Dia, Baekhyun Ku (Baekhyun X Bomi) [END]

😀 3.

Happy Reading

Senin, adalah hari dimana disekolah diadakan Upacara Bendera disetiap sekolah dan disemua negara.

Tibalah Sesi Pemberi Pesan Dari Pembina Upacara.

Tapi tiba-tiba, guru BK sekolah datang, membawa beberapa anak laki-laki yang berandalan.

"Ayook jalan!!!" Bentak Sang guru BK yang bernama Choi Siwon Seosaemnim

"Itu bajunya dimasukin" perintah Choi saem lagi

Sang guru pembina pun memberhentikan pesan dari dirinya..

"Baiklah, pengumuman selanjutnya akan disampaikan oleh Choi Saem" ujar sang pembina, turun dari podium

"Baris...Baris..." suruh Choi saem pada beberapa murid yang berpakaian kurang rapi.

Bomi menatap intens salah satu murid berandalan itu.

Disitu ada si laki-laki peramal.

"Dia lagi...Dia lagi aja yang selalu bermasalah" ucap Chorong malas. Karna bosan melihat salah satu dari mereka yang selalu berbuat masalah disekolah.

"Memangnya dia siapa??" Tanya Bomi

"Namanya Byun Baekhyun" jawab Chorong

Bomi menatap kembali kearah laki-laki peramal yang bernama Byun Baekhyun itu.

"Melaksanakan upacara adalah cara menghormati leluhur kita yang berjuang untuk negara kita ini. Dan negara kita ini butuh siswa dan siswi yang terpelajar dan disiplin" cerocos Choi Saem

Membuat Bomi mengalihkan pandangan pada Baekhyun.

Pagi ini aku baru tau kalau laki-laki tukang peramal itu bernama Byun Baekhyun.

Namanya keren.

Bomi bisa meyadari bahwa Baekhyun menyadari keberadaan dirinya.

Terbukti dari tadi Baekhyun terus menatap dirinya dari depan.

membuat Bomi salah tingkah. Karna menurut nya, tatapan Baekhyun terlalu dalam.

Kata Chorong, Baekhyun itu anak kelas XII jurusan Vokal.
Dan lebih parahnya, dia ternyata masuk geng motor.

Dan jabatannya cukup mengerikan yaitu, Panglima Tempur....

Wow.....

.

.

.

Pulang Sekolah.

Seperti biasa, Bomi pulang berjalan kaki Bersama murid-murid yang lain.

Menunggu angkot dihalte.

Saat lagi asyiknya Bomi termenung, tiba-tiba motor sang peramal sudah disampingnya.

"Kamu pulang pake angkot??" Tanya sang peramal

"Iya" jawab Bomi judes

"Boleh aku ikut denganmu??"

"Ikut kemana?" Tanya Bomi masih judes

"Ikut Naik Angkot"

"Gak usah" tolak Bomi tanpa menoleh kearah pria peramal yang masih bawa motor itu.

"Angkot itu kan kendaraan bebas untuk siapa aja"

"Tapikan kamu bawa motor"

"Ahh, kalo itu sih masalah gampang"