Baekhyun.

" tetap saja sakit rasanya. " jawab Lian polo.

Baekhyun menggeleng melihatnya. Ia segera membawa Lian kedalam pelukannya seperti yang ia lakukan saat di atap sekolah.

Park Lian menangis di dalam pelukan Baekhyun. Baekhyun memeluknya semakin erat. Seperti memberi tau lewat pelukannya jika Baekhyun akan terus disamping Lian untuk menjaganya sampai kapanpun sebagai 'sahabat'.

Sesudah tangis Lian mereda Baekhyun mengajak Lian untuk pulang dikarenakan sudah sore dan cuaca mendung.

' aku sudah berjanji pada diriku sendiri. Jika aku tak akan menyerah untuk mendapatkanmu. Aku akan terus berjuang dan berjuang. Aku yakin jika perjuangan ku akan membuahkan hasil seperti yang kubayangkan. Ruang musik ini menjadi saksi bisu tentang pengakuan perasaan ku padamu dan tentang perasaan ku yang tak terbatas oleh mu. '

Park Lian menghapus air matanya kemudian bangkit dan berjalan keluar dengan menggandeng tangan Baekhyun.

~~~~

Seorang namja tengah telentang diatas kasur empuknya sambil menatap langit kamar. Sesekali matanya menajam dan dahinya berkerut menandakan bahwa ia sedang memikirkan sesuatu.

"hmm... Iya atau tidak? Huft, aku bingung sekali. " gumam namja itu tak jelas. Terdengar seperti ngedumel sendiri.

Tiba-tiba ia langsung bangkit dari kasur dan berjalan menuju nakas untuk mengambil ponsel miliknya. Dengan senyum yang mengembang, jarinya terus menari diatas layar sambil mencari kontak seseorang. Setelah mencari dan akhirnya dapat, ia langsung menekan tombol panggilan lalu menempelkan ponselnya ke telinga.

Tuuut..... Tuutt.... Tuuut.....

Panggilannya tak dijawab.

" apa mungkin ponselnya mati? " monolog namja itu. Ia mencoba menelepon orang tadi, namun tetap tidak diangkat.

Ia kembali mencari kontak seseorang lagi. Dan dapat. Ia menekan tombol panggilan seperti tadi dan mendekat ponsel ketelinga.

2 Badgirls (ff) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang