"Jika aku tak mampu memendam cinta dalam diamku,jadikanlah aku seikhlas Salman Al-Farisi dalam menerima takdir Allah"
~$m~
Kalian pasti sering mendengar kisah cinta dalam diam Ali dan Fatimah yang pada akhirnya Allah satukan mereka berdua.
Sungguh indah bukan kisah cinta mereka? Cinta mereka terjaga sampai akhirnya saling mengungkapkan isi hati masing-masing setelah terikat dalam ikatan yang suci,yakni pernikahan.
Siapa yang tak mau kisah cintanya seperti mereka?
Namun,pernahkah engkau mendengar kisah Salman Al-Farisi yang diantar sahabatnya Abu Darda,untuk melamar seorang gadis?
Menurutku kisah Salman Al-Farisi pun memiliki sebuah pesan,agar kita dapat ambil hikmahnya.
Singkat cerita...
Sang sahabat,Abu Darda yang mendampingi Salman Al-Farisi pun,menjelaskan kedatangan mereka menemui keluarga gadis tersebut.
Setelah menjelaskan maksud dari kedatangan mereka berdua,sang ayah gadis tersebut tak langsung menerima lamaran tersebut.Sang ayah terlebih dahulu menanyakan keputusan putrinya.
Tanpa diduga,ternyata sang gadis akan mengatakan 'Iya' jikalau yang melamarnya itu Abu Darda.
Mendengar itu tak membuat Salman Al-Farisi marah,bahkan ia bertakbir.Ia merasa senang atas berita tersebut.Bahkan ia tak segan untuk menawarkan batuan untuk pernikahan keduanya.
Dari kisah Ali dan Fatimah kita dapat merasakan kesejukan cinta mereka.Dan dari kisah Salman Al-Farisi pun kita dapat mempelajari kalau cinta itu bukan hanya untuk saling memiliki.Namun,cinta juga harus mengikhlaskan seseorang yang dicintai agar selalu bahagia.
Satu hal yang perlu diingat,tak perlu risau masalah jodoh.Percayalah!Sekuat apapun kau mendekatinya,jikalau memang tak berjodoh,ya....bagaimana lagi.Dan jangan terlalu memperjuangkan cinta yang belum halal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Self Reminder (Revisi)
EspiritualTak semua perasaan bisa di ungkapkan melalui suara,ada beberapa orang yang lebih senang menulisnya pada secarik kertas. Segala sesuatu yang saya tulis khususnya teguran untuk diri saya sendiri,semoga kalian suka. (Hanya ingin menulis sesuatu yang be...