Part 1

1.6K 124 9
                                    

Happy Reading

Pagi ini terlihat sangat cerah dimana mentari bersinar dan udara masih terasa sangat sejuk.

Ketika semua orang bersemangat untuk memulai aktivitasnya tapi tidak dengan Raya, Rasanya sangat berat untuk melangkahkan kaki pergi ke kantor hari ini.

Meski penampilannya sangat cantik hari ini di tambah pakai kacamata bening untuk menutupi matanya yang sembab gara-gara habis nangis semalam.
Tapi tidak dengan hati dan fikirannya yang sangat kacau akibat harus putus dengan lelaki yang sangat di cintainya.

Di tambah lagi mengingat ucapan ayah Raya tadi pagi waktu sarapan di meja makan.

#Flashback On

"Raya dalam beberapa hari ini kamu akan bertemu dengan laki-laki yang ayah jodohkan untukmu" Kata Fathir ayah Raya.

"Tapi yah, apa harus secepat ini?"

"Lebih cepat lebih baik sayang, Ayah ingin melihat kamu segera menikah"

"Bener Raya sayang, Inget umur kamu sudah waktunya untuk menikah" Kata Fera bunda Raya.

Raya hanya diam ketika kedua orang tuanya sudah mengambil keputusan.
Dia tidak bisa menolak, hanya pasrah akan takdir hidupnya.

"Tapi ada satu hal yang belum kamu tau Ray, Lelaki ini seorang duda yang berumur 35 tahun. Dia punya seorang putri kecil yang sangat lucu dan pintar" Ucap ayah raya sambil menyeruput teh hangat kesukaannya.

"Apa yah!! Dia seorang duda?? Ayah gak salah?? Udah gitu punya anak lagi??" Ucap Raya shock.

"Ayah gak akan salah memilihkan jodoh terbaik untuk anak ayah sayang, Percaya sama ayah kamu pasti akan bahagia"

"Iyah sayang, bunda juga setuju dengan ayah"

"Tapi yah.. Bund.. Raya kan belum tau dia, Pasti udah tua dan jelek"

"Makanya ray, beberapa hari lagi dia akan kesini menemuimu. Dia tidak seburuk yang kamu bayangin"

"Dia lelaki baik sayang, Dia seorang CEO muda dan tampan. Namanya Mondy Pradana, Bunda aja langsung suka pertama ketemu dia. Anaknya sangat sopan dan sangat menyayangi putri kecilnya"

Raya lagi-lagi hanya terdiam dan mengaduk-aduk makanan di mejanya tanpa berminat untuk menyantapnya.

Mungkin ini jalan yang terbaik untuknya yang sudah di gariskan oleh Tuhan.

Mau tidak mau dia harus menjalani dan berusaha menerima apa yang telah di tetapkan oleh orang tuanya.

Karena Raya anak semata wayang dan dialah harapan satu-satunya kedua orang tuanya.

Lama termenung dan tiba-tiba hilang nafsu makannya, Raya segera bergegas pergi bekerja dan pamit dengan orang tuanya.

"Ayah.. Bunda.. Raya berangkat kerja dulu yah" Pamit Raya sambil mencium tangan kedua orang tuanya.

#Flashback off





🌷🌷🌷🌷


Hari sudah sore, saatnya Raya pulang dari kantor.
Dia segera berkemas untuk siap-siap pulang.

Karena sedari tadi dia sangat tidak fokus bekerja dan ingin segera pulang.

Ingin rasanya dia menghubungi Rizky sang kekasih yang masih sangat ia cintai, tapi lagi-lagi Raya harus bisa belajar melepaskan cintanya.

Karena sedari tadi Rizky pun berusaha menghubungi Raya, mulai dari telp dan WA tapi Raya enggan menanggapinya.
Bukan enggan, hanya saja dia harus bisa tanpa Rizky sang kekasih yang selama 5 tahun slalu menemaninya dan sekarang sudah jadi mantannya Raya.

Karena risih dengan notiv di HPnya jadilah Raya mematikan HPnya dan bergegas pulang.

"Maafkan aku Riz, Aku tau ini berat tapi kita harus pisah. Aku sangat mencintaimu selamanya" ucap batin Raya.

🌷🌷🌷

Disaat sedang sedih seperti ini biasanya Raya suka makan yang manis-manis seperti cake coklat vanila yang sudah ia pesan sejak 15 menit yang lalu.

Makan cake kesukaanya ini sangat ampuh untuk mengobati sedikit kegundahan hatinya.

Meski kenyataannya dia sedang menerima kenyataan pahit tapi setidaknya dengan makan cake yang manis ini bisa sedikit mengobati kepahitan hidupnya.

Raya masih setia duduk di cafe yang lumayan rame ini, sebenarnya dia ingin skali menceritakan beban hidupnya kepada sahabatnya Hana tapi entah kenapa dia hanya ingin sendiri dulu saat ini.

"Oh Tuhan, kenapa serumit ini hidupku. Aku akan menikah dengan orang yang sama skali gak aku kenal dan bahkan tidak aku cintai. Hikss.. Aku benci dengan keadaan ini" teriak batin Raya dan tanpa terasa air matanya jatuh lagi.

Biasanya disaat Raya sedang sedih seperti ini, Rizkylah yang slalu menghiburnya.
Dia slalu bisa menenangkan hati Raya dengan kekonyolan yang dia buat, hanya semata-mata untuk menghibur kekasihnya.

Tapi smua itu hanya tinggal kenangan saja.

Raya segera bangkit dari tempat duduknya dan pulang ke rumah karena hari sudah semakin malam.


Laa,

16-April-2018

BENAR-BENAR CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang