Chapter 11 : Rencana

9.4K 1.6K 157
                                    

Pukul sebelas pagi (menuju siang), Alvaro yang baru saja selesai mandi mendapat pesan dari mantan kekasihnya.

Tasya
Hari ini sibuk g? Bisa ketemuan?
10:24 AM

Alvaro
Bisa kok. Kpn? Dmn?
Read 11:02 AM

Sedikit jeda tanpa ada respon, Alvaro beralih duduk dipinggir kasur sambil mengeringkan surai kelamnya dengan handuk merah marun kecil.

Tasya
Sbux plaza senayan skrg?
11:08 AM

Alvaro
Ok, otw.
Read 11:12 AM

Sedikit bingung, sebenarnya. Tak mau ambil pusing, beralih Alvaro yang sudah duduk manis diujung ruangan dengan segelas Java Chip Frappuccino less sugar di genggaman.

"Sorry, Al, nunggu lama?"

Alvaro menggeleng pelan. Tasya tersenyum simpul dan mendudukkan dirinya didepan si Mantan, dengan satu piring berisi Raisin Oatmeal Scones hangat.

"Jadiㅡkenapa, ya?"

Tasya menjawab setelah sukses menelan satu potong kecil roti gandum pesanannya, "gue mau nolong lo buat jadian sama adek gue, mau gak?"

Alvaro total speechless. Duh, sekelebat pikiran negatif berlabuh dalam otaknya, mengingat bagaimana film sinetron yang sering Ibunya tonton dulu; pemeran wanita yang berstatus 'mantan' itu selalu bersifat antagonis.

"Gue maksudnya baik ya," tukas Tasya cepat saat melihat raut bingung dari lawan bicaranya.

Terkekeh kaku dan membalas, "lo mau bantu gimana memang?"


●○●

Arra terbaring diatas kasur sambil menonton Vlog seorang Youtuber melalui ponselnya. Hari sudah siang, namun dirinya terlalu malas hanya untuk sekedar melakukan aktifitas sehari-hari. Beruntung tadi pagi Ia sudah mandi.

"Duh, laper jadinya," gumam si Manis sambil berdecak saat melihat wanita dalam videonya sedang melahap habis makannanya.

"Kenapa Ria SW kalo makan suka bikin ngiler, njir."

Kembali fokus pada tontonannya sebelum lima notifikasi berturut-turut masuk. Ternyata dari sang Kakak.

Kak Tasya
Gendut
11:44 AM

Kak Tasya
Skrg siap2 ya, kakak mau bawa kamu ke suatu tempat.
11:44 AM

Kak Tasya
Harus nurut. 5 menit lg kakak nyampe.
11:44 AM

Kak Tasya
Jangan nunda2! Ini penting.
11:45 AM

Kak Tasya
Bay!
11:45 AM

Sedikit menyernyit sebelum memilih beranjak turun dari ranjang dan berjalan gontai menuju lemari.

"Yew, si Kakak, ganggu aja adeknya lagi asik," kesal Arra.

Berakhir mengenakan kaos putih polos yang dilapisi kemeja kotak-kotak berwarna biru dongker tanpa dikancing, dan jins hitam pudar sebagai bawahan. Duduk termenung di teras rumah sambil menunggu kakaknya yang 'katanya' sudah sampai dari lima menit setelah mengirim pesan beruntun tadi.





"Gendats! Buruan masuk!"

Jungkook dengan terburu berlari kecil menghampiri kakaknya yang sudah menunggu didalam mobil.

"Lama lo anjir, katanya lima menit! Lima abad yang ada," gerutu Arra sinis yang disambut kekehan gemas dari sang Kakak.


Tasya mengusap halus pucuk kepala Arra kemudian melajukan mobil menuju destinasi tujuannya.


●○●

"Lo yakin bawa gue kesini, Kak?" Tasya mengangguk dan menarik keras adiknya.

"Nurut aja kenapa, sih! Gue udah banyak berkorban nih buat lo."


Mendengus pelan sebelum menjawab, "berkorban apaan?" Dibalas senyuman samar oleh Tasya.


Sepasang adik-kakak tersebut memasuki salah satu toko baju yang cukup terkenal di pusat kota. Kesan mahal dan berkelas menyambut apik keduanya saat pertama kali masuk.



"Kak, serius nih, gue gak pede masuk ke tempat ginian."

Gerutuan si Manis hanya ditanggapi dengan satu pukulan pelan pada bahu kirinya.








"Selamat datang! Mbak Tasya, ya?"



Tasya mengangguk, "iyaaa. Udah jadi, 'kan?"




Keduanya digiring menuju kasir, dipinta untuk menunggu sebentar, tak lama kemudian menerima sebuah paper bag berwarna putih tulang berdesain classy dengan tulisan merek berwarna emas.






"Silahkan datang kembali!"

;

"APAAN ANJENG?!"

Dengan satu set jas mahal berwarna hitam pekat, kemeja putih susu dan celana bahan berwarna senada dengan jas, Arra total bingung dengan hadiah pemberian kakaknya itu.





"Nanti malem kakak bakal ngajak lo ke suatu tempat. Lo harus pake jas itu, titik!"


Membantah pun sia-sia; yang bisa Arra lakukan hanya mengangguk malas sembari mengusir kakaknya dari kamar.






Sebelum benar-benar pergi, Tasya berbalik dan memberikan satu pertanyaan, "Dek, lo lebih suka coklat atau bunga?"



"Gue lebih suka album Justin Bieber sama permen kapas."










































--------------------------------

Long time no see :")

Maaf part ini agak (atau memang sepenuhnya) mengecewakan :")

Writer's block menyerang, gengs :((((((( sekalian kobam bts warna rambut baru..................

Usahain fast up biar cepet tamat ya hehe! Atauㅡ

ㅡmau ada konflik?

Sorry Not Sorry | taekook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang