Chapter 4 : Malming?

10.4K 1.8K 411
                                    

Malam Minggu.

Rutinitas yang selalu Arra lakukan hanya satu: tiduran malas diatas kasur dan bermain ponsel secara gamblang. Itu biasanya. Karena malam ini hal itu harus sedikit terganggu saat bunyi notifikasi dari ponsel memecah keheningan.


Kakak ipar, katanya.
Dek.
19:02 PM

Arraaa
Ya?
Read 19:24 PM

Kakak ipar, katanya.
Sibuk gk?
19:26 PM

Arraaa
Gk. Knp?
Read 19:26 PM

Kakak ipar, katanya.
Gue jmpt jam 8 y. Kita malming bareng.
19:26 PM

Arra nyaris melempar ponselnya asal. Bahkan beberapa kali Ia mengucek mata; takutnya salah baca atau apa.










Kakak ipar, katanya.
Dek, read doang? bisa gk?
19:30 PM

Si manis kembali pada kenyataan saat ponselnya kembali bergetar. Sial! Ia sampai lupa sedang bertukar pesan dengan calon kakak iparnya.

Arraaa
Sorry, td air kamar mandi penuh. Ya, gue bisa.
Read 19:31 PM





Arra tak peduli lagi dengan kebohongan yang sudah Ia ketik. Sekarang jantungnya berdebar hebat; rasanya seperti ada ribuan kembang api yang meletup indah didalam dadanya.

Alvaro
Oke, nanti gue jmpt.
19:33 PM




Dan satu pekikan nyaring dari kamar pria bergigi kelinci ini berhasil menjadi teman malam minggu Tasya yang sekarang sedang asik bercakap ria lewat ponsel dikamarnyaㅡyang berada tepat di sebelah kamar Arraya.






Tasya yang sedang bergosip dengan temannya mengerang kesal saat Arra terus saja berteriak aneh, "Arraya, berhenti teriak! Gue lagi telponan!"
















Arra yang sedang memilih baju apa yang harus Ia kenakan sambil bernyanyi riang harus sedikit terkejut kala mendengar bentakan sang kakak dari kamar sebelahnya. Ia mengendikkan bahunya acuh dan kembali memilih busana apa yang pantas untuk dikenakan.








;


Setelah berdandan rapi dengen setelan kaos bermotif garis-garis hitam putih dan jins hitam yang cukup ketat, juga mengenakan sepatu converse hitam sebagai alas kaki, Arra memilih menunggu teman malmingnya di ruang tamu.




"Woy, kelinci gendut, rapi banget. Mau kemana?" itu Irene Anatasya, duduk disebelah adiknya yang sedari tadi tersenyum aneh dengan kedua pipi merona samar.


Arra menggeleng kecil dan kembali tersenyum lucu, "malmingan, lah."








"Bagus deh kalo lo udah ada gebetan, biar nanti kalo udah jadian kita bisa double date. Lo bawa pacar lo, gue bawa Alvaro."


Seketika senyum Arra lenyap. Gebetan? Pikirnya. Hey! Bahkan sosok yang akan menjadi teman malmingnya saat ini adalah kekasih kakaknya sendiri!






"Terserah, deh."


















"Eh, anjir, Maybelline ngeluarin lip tint baru! Yaampun bagus banget! Harus buruan beli nih!"




Arra hanya merotasikan maniknya jengah saat melihat kakaknya kini mengetik pesan yang entah untuk siapa. Mungkin Ia akan mengajak teman atau siapapun itu untuk berbelanja barang-barang kosmetik yang tidak ada habisnya itu. Ia sekarang lebih memilih kembali tersenyum bahagia saat berekspetasi akan jalan-jalan berdua di sungai Han dengan Alvaro sambil memakan permen kapas berdua.






Arra jadi tidak sabar!








Line!

Secepat kilat Arra membuka ponselnya saat nada notifikasi yang familiar terdengar.














Alvaro
Dek, sorry gue gk bs malam ini. Tiba2 nyokap minta anterin belanja. Besok deh gue traktir lo makan y.
19:57 PM














Haruskah Arra kecewa? Haruskah Ia menangis semalaman dengan ratusan lembar tisu berserakan di lantai? Atau haruskah Ia memesan jasa santet online untuk Taehyung Alvaro?






Tidak. Yang Jungkook Arraya dapat lakukan hanya tersenyum pedih dan menghapus andai-andainya tadi. Percuma berdandan rapi jika tidak jadi, pikirnya. Huft, tau begini Arra lebih baik berlumut dikursi meja komputernya dan bermain Overwatch sampai pagi.




















"Bye, dek! Gue mau belanja kosmetik sama pacar gue dulu! Nanti jangan lupa kunci pintu rumah, Bunda sama Ayah masih kerja."
















Dan Jungkook Arraya terpaksa menangis malam ini. Dia berbohong, seseorang yang Ia tunggu sedari tadi akan berkencan dengan kakaknya.








Seharusnya Arra tau, ekspetasi akan selalu hancur; tidak pernah sesuai dengan realita. Karena nyatanya, Jungkook Arraya tidak lebih dari calon adik ipar.






















































-----------------------------------

apa kabar? Malammm. Sorry ini pendek, sistem 'ngetik langsung publish' aku lg turn on 😂 maaf jg kalo ada typo ato semacamnyaaa.

Selamat malming!

Salam dari dedek Arra! (Ps: itu yg diedit cuma bunganya mwehehehe🌚)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam dari dedek Arra! (Ps: itu yg diedit cuma bunganya mwehehehe🌚)

Sorry Not Sorry | taekook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang