Chapter 5 : Suspicion

3K 299 45
                                    

"Oh?! Apa ini?! Guys! Mayat Lala udah ditemukan!" kata Arkan heboh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh?! Apa ini?! Guys! Mayat Lala udah ditemukan!" kata Arkan heboh

"APA?!" teriak kami bersamaan

Setelah bersiap kami langsung pergi ke tempat dimana mayatnya ditemukan..

Mayatnya ditemukan di lokasi perkemahan kami saat itu oleh penduduk setempat. Mereka menemukan mayatnya terkubur sebagian didalam tanah dengan keadaan perut yang sudah terkoyak dan hancur berantakan.

"S-Sadis sekali, aku sampai tidak bisa merasakan kakiku lagi saking lemasnya." kata pak Karto, seorang penduduk yang menemukan mayat Lala saat ia dalam perjalanan menuju kebunnya.

Wajahnya pucat pasi dan mengeluarkan keringat dingin, Ia terlihat sangat syok.

"Bapak silahkan istirahat sebentar setelah itu ikut kami ke kantor polisi ya pak," kata salah satu petugas kepolisian itu dan hanya dijawab oleh anggukan pak Karto.

Salah satu petugas forensik mendekati dan memberitahu kami, "Berdasarkan kondisi mayat, diperkirakan ia sudah tewas 12 jam yang lalu,"

Pak Hamdan, selaku pemimpin Badan Reserse Kriminal kami melihat kondisi mayat Lala. Kemudian ia meminta kami untuk memberi pendapat.

"Waktu terjadinya penculikan, korban dilaporkan mengenakan pakaian kuning bergaris putih dan celana jeans berwarna hitam. Dan sekarang korban ditemukan dengan pakaian putih seperti pakaian pasien di rumah sakit, serta dengan kondisi perut yang sudah terkoyak ini. Organ dalam korban yaitu liver telah hilang beserta kedua ginjal korban,"

Aku memegang daguku, berpikir, "Hmm, dilihat dari lukanya, sepertinya pelaku adalah seorang ahli bedah yang cukup mahir," kataku.

"Petugas forensik juga mengatakan bahwa luka sobek yang ada di perutnya diakibatkan oleh benda tajam seperti pisau bedah yang biasa digunakan untuk operasi. Lukanya memang agak seidikit berantakan namun potongannya rapi. Ada bekas lebam dan lecet di pergelangan tangan, kaki serta leher korban. Ini jelas adalah pembunuhan dengan malapraktik," sambung Ulfah.

Pak Hamdan menepuk pundak Arkan dan kami melanjutkan investigasi kami."Ya kalian benar, ini akan menjadi kasus kita selanjutnya. Kita perlu petunjuk lain untuk mencari pelaku dari pembunuhan ini, apakah ia mengambil organ dalam untuk dijual atau untuk hal lainnya. Kerja bagus, saya akan memberikan kasus ini pada kalian."

"Kronologinya, ia diculik kemudian ditempatkan dalam sebuah tempat yang tertutup hingga korban kekurangan oksigen dan lemas. Setelah itu sang pelaku mengikat korban dan melakukan sebuah operasi untuk mengambil organ dalam korban yaitu hati serta kedua ginjal. Pelaku adalah seorang ahli bedah yang cukup handal berdasarkan caranya membedah dan mengangkat organ dalam korban." kata Arkan sambil membuat data tentang kasus ini.

"Korban diperkirakan meninggal 12 jam yang lalu, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah operasi pengangkatan adalah 12 jam. Tidak ditemukan sedikitpun senyawa obat bius di tubuh korban." Septian menambahkan.

MURDERER IN THE SCHOOL SEASON 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang