#8

179 31 1
                                    

Assalamu'alaykum...
Herohis kembali 😁

Jangan lupa untuk klik ikon (☆) dan tinggalkan koment disana ya...

~Happy Reading

***
[]

Sagara berdiri di depan jendela dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang entah kemana.

Ia menatap sebuah bingkai foto di nakas sebelah kasurnya. Terdapat foto sepasang suami istri dengan seorang anak laki-laki. Anak laki-laki itu terlihat gembira di pungguh ayahnya. Ya, itu foto Sagara dan keluarganya. Masa kecil yg sangat menyenangkan. Kehangatan keluarga yg tak ia temui selama 3 bulan belakangan. Semua ini gara-gara perjodohan sialan itu.

Lamunan Sagara hilang. Tiba-tiba saja memorinya memutar ke tempo hari. Saat ia mengetahui bahwa salah satu sahabatnya, Iqbal.

Setelah ia pikir-pikir, ternyata dirinya lebih beruntung daripada Iqbal. Dia selalu berpikir bahwa papanya menjadikan dirinya boneka, yg selalu dimanfaatkan oleh papanya.

Tapi Iqbal, ia

***

Suasana sekolah masih sepi. Hanya ada beberapa murid yang datang. Namun itu tidak berlaku di depan kelas 11 IPA 4. Yap, suasana kelas itu sudah ramai. Padahal hanya ada Sagara dkk disana.

"Eh gimana kalo kita bikin geng. Biar kayak di tipi-tipi gitu" celetuk Iqbal.

"Buat apa ?" Tanya luthfi.

"Ya... biar enak aja gitu. Kasihan Authornye kalo ngetik Sagara dkk, Riyandi dkk.. ya nggak Bil ??"

'Ajo tau aja ih 😅' *Author Voice

"Ayo aja gua mah" sahut Gara.

"Lu gimana Yan ?" Tanya Iqbal

"Ngikut aja gua" Jawab Riyandi singkat.

"Elu berdua setuju kagak ?" Tanya Iqbal pada Luthfi & Feby.

Luthfi dan Feby mengangguk tanda setuju. Dan dengan singkat Geng itu terbentuk.

"Sekarang mau kita namain apa nih geng ?" Tanya Iqbal.

"Ganteng-ganteng soleh"

"Manusia tamvans"

"Geng anti Jones"

Begitulah kira-kira celetuk Luthfi, Riyandi, dan Sagara. Semua mengutarakan pendapat, walaupun tak ada satupun dari pendapat mereka yang masuk akal.

"Lu ada usul gak bob ?" Tanya Iqbal.

"Hmmm??" Feby hanya menautkan kedua alisnya.

"Ah si Boby kaga seru nih. Dari tadi diem-diem bae" celetuk Sagara.

Ya begitulah, diantara mereka Feby yg paling pendiam. Tapi tak sampai seperti Riyandi yg dulu.

"Squad TerHQQ ?" Ucap Feby.

"Bagus juga tuh"

"Masoook pak ekoo"

"Kelas bosqu"

Semua sepakat dan terbentuklah SQUAD TERHQQ.

***

Rian menyeringai mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia harus mencari cara untuk balas dendam pada Squad TerHQQ.

"Kampret!!"

"Pokoknya gua harus balas dendam sama mereka. Terutama sama si kacamata dan temen barunya yang sok itu"

Dayat yang berdiri bersandar kusen pintupun hanya dapat menatap Rian malas. Ya, Nurhidayat sudah cukup jengah dengan kelakuan Rian.

"An emang lu nggak capek. Ribut... terus setiap hari. Mbok ya udah to An" ucap Dayat.

HeRohisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang