Aku menutup novel yang sudah selesai aku baca. Endingnya sangat menyebalkan. Bayangkan saja, sang pemeran utama laki-laki memilih bersama wanita lain. Ah, menyebalkan. Tapi bukankah itu memang kenyataan? Hidup tidak pernah sesuai dengan keinginan kita. Hidup memang sangat menyebalkan.
Tapi, bukankah kita boleh berimajinasi tentang hidup ini? Berimajinasi tentang hidup yang sangat indah. Dan aku akan membuat kisah mereka menjadi bahagia.
Selamat membaca!
=====
My Imagination :
Love Without Problem
07. Songong
______________________________________
Sori ya, gue bukan gay. Gue cuma punya tipe cewek yang lebih berkelas daripada kalian=====
HAMPIR saja Khana kembali berteriak ketika melihat Talita berdiri di depan pintu kamarnya. "Ya Tuhan, lo ngagetin banget sih?! Gue kan udah bilang, pembantu nggak usah ke kamar gue, gue nggak suka ada orang masuk ke kamar gue sembarangan," omel Khana. "Lo pasti pembantu baru ya!"
Talita membulatkan matanya. Sumpah demi apapun, Talita ingin menampol Khana dengan sandal jepitnya. "Khana alias Refa, gue itu Talita temen masa kecil lo. Kalau lo nggak inget juga, gue Talita yang lo kasi jepitan. Kalau nggak inget juga, gue Talita yang lo bilang manja itu. Kalau lo masih nggak inget, lo mendekat ke gue, biar gue bisa benturin pala lo ke tembok," ujar Talita kesal.
Khana menengangguk, "oh, siapa suruh lo iket rambut lo, kemarin kan lo gerai. Gue mana kenal setiap kali lo ganti gaya, ini juga baju lo beda," ujar Khana. Lelaki itu sudah berseragam dan hendak turun tangga.
Talita menahan tangan Khana dan menatap lelaki itu tak percaya, "sumpah demi apapun, lo bisa nggak ngenalin orang cuma karena ganti baju doang?" tanya Talita takjub.
Khana mengangguk santai kemudian menuruni anak tangga. Talita mengekori lelaki itu dari belakang.
Sesampainya di meja makan, terlihat Ari sedang menaruh-naruh makanan yang telah dimasaknya bersama beberapa pembantu.
Khana pun berjalan menuju meja makan. Lelaki itu memeluk ibunya yang sedang membawa piring berisi lauk. "Mama kan udah aku bilangin jangan masak dulu. Aku nggak mau Mama kecapekan. Mama juga punya banyak kerjaan di kantor," kata Khana.
Ari tersenyum dan mengelus kepala anaknya, "kamu itu terlalu bawel, malu tuh diliatin Talita."
Talita hanya tersenyum kikuk ke arah mereka. Ternyata Khana sangat menyayangi ibunya. Talita jadi bingung bagaimana sikap Khana yang sebenarnya.
"Biarin aja, lagian dia ngapain ke sini sih Ma? Ganggu banget," ujar Khana kesal. Lelaki itu berjalan dan duduk di meja makan.
Talita ikut duduk di samping Khana.
"Kamu nggak boleh gitu! Coba deh kamu inget dulu. Dulu itu kamu bisa nangis kalau dia pulang ke rumahnya," kata Ari.
"Ih, aku kayak gitu? Nggak mungkin banget!" elak Khana.
Talita mendengus, "iya nih Tan, dia songong banget udah gede. Masa aku dilupain gitu aja," ujar Talita kesal.
"Maklumin aja deh Ta, Refa emang gitu. Kamu berangkat sekolah sama siapa?" tanya Ari.
"Sama pacarny kali Ma," ceplos Khana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imagination : Love Without Problem
Teen FictionAku menulis cerita ini hanyalah untuk memuaskan khayalanku. Memuaskan khayalan kalian bagi para pembaca yang mulai muak dengan masalah di setiap cerita yang membuat pasangan di dalam cerita tersebut menjadi tidak bahagia. Aku hanya ingin membuat kal...