Part 2

4.5K 550 22
                                    

Baekhyun tidak tahu sudah berapa lama dia terduduk di lantai itu. Yang dia ingat hanya dia yang terus menumpukan kepalanya di lipatan lututnya, merutuki nasibnya yang sangat sial hingga harus terjebak di rumah yang berada entah dimana ini.

Tok Tok Tok

Baekhyun tersentak dan refleks mengangkat kepalanya, dia melompat menjauhi pintu dan tak lama kemudian pintu pun terbuka. Baekhyun menyipitkan matanya saat sinar lampu dari luar menerobos masuk ke kamarnya, Baekhyun memang tidak menyalakan lampu kamarnya sejak dia dilempar masuk ke kamar ini.

"Baekhyun-ssi? Apa yang kau lakukan di lantai?" tanya Sehun sambil mengerutkan dahinya.

Baekhyun refleks melompat berdiri dan menepuk-nepuk celananya, "Uhm, tidak. Aku tidak sedang melakukan apa-apa."

Sehun berjalan memasuki kamar dan menyalakan lampu yang berada di dalam kamar. Kemudian dia berjalan menghampiri sofa dan duduk di salah satunya.

Sehun menunjuk sofa di hadapannya, "Duduklah, Baekhyun-ssi."

Baekhyun bergerak perlahan dan duduk di hadapan Sehun.

Sehun meletakkan sebuah map di meja, "Tolong tandatangani ini."

Baekhyun menatap map itu kemudian dia menatap Sehun, "Apa ini?"

"Kontrak perjanjian yang menyatakan bahwa anda sah milik Tuan Chanyeol. Dan Tuan Chanyeol berhak melakukan apapun atau memerintahkan apapun pada anda."

Baekhyun membulatkan matanya, "Apa?"

Sehun mengeluarkan sebuah pena dari saku jasnya, "Silakan."

Baekhyun berdiri, "Apa kau gila?! Aku jelas tidak akan pernah mau menandatangani kontrak yang jelas-jelas merugikan diriku seperti itu!" bentak Baekhyun sambil menunjuk map itu.

Sehun memandang Baekhyun dengan tatapan datar, "Itu urusan anda dengan Tuan Chanyeol, saya hanya diminta untuk memastikan anda menandatangani surat ini."

Baekhyun membulatkan matanya, dia benar-benar tidak menyangka ada orang sedingin dan secuek Sehun di dunia ini.

Sehun mengeluarkan sebuah tempat untuk tinta stempel dari dalam kantung jasnya, "Kalau anda tidak berkenan untuk tandatangan, anda bisa membuat cap jari anda di sini."

"Aku tidak mau."

Sehun menatap Baekhyun, "Anda harus mau. Saya diperintahkan untuk memastikan anda menandatangani surat ini." Sehun berdiri, "Dan saya juga diizinkan untuk melakukan apa saja asal anda menandatangani surat ini."

Sehun menarik lengan Baekhyun dengan cepat, Baekhyun memberontak semampu yang dia bisa namun sayangnya hal itu justru membuat telapak tangannya terluka karena tergores jam tangan milik Sehun.

Sehun menatap tangan Baekhyun yang terluka dan meneteskan darah, dengan cepat dia membuka map itu dan meneteskan darah Baekhyun di atas kertas. Sehun melepaskan lengan Baekhyun tepat setelah darah Baekhyun menetes dan meresap ke kertas.

Sehun mengambil map itu dan menutupnya, "Ini juga sudah cukup. Terima kasih banyak atas kerja sama anda."

Baekhyun memegangi tangannya yang berdarah dan menatap Sehun tajam. Sehun membungkuk sopan pada Baekhyun dan berjalan menuju pintu.

"Selamat malam, Baekhyun-ssi. Selamat beristirahat." ujar Sehun tenang lalu dia menutup pintu kamar Baekhyun.

Baekhyun menatap tangannya yang tergores, "Ini gila, aku baru saja menandatangani sebuah surat kontrak dengan darah. Ini sama saja seperti aku menandatangani kontrak dengan iblis."

.

.

.

.

HadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang