#4

266 29 5
                                    

Assalamu'alaykum Bosku...

Author dan bang Riyandi kembali...😍😍

Jangan lupa Vote dan koment ya...
Yang beruntung berhadiah piring cantik *kayak sabun colek aja yak 😂

Oke deh...

Happy Reading ~

***

[]

Ayana dan Qiya kelihatan tengah menunggu seseorang di gerbang sekolah.

Sekolah hampir saja sepi. Kini orang yang mereka tunggu pun datang juga.

Pemuda bertubuh tinggi rambut tebal dan rapi berjalan kearah mereka.

"Yandi !!" Seru Qiya sangat bersemangat.

Riyandi mendekati Ayana dan Qiya. Lelaki itu berjalan lesu. Seperti ada beban berat dipundaknya. Hendak bercerita pun tak sanggup rasanya. Dan terpaksa ia menanggungnya sendiri.

"Assalamu'alaykum" sapa Riyandi.

"Wa'alaykumsalam" sahut Yana & Qiya serempak.

"Yand kamu nggak papa kan ?, tadi kamu diapain aja sama Rian ?, terus tadi siapa yang nolongin kamu ?" Qiya langsung membombardir Yandi dengan berbagai macam pertanyaan.

Ayana yang ada di sampingnya pun hanya bisa menyikut pelan perut Qiya agar gadis itu berhenti berceloteh.

"Alhamdulillah aku nggak papa kok." Sahut Riyandi singkat.

"Terus yang nolong kamu tadi siapa ?" Tanya Qiya.

Ayana memperhatikan benar jawaban Yandi. Ia tahu pemuda yang menolong Riyandi tadi adalah pemuda yang memboncengkannya ke sekolah.

"Namanya--" Ucapan Riyandi Terputus.

"Sagara. Nama gua Sagara" sahut seorang pemuda dengan menaiki motor sport berwarna merah tepat di belakang mereka.

***

Ayana dan yang lain terkejut saat seorang pemuda tiba-tiba menyahut pembicaraan mereka.

Ayana kenal dengan pemuda itu. Dia yang menolongnya tadi pagi. Dan kini dia tau namanya. 'Hanis Sagara Putra'

Ayana tertunduk tak berani menatap pemuda itu. Berharap pemuda itu tak mengenali dirinya. Takut jika kejadian pagi tadi terulang.

"Lu yang tadi pagi bareng gua kan" ucap Sagara memecah keheningan.

"I... iya" sahut Yana samar.

Sagara memperhatikan Ayana dalam-dalam. Seperti tadi gadis itu selalu saja menunduk. 'Ni cewek kenapa sih. Aneh!!' gumam Gara.

"Oh... jadi kamu kamu ikhwan yang boncengin Yana tadi" ucap Qiya.

Sagara hanya mengangguk dengan gaya sok kerennya. Memang dasar playboy lejen!!.

"Ya udah aku duluan ya" ucap Riyandi menyela pembicaraan.

"Eh, elu pulang bareng siapa Yand. Jalan ?" tanya Sagara.

"Sendiri Gar. Iya jalan, rumah aku deket kok" sahut Yandi.

"Ya udah. Gua juga mau balik deh" ucap Sagara yang kemudian memakai helmnya.

Memacu kendaraannya menjauh dari orang-orang. Dan... tanpa salam.

***

Sagara melambatkan motornya dan menepikannya di sebuah rumah nan megah.

Sebenarnya Sagara sangat malas pulang ke rumah sekarang ini. Jika dia pulang dan bertemu orang tuanya dia selalu teringat dengan rencana perjodohannya tersebut.

HeRohisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang