Sabtu ini Airin mengambil lembur dan mengerjakan semua pekerjaannya agar hari minggunya ia bisa ambil libur. Karena Vida nggak lembur ia harus naik taksi sendiri dan berangkat lebih pagi agar tidak terlambat.
Lagi sibuk-sibuknya di balik mejanya Airin di kejutkan oleh kedatangan seseorang di depannya. Orang itu langsung duduk di kursi.
"Pak Juna, anda sedang apa di sini?"
"Lembur!"
"Le-lembur?" tanya Airin sedikit melebarkan matanya,
Juna menyunggingkan senyum sambil sedikit mengangkat tangannya, "Ada yang salah?"
"A, a...m. Tidak, hanya.....terkejut!"
"Kau masih banyak pekerjaan?"
"Sebentar lagi selesai, sepertinya saya bisa pulang lebih cepat hari ini?"
"Good!"
"Apa!"
"E...., tidak apa-apa!" jawabnya memandang wanita di depannya.
Airin kembali ke pekerjaannya, ke beberapa dokumen dan layar komputernya. Tapi Juna tak beranjak dari posisinya, Airin melirik lalu menatapnya kembali.
"Kenapa anda masih di sini?"
"Apa aku mengganggumu?"
"Ehm..., tidak juga. Selama anda tidak berisik!"
"Kata-katamu cukup tajam, apa itu yang membuat banyak pria patah semangat!" sahutnya dengan senyuman.
Airin memandangnya tajam.
"Maaf pak, jika anda tak ada keperluan lagi. Mohon jangan ganggu saya, biarkan saya selesaikan pekerjaan saya!" katanya lembut tapi tegas.
"Kau ada waktu minggu ini?"
Airin terdiam dengan pertanyaannya.
"Jujur..., saya ada acara dengan teman-teman!"
"Rame-rame?"
"Sepertinya begitu,"
Ada kediaman sejenak di sana.
"Bisakah sertakan aku juga?"
"Ahm...., anda serius?"
"Kenapa? Apa aku akan jadi pria satu-satunya yang ikut?"
"Tidak juga, Vida membawa tunangannya. Vena dengan suaminya, dan.....ya beberapa single dari kami!"
"Berarti boleh kan?"
"Eh....., bagaimana ya?"
Arjuna masih menunggu keputusan wanita itu. Airin nampak berfikir sejenak lalu ia mengangguk pelan.
"Maksudnya?"
"Eh, ku rasa yang lainnya tidak akan keberatan,"
Juna tersenyum mendengarnya.
"Kemana kita akan pergi?"
"Kami berencana pergi ke pulau dan akan berangkat sore ini. Mengejar waktu, targetnya kita sampai sebelum larut malam!"
"Oh...., berarti waktunya mepet sekali. Kau sudah mempersiapkan semuanya?"
"Tak banyak barang yang di bawa,"
"Seharusnya kau tak mengambil lembur!"
"Hanya agar tidak menumpuk di hari senin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Airin : Kau Dan kenanganmu
RomanceAirin dan kisah masalalu yang pahit tentang kisah cintanya 7 tahun yang lalu.. Akankah ada cinta yang menyapa hidupnya lagi setelah pahit masalalu cinta yg pernah dia rasakan? Vote terus ya :)