#3

286 37 0
                                    

Assalamu'alaykum gengs...

Taqabbalallahu minna waminkum Taqabbal yaa Kariim. 😁

Minal aidzin wal fa'idzin. Nabill mohon maaf lahir dan batin ya Readers tercintah 😁.

Jangan lupa vote & koment okey...

Insya Allah berkah 😂 *Zeeeeb... ntap jeewah😂

Happy Reading ~

***

[]

Riyandi berjalan keluar kelas. Dan seperti biasa, dia sendirian. Dia memang biasa seperti itu, sendiri seperti tiada kawan. Sebenarnya banyak yang ingin berkawan dengannya. Tak terkecuali Iqbal, Luthfi & Feby. Tapi dia tak mau terbuka dengan orang lain. Bahkan pada Ayana dan Qiya sahabatnya sendiri.

Riyandi duduk pada bangku di depan kelas. Pandangannya mengedar ke seluruh penjuru depan kelas. Matanya terhenti pada dua orang pemuda yang sepertinya tengah menjaili seorang murid laki-laki.

Rahang Riyandi mengeras seketika. Memorinya kembali pada kejadian tempo hari. Ia benar-benar menyesali semuanya.

Riyandi berdiri dan mendekati orang-orang itu.

"Jangan malak dia." Ucap Riyandi.

Seorang lelaki berkulit gelap dengan bola mata legam tajam menghampiri Riyandi. Tak lupa dengan senyum meremehkan yang menjadi kebangganaannya.

"Yandi Yandi Yandi" ucapnya seraya menyandarkan badannya pada sebuah tembok.

"Masih sok jadi pahlawan aja lu" merangkul Riyandi.

"Eh... sebenernya gua males sih ya" ucapnya seraya menggaruk puncak kepalanya yang tak gatal.

"Tapi karna lu udah macem-macem sama gua. Gua cuma mau tanya--" kini ia benar-benar serius.

"Lu berani sama gua ?" Lelaki itu kini mencengkeram kerah baju Riyandi.

Riyandi hanya tertunduk. Sejujurnya ia malas jika harus berurusan dengan pemuda di depannya ini.

Tapi ada janji yang harus ia tepati. Ada harga yang harus ia bayar. Dan ada kesalahan yang harus ia tebus.

***

Sagara dan teman-temannya berjalan kembali menuju kelas.

Ya, tanpa dia sadari kalau Luthfi dan Iqbal adalah teman sekelasnya. Tepatnya mereka duduk dibangku depannya. Sedang Feby, dia ada dikelas sebelahnya.

"Eh... Boy boy boy" ucap Iqbal sambil menepuk-nepuk bahu Sagara.

"Apaan si lu Jo" sahut Sagara sambil menepis tangan Iqbal.

"Thh thh Tuh bukannya Yandi" tunjuk Iqbal pada seorang laki-laki yang sepertinya tengah dalam masalah.

Sagara dan yang lain melihat kemana Iqbal menunjuk.

Tangan Sagara tampak mengepal melihat Riyandi yang kini tengah menjadi sasaran kejailan atau ini bisa digolongkan dalam kenakalan remaja.

Sedang Iqbal, Luthfi dan Feby hanya meneguk ludahnya sendiri. Dengan dibanjiri keringat dingin mereka hanya berharap kalau tak akan terjadi sesuatu pada Riyandi.

"Kita tolongin dia" ucap Sagara dengan sorot tajamnya.

Baru saja Sagara ingin melangakah, namun gagal setelah tangan Iqbal menahannya.

"Jhhh jhh jangan Gar jangan" ucap Iqbal.

"Kenapa ??, lu mau temen lu bonyok" ketus Sagara.

"Bhh bhh bukannya gitu Gar. Lu.. lu nggak tau sih siapa dia" ucap Iqbal agak ngeri.

HeRohisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang