Chapter 2 : A HISTORY

3.5K 332 8
                                    

Picture taken by Author✌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Picture taken by Author✌

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Tidak mungkin.. Apa ada perusahaan yang melakukan hal ini?! Yang benar saja!" aku tidak percaya dengan hal yang aku temukan, bukannya sebuah data tentang penggelapan dana atau semacamnya.. Ini benar-benar sudah diluar batas!

⭕ Author's POV ⭕

Saat istirahat makan siang, Ayumi, Ulfah, Restiana, Arkan dan Septian berkumpul bersama seperti biasanya. Ayumi menceritakan mimpi buruknya pada mereka.

"Ini aneh.. Sudah 2 tahun aku tidak bermimpi seperti itu, dan mimpi itu datang lagi.. Apakah ini pertanda bahwa akan ada hal buruk yang akan  terjadi?" katanya sambil menyeruput susu pisang kesukaannya itu.

Mereka memasang wajah serius, sibuk dengan pikiran masing-masing..

Restiana yang daritadi mendengarkan cerita sambil menopang dagu akhirnya berbicara, "Di mimpi itu kau menjadi seseorang yang dibunuh kan? Mimpi yang persis dengan yang kau dapat saat 2 tahun lalu.. Itu artinya ada seseorang yang terbunuh, dan kau seolah-olah menjadi orang itu.."

"Benar.." sambung Ulfah.

Septian meringis, "Hmm.. Kau bilang ia dibunuh dengan cara dirobek perutnya kan? Kira-kira untuk apa mereka melakukannya? Apa mereka psikopat?" 

"Bisa jadi.." jawab Arkan masih sibuk dengan tabletnya, Ayumi menghela nafasnya sambil mengelus-elus jidatnya yang berkerut karena memikirkan mimpi itu.

"Besok kita akan pergi untuk wisata.. Kalian jangan lupa persiapkan alat-alat yang akan kita perlukan nanti. Untuk jaga-jaga, karena di mimpiku kita berada di hutan dan terlihat beberapa murid sedang mendirikan tenda, kemungkinan akan terjadi sesuatu.." kata Ayumi disusul oleh anggukan mantap dari mereka.

Sementara itu di sisi lain, Sammy sedang melakukan kegiatan bersih-bersih di lapasnya,

Saat sedang membuang sampah di halaman belakang lapas itu, ia dikagetkan dengan sesosok bayangan wanita yang berdiri dihadapannya. Wanita itu terlihat sangat menyedihkan, dengan luka di daerah perutnya yang tidak wajar dan bola matanya yang mengeluarkan cairan berwarna merah.

"Siapa kau?" kata Sammy bertanya pada wanita yang kakinya tidak menyentuh tanah itu.

"T-To..lo..ng.." suaranya terdengar sangat rapuh, Sammy sudah terbiasa dengan hal seperti ini, bahkan ia punya beberapa 'teman' dari spesies yang sama seperti wanita itu.

"Maaf, tapi aku tidak bisa membantumu, kau tahu kan aku ditahan di lapas ini.. Jadi aku tidak bisa pergi keluar." kata Sammy seraya beranjak

"Te..temanmu.." bisik wanita itu lagi dan sukses membuat Sammy menghentikan langkahnya

"Temanku?" Sammy memasang wajah bingung

Wanita itu tersenyum, tersenyum hingga kedua ujung bibirnya menyentuh telinganya.

MURDERER IN THE SCHOOL SEASON 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang