Surat Itu..

393 21 0
                                    

Teruntuk sahabat ku
Jeon Jungkook

Salam manis,kawan.

Jungkook,apa kabarmu ? Kau baik-baik saja kan tanpaku ? Apa kamu merindukan diriku ? Haha...Aku harap iya! Maaf aku meninggalkan mu secara tiba-tiba di museum.. Aku tidak bermaksud begitu.

Jungkook,Musim semi nanti aku kan kembali.Kita akan berkumpul bersama-sama ! Kita akan seperti dulu lagi..Tunggu aku.Ngomong-ngomong,Aku membaca banyak artikel,dan aku menemukan sebuah kota.Kota itu penduduk nya baik dan kudengar semua hal disana sangat menyenangkan.Kau tahu kan kalau aku suka tempat bermain? Walau umur ku sudah tidak cocok untuk bermain komedi putar setidaknya ada kamu yang lebih muda.Haha.Nama kota itu "Omelas" disana juga terdapat Pantai..Ah!!kita bisa berlari dan bermain disana.Ayolah,ini asyik!

Selama ini aku ingin mengajak kamu dan yang lainnya sejak lama,tapi karena aku seringkali tidak punya pasangan seperti kamu dan Yoongi,aku merasa terkucilkan.Tapi aku tidak sakit hati kok.

Kuharap kamu mau,ini permintaan terakhirku.

Terimakasih
3-6-2010

Seokjin

"Hyung,kau selalu seperti itu.."Jungkook berkata pelan sambil menatap selembar surat tersebut.

Yoongi melihat Jungkook menangis pelan tanpa henti.Sebenarnya, Jungkook berusaha menyembunyikan tangisannya lantaran malu tapi dukanya benar benar memaksa ia untuk menangis.

"Sudahlah,kau tidak bisa bersedih selamanya.Aku juga sedih.Kita semua sedih atas kepergiannya."Yoongi berkata kepada Jungkook dari jauh.

"Diamlah! Dia berharga.Dia merasa terkucilkan.Kau tidak mengerti!?"

Yoongi tampaknya tidak mau melanjutkan percakapan.Ia melihat ekspresi Jungkook yang terlihat tidak terima dengan perkataan nya.
Mukanya merah.Ia segera meninggalkan lelaki itu sendirian.

Lelaki itu masih terdiam di sisi pojok ranjangnya.Tangisannya sudah berhenti.Tapi matanya terlihat kosong sekali.
"Hei--bocah,,kau menyayanginya bukan?"Namjoon menghampiri Jungkook.

Jungkook tidak menjawab.Ia ingin sekali menjawab "ya.".Tapi ia merasa tidak penting.

"Jika kau menyayanginya mengapa kau menangis terus? Seharusnya kamu mencari cara agar bisa mencapai permintaan terakhir nya!"

"Ke Omelas?"

"Tentu saja."

Mata Jungkook terlihat sedang memikirkan sesuatu.Bodoh..kenapa tidak kupikirkan sebelum nya?Aku malah menangis seperti anak kecil..

"Ayo!"

"Jangan buru-buru.Kau bahkan belum sarapan."

"Kau membuat kan ku sarapan?"

"Ya,tadinya hanya untuk Jimin.Tapi kupikir lebih baik aku masak-kan untuk kalian semua."

"Jimin?Ada apa dengannya?"

"Demam.Sejak tadi pagi dia memakai sweater dan mengaku kedinginan.Saat ku pegang dahinya,ia demam."

Berarti tidak bisa ke Omelas sekarang ya?

"Kita ke Omelas Minggu depan."

"Tunggu!" Suara Jimin menyeruak.
"Sekarang saja.Aku tidak apa-apa."

"Kau sakit,bodoh!" Kata Yoongi.

"Aku ingin berjemur.Sinar matahari bagus untuk orang sakit iya bukan?"

"Apa kamu yakin?" Namjoon bertanya.

"Ya."

"Baiklah,kemaslah barang-barang yang kalian butuh!"

-

(Bersambung..)
Hai pembaca..Maaf cuman bisa nulis segini doang!Dikarenakan watu yang aing punya itu sedikit dan aing pulang sekolah juga sore.Jadi agak capek.Wattpad ini dibuat cuma iseng iseng aja.Tapi kalo bagus Alhamdulillah si,,wkwk..sekali lagi mohon maaf ya Thor cuma bisa nulis segini untuk hari ini.

The City Named Omelas -- "BTS FANFIC" [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang