⭕Ayumi's POV⭕
Dimana aku?
Tempat apa ini?
Kenapa kepalaku sakit sekali..?
Aku mencoba melihat sekeliling, entah dimana aku berada sekarang, hanya tertutup kabut dan tidak ada apapun disana.
Aku berjalan, berharap bisa menemukan jalan keluar dari tempat ini. Tapi sepertinya aku hanya kembali ke tempat semula.
Tempat ini seakan tidak ada ujungnya.
"Tempat apa ini.. Aneh," gumamku.
Namun saat aku mencoba melangkahkan kakiku kembali, seseorang menarik tanganku.
Aku membalikkan badanku dan terkejut..
"Ayumi." sapanya lembut dengan senyum yang sangat menawan.
"Kakak?" ya, kakak, kakaknya Arkan. Kenapa dia ada disini?
"Kenapa kakak ada disini?" tanyaku, ia hanya menggelengkan kepalanya seakan memberitahu bahwa aku tidak perlu bertanya tentang hal itu.
"Ayumi, kau tidak punya banyak waktu. Berhentilah berjalan untuk mencari jalan keluar dari tempat ini, kau harus lari, Ayumi. Larilah dan temukan jalan keluar dari tempat ini. Selamatkan aku, selamatkan Arkan." katanya memohon.
Entah kenapa aku langsung teringat dan meninggalkan dia secepat mungkin. Aku mencoba berlari mencari jalan keluar, kemudian aku menemukan sebuah cahaya putih yang sangat menyilaukan.
⭕Author's POV⭕
Ayumi tersadar, ia berada di sebuah ruangan yang berbatas dinding kaca dengan sebuah ruangan operasi didepannya. Disana sudah berdiri 2 orang yang akan melakukan operasi dan salah satunya adalah.. Arkan!
Ayumi berusaha bergerak namun ia terikat disebuah kursi dengan sangat kuat serta sebuah lakban besar menutupi mulutnya.
"Euum!! Eumm!!" Ayumi meronta-ronta dari kursi itu. Rita yang berdiri di sebelah Ayumi langsung menarik rambut Ayumi dan menatapnya dengan wajah yang sangat bengis. Dia seperti bukan Rita yang selama ini ia tahu.
"Diam dan saksikan saja! Atau kau akan kubunuh sekarang juga."
Arkan dan dokter itu sempat menoleh sebentar kearah mereka, Ayumi melihat tatapan Arkan yang terlihat sangat kosong. Bahkan matanya terlihat sangat lelah dan sayu.
Dan yang lebih mengagetkan adalah, pasien yang akan mereka bedah itu.. Kakaknya Arkan!
Ayumi tidak tahu harus berbuat apa sekarang, ia hanya bisa meronta dan menangis. Dimana bantuan yang akan datang?! Kenapa mereka lama sekali?!
"Kau tahu? Sudah 5 orang yang kami bedah untuk diambil organ hatinya.." kata Rita berbicara dengan nada yang sedikit parau.
"Sebenarnya, aku tidak mau melakukan hal yang keji ini. Tapi mau bagaimana lagi.. Ini demi menyelamatkan nyawa adikku sendiri.." ia tersenyum dan menghela nafas panjang. Ayumi menatapnya kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MURDERER IN THE SCHOOL SEASON 2 [COMPLETED]
Mystery / ThrillerKisah tragis tentang pembunuhan sejumlah siswa di sekolah yang meninggalkan petunjuk-petunjuk yang menjanggal.. Sang pembunuh kembali dengan membawa malapetaka baru bagi para siswa. Ia berada dimana saja danndapat membunuh siapapun sesuka hatinya.. ...