Disinilah Siska berada, berjalan gontai di lorong sekolah yang teduh dengan pemandangan pohon pohon yang asri ditambah dengan angin semilir yang menyapu halus rambut hitam berkepang itu yang membuatnya ingin sekali tidur saat ini dan melupakan kata kata menyebalkan itu dari pikirannya. Tak terasa saja ia sudah sampai di depan sebuah ruangan yang bertuliskan 11 IPA-3. Dengan malasnya dia masuk dan lebih menyebalkan lagi ketika ia baru saja masuk ia langsung dikejutkan oleh sahabatnya.
"Wedewww Siska tumben berangkat pagiii" teriak Sasha sahabat Siska dari tempat duduknya.
"Anjir lo ngagetin tau gak" ucap Siska sambil menoyor kepala sahabatnya itu.
"Santai dong say ah, tumben banget lo berangkat pagi Sis, ada gerangan apa nih" ucap sahabatnya itu.
"Diem lo ah lagi pusing nih gue" ucap Siska sambil memegang kepalanya yang mungil itu.
"Aduh ah salah lagi gue" ucap Sasha sambil meninggalkan Siska.
Saat itu juga Siska langsung menenggelamkan wajah mungilnya ke dekapan tangan diatas meja yang berwarna krem itu.
Kringgg Kringgg
Siska dibuat kaget oleh bel sekolahnya itu. Ternyata pukul 07.00 yang mempertandakan dimulainya pelajaran di sekolahnya.
"Sejak kapan lo disini?" ucap Siska dengan heran kepada Sanda teman sebangkunya itu."Udah dari tadi kali, lo nya aja yang ga bisa dibangunin dari tadi" jawab Sanda
"Hehe maap ye ngantuk banget gue sampe gak denger suara lo" ucap Siska
Dan beberapa menit Bu Giffa guru bahasa inggris pun memulai pelajaran di kelas Siska. Siska dengan malas mengeluarkan buku dan di waktu pelajaran tidak biasanya dia diam terus dan tidak banyak tingkah. Biasanya Siska selalu saja mengobrol dengan Sanda entah mengobrol soal gosip sekolah, drama korea dan lain lain, tapi kali ini tidak, terlihat aneh bukan bagi Sanda?.
"Lo kenapa diem mulu Sis, gak kayak biasanya" tanya Sanda.
"Gapapa San, lagi banyak pikiran aja" jawab Siska
"Aneh" gumam Sanda.
***
Kringgg Kringgg
"Sis, ngantin kuy" ajak Sindy sahabatnya selain Sasha dan Sanda
"Gak deh, gue lupa bawa uang" jawab Siska cuek
"Lo kenapa deh Sis, dari tadi murung mulu" tanya Sasha.
"Lagi males aja, gue gapapa" jawab Siska.
"Gak mungkin lo males sampe kayak gini, biasanya lo walaupun males juga masih ngoceh mulu" ucap Sasha.
"Bener tuh Sasha, cerita lah Siska kita kan sahabat lo kita deket sama lo udah lama bisa aja kita bisa bantu masalah lo" ucap Sanda.
"Bener banget tuh" ucap Sindy.
"Harus ni?" Tanya Siska.
"Harus lah" jawab Sasha, Sanda dan Sindy dengan serempak.
"Yaudin, gue dimintain tolong lagi sama arwah" ucap Siska.
"HAH YANG BENER SIS?" tanya Sindy histeris.
"Diem bego ntar ada yang denger, alay banget deh lo" ucap Sanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Indigo Girlfriend
Genç KurguIndigo? Suatu anugrah tersendiri buat aku. Karena sifat indigoku lah aku dapat menjawab teka teki hidupku dimasa lalu, menyusun kembali partikel partikel kenangan masa lalu ku yang hilang. Karena sifat indigo lah aku dapat bertemu dengannya Akankah...