My Imagination : Love Without Problem

21. Suka Siapa?

Kenapa hidup itu tidak sebahagia kisah-kisah di novel? Kenapa hidup seburuk ini?

Selamat membaca!

=====

My Imagination :
Love Without Problem
21. Suka Siapa?
_______________________
Apa Khana suka Talita?

=====

BEL pulang berbunyi menandakan bahwa pelajaran hari ini telah usai. Talita pun bergegas merapikan buku-bukunya. Hal itu membuat temannya Celine bingung dengan tingkah Talita.

"Sabar dikit kali Ta, pintunya masih kebuka kok," omel Celine.

"Gue mau jalan bareng Khana soalnya sekarang," kata Talita.

Celine memekik tertahan, "seriusan lo udah pacaran sama Khana?"

Talita cepat-cepat menggelengkan kepala, "nggak! Gue nggak bilang gue pacaran," ujar Talita. "Lo ngomong jangan kenceng-kenceng dong!"

"Iya, iya maaf," kata Celine. "Terus ngapain kalian jalan berduaan?"

"Ya Khana yang minta."

"Tapi lo mau juga kan?" tebak Celine.

"Ya gitu," jawab Talita malu-malu. Gadis itu langsung bangkit dari duduknya ketika guru di depan sudah keluar kelas. "Gue duluan ya Cel," ujar Talita lalu pergi.

Di depan kelas sudah ada Khana yang menunggu dirinya. Senyum manis pun Talita pamerkan kepada Khana. "Jadi kan?" tanyanya bersemangat.

"Jadi, tapi lo tunggu gue di depan gerbang ya, gue mau ke ruang guru dulu," kata Khana.

"Yah," ujar Talita.

"Cepet kok," kata Khana. "Gue dipanggil soalnya," kaya Khana.

"Oke deh," kata Talita. "Janji ya nggak lama," kata Talita.

"Janji kok." Khana mengacak pelan rambut Talita. "Udah ya gue ke ruang guru dulu," ucap Khana lalu berlalu pergi.

=====

"YA udah kalau gitu saya permisi dulu ya bu," kata Khana lalu keluar dari ruangan tersebut.

Saat lelaki itu keluar dari ruang guru, ia berpapasan dengan Beby. Wajah Beby terlihat sangat pucat. Gadis itu menatap Khana, "hai Khana," ujar Beby dengan suara pelan.

"Lo kenapa?" tanya Khana cemas.

"Gue nggak papa," jawab Beby.

"Yakin?" tanya Khana.

"Iya, gue cuma sedikit pusing aja," kata Beby. Gadis itu melangkah kakinya, tetapi baru saja satu langkah badannya sudah terjatuh. Untung saja Khana dengan sigap menangkap tubuh Beby.

"Beb, Beby," panggil Khana sambil menepuk-nepuk pipi gadis yang sekarang sudah tak sadarkan diri itu. "Bu, ada yang pingsan," ujar Khana pada seorang guru.

"Astaga, kamu coba gendong dia dulu, bawa ke UKS," kata guru itu yang terlihat panik.

Khana pun dengan cepat menggendong tubuh Beby dan berlari menuju UKS. Di sana sudah ada seorang dokter yang dengan sigap memeriksa tubuh Beby ketika Khana sudah meletakkan gadis itu di atas bangkar.