Akhirnya aku bisa melanjutkan cerita ini. Entah kenapa beberapa hari lalu aku tidak punya mood untuk melanjutkannya. Mungkin karena ada beberapa masalah yang membuatku stress.
Ah, sudahlah lupakan. Lebih baik aku tidak membahas kisahku di sini. Karena aku akan kembali melanjutkan cerita Talita dan Khana.
Selamat membaca!
=====
My Imagination :
Love Without Problem
15. Rencana Yang Gagal
________________________
Kenapa dia merusak semuanya?=====
KHANA benar-benar bingung dengan sikap Talita pagi ini. Gadis itu kelihatan terlalu bahagia dan terus tersenyum kepada Khana. Padahal Khana tidak melakukan sesuatu yang membuat Talita bisa tersenyum seperti itu.
Saat di sarapan pun sama. Senyum Talita tak pernah luntur, membuat Ari menatap gadis itu bingung.
"Kamu kenapa senyum-senyum terus? Lagi bahagia?" tanya Ari.
Talita hanya mengangguk. Di pikiran gadis itu sudah ada beribu macam cara yang bisa membuat Khana baper. Memang sebetulnya, Talita memikirkan cara itu sejak kemarin, hingga membuat matanya menjadi seperti panda.
"Ah, nggak kenapa-napa Tan," jawab Talita. Gadis itu bangkit dari duduknya, "udah abis nih, ayo berangkat!" Talita langsung berjalan keluar.
"Oh, ya udah, aku berangkat dulu ya Ma," ucap Khana lalu berjalan mengejar Talita.
Setelah berhasil sejajar dengan Talita, Khana menatap gadis itu bingung, "kaki lo udah sembuh?" tanya Khana.
Talita mengangguk. Senyum di bibir Talita masih terus ada. Mungkin dia membayangkan Khana baper dengan hal-hal yang akan ia lakukan.
Tiba-tiba Talita mendekat dan memeluk Khana secara mendadak. Hal itu membuat Khana benar-benar kaget. Jantungnya yang sejak tadi berdetak tak karuan karena melihat senyum gadis itu, kini kembali berdetak semakin cepat.
"Makasi," kata Talita.
"Makasi buat apa?" tanya Khana bingung.
"Makasi buat semua perhatian lo ke gue," kata Talita.
Khana terdiam. Apa yang Talita maksudkan? Sepertinya gadis itu benar-benar sedang sakit.
Talita melepas pelukannya dan menatap wajah Khana. Hal itu membuat Khana menjadi salah tingkah.
"Udah baper?" tanya Talita.
Sial! Dia pengen buat gue baper, gue kira dia beneran ngelakuin hal itu, batin Khana.
Khana menatap Talita jengkel, "nggak," jawabnya jutek. Lelaki itu pun berjalan menuju mobilnya.
"Dih, malah marah, bilang aja sih lo baper," ujar Talita.
"Cepet masuk mobil, ntar telat!" seru Khana.
Talita pun berjalan pelan menuju mobil Khana.
Rencana pertamanya mungkin tidak bisa langsung membuat hati Khana luluh. Tetapi pasti setidaknya ada sedikit pengaruh bagi Khana. Kalau tidak maka masih ada banyak cara untuk meluluhkan hati lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imagination : Love Without Problem
Dla nastolatkówAku menulis cerita ini hanyalah untuk memuaskan khayalanku. Memuaskan khayalan kalian bagi para pembaca yang mulai muak dengan masalah di setiap cerita yang membuat pasangan di dalam cerita tersebut menjadi tidak bahagia. Aku hanya ingin membuat kal...