4. empat

253 20 0
                                    

----------

Kadang kala kita pasti bakal ditakdirkan kehilangan orang yang kita sayangi

~Humaira

--------------

Tiba tiba terdengar suara ricuh yang berasal dari parkiran. Dan membuat percakapan Humaira dan Abil menjadi tidak terlanjutkan.

"Astaghfirullahal adziiim" Teriak Humaira sambil berjalan menuju ke arah parkiran begitu juga Abil yang mengekor di belakang nya.

"Samudra lo apa apa an sih ?" Marah Abil yang merasa tidak terima dengan apa yang barusan di lakukan ketua kelasnya.

"Apa ?? Bilang sama temen lo itu ya. Kalo parkir tolong jangan di samping motor gue. Apaan motor mahal di sanding ama sepeda butut kayak gini"

"Eloo yaa..." hampir saja Abil menampar Sam dengan tangan nya sendiri.

Humaira mencekal tangan Abil dengan lembut.

"Udah bil, gak papa kok.." jawab Humaira sambil tersenyum teduh.

"Ck. Lo gila. Dia uda jatuhin sepeda lo." Hardik Abil tak terima.

Sikap Sam barusan sama sekali tidak menunjukkan sikap seorang ketua kelas yang baik. Hanya karna sepeda Humaira terparkir di sebelahnya. Membuat Sam marah dan menjatuhkan sepeda Humaira dengan sedikit membanting.

"Uda gak papa kok. Saya yang salah. Saya minta Maaf Samudra saya gak tau kalo ini sepeda motor kamu besok saya gak akan parkir disini lagi kok" ucap nya masih dengan senyum yang mengembang.

"Raa..." ketika Abil ingin marah. Dengan cepat pak ketua kelas menyambar ucapan Abil.

"Nah loh. Dengerin kata temen lo yang kampungan ini ya. Dia yang salah. Jadi awas aja kalo sampe gue liat lo parkir di sebelah motor gue. Sepeda butut lo ini bakal gue ancurin. Biar gak bisa pulang lo sekalian. Ngerti lo" setelah puas memarahi Humaira. Sam memakai helm dan menyalakan motor nya untuk pergi menjauh.

"DASAR AROGANT !" Teriak Abil masih tak terima.

"Bil. Udah"

"Jangan terlalu sabar kalo ngadepin dia Ra. Lo bakal terus ditindas sama tuh anak"

"Insyaa Allah enggak. Laa Tahzan Innallaha Ma'ashobirin. Sesungguhnya Allah bersama orang sabar. Orang sabar itu hadiah nya Surga loh Bil." Jelas Humaira masih terlihat tenang. Senyum di wajah nya tidak pernah hilang walau hatinya terluka.

Abil menarik nafas dan membuang nya perlahan.

Apa yang diucapkan Humaira memang benar dan Abil juga tidak bisa untuk melawan.

Tapi Humaira terlalu baik..

"Yaudah gue pulang duluan ya Ra. Lo Hati hati dijalan."

"Iya bil. Kamu juga hati hati ya."

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

***


Cuaca malam hari memang begitu sejuk. Apalagi malam ini bulan dan bintang terlihat tersenyum dan saling bercanda ria.

Hembusan angin malam dengan lembut menerpa wajah Humaira yang sedang menonton Film Ayat Ayat Cinta 2. Berhubung tugas sekolah sudah selesai. Humaira memang sering menonton film islami yang pernah tayang di bioskop bukan hanya islami, terkadang ia juga menyukai genre komedi.

Cinta Dalam IstiqomahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang