16. Perasaan Yang Semakin Nyata

7.4K 758 45
                                    

Akhirnya aku mendapatkan waktu yang tepat untuk melanjutkan cerita ini!

Selamat membaca!

=====

My Imagination :
Love Without Problem
16. Perasaan Yang Semakin Nyata
______________________________________
Aku takut jika aku nantinya akan terlalu jatuh ke dalam perasaanku sendiri.

=====

KEBETULAN sekali hari ini Talita memiliki jadwal ekstrakulikuler, sehingga Khana bisa menepati janjinya pada gadis yang tadi masuk ke kelasnya.

Eh, tapi gue lupa namanya, mukanya apalagi, batin Khana saat bel tanda pulang sekolah berbunyi.

Beberapa saat setelah bel berbunyi, seorang gadis masuk ke dalam kelasnya dan mendekati mejanya. Khana menduga itu adalah gadis yang ia pinjamkan baju olahraga.

Gadis itu tersenyum ke arah Khana, otomatis Khana membalas senyum gadis itu. Lelaki itu sudah bosan karena dicap sombong, makanya beberapa hari ini Khana selalu membalas senyuman orang-orang yang tersenyum kepadanya, padahal Khana sendiri tidak kenal dengan orang itu. Mungkin Khana berpikir bahwa orang itu pernah ia kenali.

"Hmm ... jadikan?" tanya Beby dengan mata berbinar. Sepertinya Beby sangat senang karena bisa menghabiskan waktu berdua dengan Khana.

Bener, dia orangnya, batin Khana.

"Jadi kok. Bentar ya gue rapiin buku dulu," ujar Khana lalu memasukkan bukunya ke dalam tas. "Ayo!" ajak Khana.

Mereka pun berjalan beriringan keluar kelas. Karena Khana terlalu asyik dengan percakapannya dengan Beby, Khana sampai tidak menyadari bahwa Talita datang untuk menemuinya. Dan Talita pun enggan untuk memanggil lelaki itu. Entah kenapa gadis itu merasa sesak melihat Khana tersenyum untuk Beby.

"Ternyata lo asyik juga," ujar Khana.

"Emang lo kira gue orang yang kayak gimana?" tanya Beby.

"Yaa ... gue pikir lo orang yang galak. Abis terakhir kali kan lo bentak-bentak Talita," kata Khana.

Mengingat kejadian itu membuat Beby merasa malu. Seharusnya ia tidak berperilaku seperti itu, karena itu bisa merusak reputasinya di hadapan Khana.

"Oh, waktu itu gue cuma lagi bad mood banget, jadi sori ya gue udah ngebentak pacar lo," ujar Beby.

"Iya nggak papa," kata Khana. Lelaki itu mencuri-curi pandang pada label nama di seragam Beby. Oh, nama dia Beby, batin Khana sambil berusaha keras mengafal nama tersebut. Kan nggak enak ngobrol sama orang yang namanya ia lupakan.

"Btw, udah berapa lama lo pacaran sama dia?" tanya Beby.

Khana terdiam. Lelaki itu memikirkan sudah berapa lama ia membohongi warga sekolah. Ah, gue nggak inget udah ngebohong berapa lama, batin Khana.

"Eh, maaf gue nanyain privasi lo," kata Beby.

"Nggak papa," kata Khana.

Tak terasa mereka telah berjalan hingga depan sekolah. "Ke kafe yang itu aja ya?" tanya Beby sambil menunjuk sebuah kafe yang berada di sebrang jalan.

My Imagination : Love Without Problem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang