Malam pun tiba..
Sandi dan Yuna masih terjaga sementara yang lain telah tertidur.Mereka terlihat duduk bersampingan menghangatkan diri di dekat api unggun tidak jauh dari rumah pohon.."Kau suka padanya ?"Tanya Yuna menatap Sandi.
"Maksudmu Jati ?"
"Aku tidak tahu"
"Apakah aku menyukainya,atau hanya sekedar rasa kagum karena dia wanita yang luar biasa"Kata Sandi."Kalau begitu kau tidak perlu mendekatinya atau kau akan menyakitinya suatu saat nanti"Kata Yuna.
"Aku tidak sejahat yang kau kira"Balas Sandi berbalik menatap Yuna.
"Kau bahkan meninggalkan aku tanpa alasan yang jelas.Setelah itu kau bilang akan memperbaiki ulang hubungan kita.Lalu sekarang kau mencari wanita lain ?"Tanya Yuna kesal.
"Tanpa alasan ?Aku sudah bilang berkali-kali padamu kalau aku memang sudah tidak bisa bertahan lagi denganmu.Bukankah itu sebuah alasan ?"Tanya Sandi.
"Jadi maksudmu kau bosan padaku ?"
"Berhentilah bersikap kekanakan,Sandi.Rasa bosan itu pasti ada,apalagi setelah pernikahan nanti.Kau harus mulai untuk mendewasakan dirimu.Kedua orangtuamu terus mendesakku agar segera menikah denganmu dan ini semua membuatku bingung Sandi!"Teriak Yuna.Sandi pun berdiri meninggalkan Yuna dan naik ke rumah pohon untuk beristirahat.
"Kau memang pria jahat.Kenapa kau tinggalkan dia sendirian dibawah sana ?"Kata Jati mendorong Sandi menjauh dari pintu masuk.
"Kau mendengar semuanya ?"Tanya Sandi.
"Tidak penting aku mendengarnya atau tidak.Toh aku yakin kau tak akan butuh penilaian dariku tentangmu"Kata Jati mulai melangkah menuruni tangga rumah pohon.
Keesokkan harinya Sandi dan kawan-kawan mulai menyusun rencana untuk keluar dari pulau tersebut.
Meskipun sedikit canggung,Jati masih berusaha untuk tidak ingat akan perbincangan Sandi dan Yuna semalam yang mana telah berhasil membuat Jati merasa telah diberi harapan palsu oleh Sandi."Kau marah padaku ?"Tanya Sandi.
"Aku ?Marah ?Kenapa ?"Tanya Jati.
"Masalah obrolanku dan Yuna semalam.."Kata Sandi.
"Tidak usah dipikirkan lagi.Dari awal aku juga tidak pernah menanggapimu serius kok"Kata Jati.
"Tapi kau menjaga jarak dariku"Kata Sandi.
"Itu hanya perasaanmu saja"
"Oh iya,nanti sore aku akan ke dermaga menemui Tuktuk.Kau mau ikut ?"Tanya Jati.Sandi mengangguk dan tersenyum pada Jati..
Sore itu,Jati tidak diperkenankan oleh Sandi untuk menyelam menemui Tuktuk karena lukanya yang belum kering.
Ia pun terpaksa harus menunggu sembari mengetuk-ngetuk kayu di tepi dermaga untuk memanggil Tuktuk meskipun cara itu jarang berhasil."Bagaimana kalau Tuktuk tidak kembali ?"Tanya Sandi.
"Itu haknya"Jawab Jati dengan tegas.
"Haknya ?"
"Hah!Sekarang aku jadi tahu kau itu orang yang seperti apa"Kata Sandi menatap Jati serius."Iya.Terimakasih"Balas Jati dengan nada lesu.
Hampir 1 jam lamanya Sandi dan Jati menunggu Tuktuk di dermaga sembari mengetuk-ngetukan sebuah kayu pada tepian dermaga.
Karena terlalu bosan,Jati pun mendorong Sandi hingga jatuh ke air dengan maksud bercanda.Dengan terbahak-bahak ia menertawakan Sandi yang bagai kucing tercebur ke sungai.Tetapi tidak lama kemudian Jati ikut terjun ke air dan memegangi Sandi yang hampir kehabisan nafas."Apa ini begitu lucu untukmu ?"Teriak Sandi sembari memeluk Jati.
"Tidak juga.Tapi itu cukup menghibur"Kata Jati tersenyum manis.
"Hah!Aku baru saja merasa direndahkan olehmu"Kata Sandi.
"Aku tidak pernah merasa ingin merendahkanmu"Balas Jati.
Sejenak mereka saling bertatapan dan tersenyum dibalik indahnya matahari terbenam sore itu.
Senja kini menghampiri dan hari mulai gelap..
Pandangan Sandi kini beralih ke arah bibir Jati yang kecil nan tipis.Ia mulai mendekatkan wajahnya pada Jati dan sedikit demi sedikit mulai menutup matanya.Menyadari Sandi akan menciumnya,Jati menghindar dan memeluk Sandi agar ia bisa mengalihkan wajahnya dari Sandi."Kenapa kita tidak naik saja ?Hari mulai gelap,teman-teman pasti mencarimu"Kata Jati.
"Apa aku membuatmu tidak nyaman ?Maafkan aku..Aku tidak bisa mengontrol diri"Kata Sandi.
"Aku selalu nyaman berada disisimu.Kau pria yang baik"Kata Jati menggiring Sandi berenang ke tepi pantai.
Malam pun tiba..
Mereka berkumpul bersama dibawah rumah pohon dan membakar ikan untuk dimakan bersama sebagai makan malam.Tetapi Jati memilih untuk tidak ikut makan malam bersama karena takut akan mengganggu semua teman barunya.Ia hanya duduk tersenyum memandangi Sandi yang tampak bahagia disamping Yuna."Kenapa harus sesakit ini ?"Pikir Jati mengalihkan pandangannya dan menangis.
Tiba-tiba saja Heri datang dan merangkul Jati dari belakang.Spontan saja Jati mencakar lengan Heri dengan kuku tangannya yang tajam hingga membuatnya terluka.
"Kau menangis ?Kenapa ?Apa seseorang mengganggumu ?Katakan saja padaku,aku akan memberi orang itu pelajaran!"Kata Heri dengan lantang.
Jati terdiam sejenak dan menundukkan kepalanya seakan menutupi air mata yang mengalir deras di kedua pipinya dari Heri.
"Ya.Orang itu kamu.Hajarlah dirimu sendiri!"Kata Jati pergi meninggalkan Heri yang diam seribu bahasa memperhatikan tingkah Jati.
Tidak lama kemudian Sandi,Ricky,Yuna dan Serly naik ke rumah pohon untuk beristirahat.Hal kedua yang Sandi cari saat akan tidur setelah bantalnya adalah Jati.
"Kau pasti mencari Jati ?"Tanya Heri.
"Dimana dia ?"Tanya Sandi.
"Dia pergi setelah meneriakiku.Sepertinya dia cemburu padamu dan Yuna.Ini pertama kalinya aku melihat Jati menangis dan aku rasa dia menyukaimu San."Kata Heri berbaring.
Tidak ingin berlama-lama karena sudah larut malam,Sandi pergi ke dermaga untuk menemui Jati.Benar saja,Jati berada di dermaga memandangi langit malam yang penuh bintang.
"Kenapa ada disini malam-malam ?Ayo pulang dan istirahat"Kata Sandi.
"Sebentar lagi,aku masih ingin disini"Kata Jati.
"Kalau begitu aku akan tetap disini menemanimu"Kata Sandi duduk disamping Jati.
"Aku sudah selesai!"Kata Jati berdiri meninggalkan Sandi yang baru saja duduk.
"Kau benar-benar marah ya padaku ?"Tanya Sandi mengejar Jati yang berjalan dengan cepat.
"Marah ?Untuk apa ?Apa marah padamu bisa membuatku pulang sekarang ?"Teriak Jati.
"Sudah kuduga kau marah.Jujur saja,kau cemburu kan ?"Tanya Sandi menarik tangan Jati.
"Aku ?Cemburu ?Memang aku cemburu.Aku cemburu karena kau bisa tersenyum seperti tadi saat bersama Yuna.Dia gadis yang beruntung,dia akan menikah denganmu..."Kata Jati dengan nada marah.
"Aku suka caramu itu.Kau begitu terbuka untuk masalah perasaan.Kau suka padaku kan ?"Tanya Sandi.
"Aku menyesal dengan kata-kataku barusan"Kata Jati melanjutkan perjalanan pulang.
"Aku ingin kau jadi milikku"Kata Sandi terus mengejar Jati.
Jati terus berlari menjauh dari Sandi dan seolah-olah tidak mendengar perkataan Sandi.
"Aku akan menunggu kepastian darimu.Aku akan menerima apapun jawabanmu"Teriak Sandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] SPARKLING LOVE The Series : Survival Island
TienerfictieTerjebak di pulau terpencil bersama seorang gadis cantik nan cerdas membuat Sandi dan kawan-kawan mengerti cara bertahan dan menghargai hidup.