Part 5

6.2K 342 3
                                    

1 Minggu kemudian...

Saat jam makan siang Erika membawa makan siang ke ruang kerja Steven. Erika pun mulai menyuapi Steven sesuap demi sesuap sambil mengobrol-obrol dengan Steven.

Pak, saya harus berapa lama lagi sih jadi asisten pribadi bapak seperti ini? Kalau gini terus saya kapan belajar masaknya dari chef Raynold sih? Cita-cita saya itu kan ingin jadi chef terkenal dan banyak uang. Saya nggak mau terus-terusan jadi asisten chef dan jadi asisten pribadi bapak tanpa di gaji seperti ini terus.

Memangnya kamu butuh uang buat apaan?

Ada deh bapak mau tahu aja urusan saya. Pak, tugas makan siangnya udah selesai kan? Kalau gitu saya permisi dulu ya pak?

E...kamu mau kemana? Tugas pribadi kamu belum selesai, kamu temanin saya meeting dengan klien dari China sekarang juga.

What?
_________________

1 Minggu kemudian...

Tok...tok...tok...

Masuk...

Erika pun masuk ke ruang kerja Steven.

Apa lagi sih pak?

Ikut saya meeting sekarang juga, saya ada meeting penting dengan klien dari Korea.

Lagi?
Kenapa meeting nya harus dengan klien bermata sipit semua sih? Kenapa nggak sama bule? Belanda gitu? Sekalian meetingnya ke Belanda, kan enak saya bisa lihat Kincir Angin dan Bunga Tulip secara langsung.

Udah jangan ngomel-ngomel, cepatan ikut saya sekarang juga...

Iya.
_______________

1 Minggu kemudian...

Erika membawa 2 kantong sampah   dari dapur menuju tempat pembuangan sampah. Tiba-tiba salah satu kantong sampah tersebut terkait semua isi kantong tersebut berhamburan. Erika pun memunguti sampah sayur-sayuran dan kulit buah-buahan tersebut.

Ya tuhan kenapa harus terkait dan tumpah gini sih...

Tiba-tiba beberapa orang wanita memakai pakaian mewah berkata...

O...astaga siapa nih pemulung?
Masih miskin aja loe, Erika?

Iya, masih jadi tukang masak loe? Kapan kayanya loe?

Iya, kapan loe bisa jalan-jalan ke luar negeri seperti kita-kita? Gue baru balik liburan dari Belanda loh...

Aish...
Sialan loe semua, bisanya hanya menghina orang lain. Sok kaya loe semua. Loe kaya juga karena orang tua loe, bukan karena usaha loe sendiri.

Sirik aja loe, yang penting kita semua kaya. Nggak kayak gembel seperti loe.

Dengerin loe semua ya, bentar lagi gue akan nikah sama presdir hotel Bintang 5 ini. Pacar gue adalah pemilik hotel Bintang 5 ini.

Dasar pembohong loe...

Tiba-tiba Steven datang dan menghampiri Erika. Erika sangat gugup. Erika pun berkata...

Pak Steven, ini...

Steven memotong ucapan Erika dan berkata pada musuh-musuh Erika.

Kenalin nama saya Steven Sastradinata, saya presdir sekaligus pemilik hotel Bintang 5 ini. Selamat datang di hotel dan restoran saya, semoga kalian semua suka sama fasilitas dan pelayanan kami.

Ucap Steven sambil mengulurkan tangannya pada musuh-musuh Erika.
Musuh-musuh Erika menyambut uluran tangan Steven dengan wajah genit. Steven pun berkata pada Erika...

Sayang, kamu kenapa buang sampah seperti ini sih? Kenapa nggak nyuruh orang lain aja?

A..apa?
Nggak apa kok, lagian nggak repot.

Tapi kita harus ke Singapura, aku udah booking tempat untuk candle dinner kita berdua. Kamu mau kan sayang?

Iya sayang aku mau.




EGP (1-12 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang