.
.
.
.
.
###
terdengar langkah kaki seseorang. Suara langkah kaki itu terdengar sangat jelas seperti suara seseorang yang menuruni tangga. Perlahan, pemilik suara kaki itu menampakkan wujudnya."Yak! Taehyung~ah eodiga? "
Yang ditanha tidak merespon lontaran tanya itu. Ia memilih mengambil hodie hitam yang tergantung pada kayu bercabang pojok ruangan. Sibuk memakai hoodie hitam dan masker hitamnya.
"Lagi? "
Melihat apa yang dikenakan Taehyung, dapat dispekulasikan bahwa ia akan pergi menuju caffe nya.
"Bukankah di sana ada pelayannya? Why you go there everyday, Dude? "
"Entahlah. Just want" jawab Taehyung singkat sembari membenarkan maskernya.
"Yaish.... Kau ini! Jangan terlalu sering pergi ke sana! "
Taehyung hanya menggedikkan bahunya. Jin hanya menggelengkan kepalanya. Ia tidak habis pikir. Taehyung benar-benar orang yang keras kepala. Setiap nasihat yang ia berikan seperti lewat begitu saja tanpa bersarang di otak dan ingatan Taehyung.
"Ck. Seharusnya aku tak mengijinkannya mendirikan caffe kalau seperti ini jadinya."
Bukannya Jin melarang Taehyung untuk mengurus bisnisnya, akan tetapi ia terlalu cemas dan khawatir jika terjadi apa-apa pada Taehyung. Menurutnya ia masih bocah. Dan ia terlalu menyayangi nya sebagai adik.
###
Bae Joohyun pov on
Seperi biasanya, aku bangun pukul 05.00. Namun, 5 hari belakangan ini aku merasa ada yang aneh dari diriku. Setiap kali aku terbangun, tubuhku penuh dengan keringat. Aku yakin, aku telah bermimpi buruk 5 hari belakangan ini tapi, aku tidak dapat mengingat apa mimpi itu. Setiap kali kucoba untuk mengingatnya, kepala ku terasa berdenyut. Aku memijat pelipis kepalaku pelan. Berharap denyutan iru berhenti.
Apa yang aku mimpikan? Kenapa aku tak mengingatnya sama sekali? Aneh.
###
Lagi-lagi dan setiap hari, aku harus menunggu bus untuk pergi ke sekolah tak hanya menunggu bus saja. Perjalanan menuju ke sekolahku harus kuteruskan dengan kereta bawah tanah. Itulah jalur yang harus ku tempuh setiap harinya.
Beruntung, aku sudah menghafal jadwal bus dan kereta bawah tanah. Sehingga aku dapat mengira-ngira kapan aku berangkat dari rumah.
###
Dari bunyinya, aku rasa kereta ke arah sekolah ku sudah datang. Dengan cepat aku berlalri ke arah kedatangan kereta. Akh mengedarkan pandangan ke tiap gerbong kereta. Tampak ramai seperti biasnya. Namun, sorot mataku berhenu di arah gerbong 3. Dari sekian banyak gerbong, gerbong itulah yang tidak terlalu ramai. Sudah kuputuskan untuk memasuki gerbong ke 3.
Benar saja, gerbong itu masih diisi oleh 5 orang. Banyak tempat duduk yang masih kosong. Ku jatuhkan bokongku ke kursi penumpang di samping seseorang berpakaian serba hitam.
Aneh. Kupikir orang disampingku adalah orang aneh. Di tengah cuaca panas dan terik kota Seoul, dia memakai pakaian yang tertutup dan serba hitam. Kaos hitam dengan hoodie hitam, topi hitam, dan masker hitam yang hanya menutupi dagu dan bawah bibirnya saja. Kurasa dia salah kostum. Apakah tak panas memakai pakaian seperti itu?
###
Sambil menunggu kereta sampai di tempat tujuanku, kumainkan ponsel ku untuk sekedar menghilangkan rasa bosanku. Sesekali, atensiku terlaihkan oleh orang yang duduk disampingku. Aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena tertutup hoodie hitamnya dan kepalanya yang terus tertunduk. Kupikir dia tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE BLOOD VRene(HIATUS)
FanfictionKarena kehidupan tak selamanya indah *** "Neraka adalah ketika orang-orang yang kau sayangi dihidupmu harus pergi dan kau masih berada di dunia itu tanpa mereka, dengan masalah. " A heall is when you must have a deal with problems . . . . . Cast : ...