BAGIAN 9

61 19 5
                                    


🌸🏵️🌷🌷🌷🏵️🌸








1

Di jam kosong saat pelajaran , aku ngajak Tia juga Rinu ke perpustakaan, saat mau keluar kelas Iyan tanya
"Mau kemana?"

" Ke perpustakaan" kata Tia

"Aku ikut ya, sekalian ada yang ingin aku bicarakan mengenai urusan kelas" kata Iyan

Dia mau membicarakan urusan kelas ke Tia juga Rinu karena mereka pengurus kelas

"Bicarakan disini aja Yan" kata Rinu

" Kelas sedang ribut, lebih baik di perpustakaan saja, Ana juga mau ke perpus kan?" kata iyan , senyum ke aku.

Jujur , aku mengajak Tia juga Rinu ke perpustakaan adalah untuk menghindari Iyan yang sedari tadi memandangi ku sehingga membuat ku tak nyaman, dia juga pasti mendengar ku saat aku mengajak Tia dan Rinu ke perpustakaan, aku bukan kepedean , tapi ini nyata nya.

Aku mengangguk saja setelah itu, pasrah, mau menolaknya juga tak mungkin.
Jadi aku ke perpustakaan bersama Tia, Rinu, juga Iyan.

Kami menyusuri koridor menuju perpustakaan, aku berjalan berdampingan dengan Iyan , diikuti Tia dan Rinu di belakang , aku sudah memperlambat langkah ku agar tidak berdampingan dengan Iyan tapi ada saja caranya agar langkah kami sejajar, dengan mengajak ngobrol atau apa pun itu.

Sebelum sampai di perpustakaan , kami berpapasan dengan Amar yang sepertinya dari toilet atau kantin, ah entah lah ,dia sering gak ada di kelas kalau jam pelajaran kosong, dia jalan bersama Ebong juga Koko

"Ana!" dia memanggil dan mendekat
ku hentikan langkah ku, begitu juga Iyan , Tia,Rinu.

"Ya?"

"Mau kemana, kok rame" katanya

"Perpustakaan" kataku

"Oh he he, hati - hati"

"Cuma ke perpustakaan" (maksud ku , seperti mau pergi jauh aja dibilang hati-hati)

"Itu juga perlu" katanya

"Oke" kataku

"Eh, Yan" Amar ngomong ke Iyan

"apa?"

"Jagain" kata Amar , nunjuk ke aku sambil senyum

Iyan tidak menjawab, apalagi senyum, terlihat dari wajah nya tidak suka kepada sikap Amar.

Setelah itu Amar pergi diikuti Ebong juga Koko dan kami kembali menuju perpustakaan, lalu Iyan nanya ke aku
"Amar suka kamu?"

"Enggak suka" kata ku, "sudah diperbaharui jadi Cinta, katanya" sambung ku lagi.

" Dia bilang gitu Naa?!" kata Rinu.

Aku mengangguk, sambil senyum, serasa malu dengan diri sendiri

Ha ha ha, Tia, Rinu ketawa, sedangkan Iyan tidak sama sekali .

" Aneh-aneh aja si Amar ,haha" kata Tia

Sampai di perpustakaan, pikiran ku masih kepada Amar , ku akui dia selalu memiliki cara tuk membuat ku surprise dan jadi memikirkan dia, aku suka cara dia memberi perhatian kepada ku dengan cara nya, dengan cara sederhana.

****
Maafkan atas segala kekurangan dalam kisah ini . Mari melanjutkan😊➡️➡️➡️

SPJU {Sadar Penuh Juga Utuh}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang