1■ Bad Dream

1K 44 17
                                    

Tolong bantu aku Siska! Aku sangat butuh bantuanmu!

Kata kata itu selalu terngiang dikepala Siska saat ini.

Akankah ia harus bertindak lagi?

Ia hampir saja menabrak meja dapur yang ada didepannya. Lalu ia mengambil segelas air dingin lalu meneguknya hingga habis.
Pukul 01.00 WIB ,ia ingin melanjutkan tidurnya kembali. Ya benar sekali, ia baru saja bermimpi buruk. Sekarang ia hanya ingin melupakan kata kata itu lalu bersegera untuk tidur.
Ia membuka matanya kembali, ia tidak bisa menghilangkan kata kata itu sejenak dalam pikirannya. Lalu ia bertekad untuk menulis kejadian dimimpinya tadi di buku diary kesayangannya.

Pukul 06.00 WIB.

Ia terbangun dari tidurnya. Benar sekali ia tertidur diatas meja belajarnya setelah menulis kejadian mimpi itu di diary kesayangannya. Kata kata itu masih melekat dipikirannya hingga saat ini.

"Aduhh ah pusing gue mikirin itu mulu mending gue mandi ajalah" guman Siska sambil menggurutu

Akhirnya ia pun mandi dan segera untuk sarapan.

"Non Siskaaaa sarapannya udah siaaaap cepetan non nanti telattt" teriak bi Inah sambil menata makanan untuk sarapan. "Iya biiii bentar ini baru pake baju" teriak Siska dari kamar. Lalu setelah Siska siap, ia pun turun untuk sarapan.

"Hari ini non Siska berangkat naik bus apa naik motor?" Tanya bi Inah. "Naik bus bi, lagi males naik motor" jawab Siska sambil memakan sepotong roti. Kemana orangtua Siska? Orangtua Siska bekerja di Singapura, oleh karena itu Siska hanya tinggal berdua saja dengan pembantunya, bi Inah.

"Biii Siska berangkat dulu yaaa" teriak Siska dari teras rumah sambil memakai sepatu."iya nonnn hati hati" jawab Bi inah. Akhirnya Siska berjalan dengan earphone yang menempel ditelinganya, berangkat menuju halte dekat rumahnya untuk menaiki bis langganannya.

Akhirnya ia pun sampai bertepata dengan bis langganannya. Lalu Siska masuk kedalam bis dan duduk bersebelahan dengan pria berjaket hitam, bertopi hitam, bermasker hitam.

'Duh kok gue merinding ya sebelahan sama ni orang. Jangan jangan dia psikopat lagi yang kayak di film film'
batin Siska.
Ia tidak berkutik sama sekali saat dalam perjalanan, takut pria yang ada disebelahnya tiba tiba saja akan menerkamnya.

Akhirnya Siska pun sampai di halte dekat sekolahnya. Lalu ia segera beranjak dari tempat duduknya. Ketika ia ingin turun ia dipanggil oleh seseorang pria.

"Dek, jangan lupa bayar dong" ucap pak sopir.

"Oh iya pak lupa hehe" ucap Siska dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. Lalu Siska mencari keberadaan uang di sakunya. Tetapi hasilnya nihil, tidak ada uang selembar pun di sakunya.

"Cepet dong dek itu yang belakang nungguin" ucap pak sopir.

"Hehe pak saya lupa bawa duit, hehe" ucap Siska sambil menyengir.

"Yah dek kalo gak punya duit jangan naik bis dong " ucap pak sopir dengan nada sedikit tinggi.

"yah pak tapi kan....".

"Udah lah pak kelamaan ,saya aja yang bayar ongkos dia" sela seorang pria yang tadi duduk disamping Siska sambil menyodorkan tiga lembar uang sepuluh ribuan.
Akhirnya Siska pun turun bersama pria itu.

"Oh iya btw thanks ya tadi dah dibayarin" ucap Siska dengan senyuman.

"Hemm" balas pria itu dingin sembari meninggalkan Siska di halte.

"lah tu orang jutek banget sih, loh loh tu orang anak SMA Pelita Bangsa sama kayak gue sih? Kok gue gatau sih, ah bodo amat lah mending gue cepet cepet ke sekolah deh supaya gak telat " gumam Siska

Siapa sebenarnya lelaki itu?

Tbc.

***

Haloo guyssss jangan lupa ya dilike sama commentt :) buat cerita juga mikir ama pegel ngetiknya ,btw ini aku pake hp nya @gajevibes


My Indigo GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang