Siska bingung, jika bisa, rasanya Siska ia ingin sekali menaruh kepalanya sebentar. Fikiran yang selalu berputar putar dan berkecamuk dikepala Siska saat ini membuat Siska pusing, ingin sekali ia berteriak sekencang kencangnya, tetapi kenyataan berkata sebaliknya.
'Dia sebenernya siapa?' Batin Siska frustasi.
"Sis? Siska? Lo gapapa?" Tanya Sindy sambil melambaikan tangannya didepan muka Siska. Siska lagi lagi melamun.
"Woy! Siska!" Ucap Sasha sambil menggebrak meja kantin seperti preman pasar.
"Eh anjing! Kaget goblok!" Ucap Siska.
"Lah lo sih, dipanggil daritadi gak nyahut nyahut"
"Lo gapapa Sis?" Tanya Sanda khawatir.
"Ah gu-gue gapapa kok hehe"
"Lah trus tadi ngapain ngelamun?"
"Ta-tadi gu-gue lupa naroh pr Bu Dina dimana hehe" ucap Siska sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Lah kan tadi gue dah bilang, pr lo gue pinjem mau gue contek ah elah" ucap Sindy.
"Ah i-iya gue lupa hehe, ke kelas yuk ntar keburu masuk" ucap Siska langsung berdiri dari kursi kantin.
"Hah? Aneh" gumam Sasha.
***
Kringg KringgBel kemenangan siswa SMA Pelita Bangsa berbunyi nyaring, sedetik kemudian terdengar suara gemuruh riuh siswa yang keluar dari kelas 11 IPA-2 kelas yang ada disebelah kelas Siska. Tidak kalah dengan kelas 11 IPA-2 kelas Siska pun terdengar juga gemuruh riuh yang dengan sorak bahagia yang menandakan siswa yang ada didalamnya hendak keluar untuk pulang.
"WOYYY STOPP! KALIAN JANGAN PULANG DULU! GUE ADA SESUATU BUAT KALIAN" Ucap Dinda menggelegar didepan kelas Siska membuat siswa yang ada diambang pintu pun berhenti.
"Ada apaan sih Din?" Tanya Irfan ketua kelas.
"Gue mau ngerayain ultah gue, kalian semua jangan lupa dateng ya!" Ucap Dinda membagikan selebaran kertas berwarna ungu kepada teman teman sekelasnya itu.
"Kok? Malem banget sih?" Ucap Siska yang sedang membaca selebaran kertas yang baru dibagi oleh Dinda.
"Yah emang kenapa?" Tanya Sasha.
"Males gue kalo semalem ini acaranya"
"Yah Sis, lo harus dateng ya, gue pasti seneng banget kalo lo dateng ngeramein ultah gue" ucap Dinda yang tiba tiba berada disamping Sanda.
"Hmm iyadeh gue usahain"
***
Dance my party people
Woooo woooo wooooPukul 22.00
Riuh suara orang orang yang ada didalam club itu membuat Siska ingin sekali pulang saat ini, ia tidak terlalu suka dengan suasana seperti ini, dimana dj membawakan lagu dengan suara yang sangat menusuk dikedua telinga Siska ditambah dengan orang orang yang berdesakan sambil berjoget ria. Siska tidak menyangka akan seramai ini, ia kira Dinda hanya mengundang teman sekelasnya saja tetapi Dinda malah mengundang mungkin seluruh siswa SMA Pelita Bangsa?. Siska mengenal jelas dari kakak kelas sampai adik kelas pun ada didalam club itu meramaikan perayaan ultah Dinda.
"Eh Siska, makasih ya udah dateng ke ultah gue" ucap Dinda yang sedang membawa segelas minuman bersoda.
"Eh iya Din, selamat ulang tahun ya, kadonya nyusul gapapa kan? Lupa beli hehe" ucap Siska mengulurkan tangannya memberi selamat.
"Yaelah Sis, santai aja, minum sana ambil kue kue makan aja semua gapapa, gue tinggal dulu ya" ucap Dinda sehabis menjabat tangan Siska.
"Eh iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Indigo Girlfriend
Teen FictionIndigo? Suatu anugrah tersendiri buat aku. Karena sifat indigoku lah aku dapat menjawab teka teki hidupku dimasa lalu, menyusun kembali partikel partikel kenangan masa lalu ku yang hilang. Karena sifat indigo lah aku dapat bertemu dengannya Akankah...