9; yang tak tersampaikan

1.9K 516 233
                                    

i can spit those common words-so i let you go without knowing anything.

Hari berlalu dengan cepat, siang dan malam menjadi tak terasa bagi sesosok wajah penuh senyum dengan berbagai luka dan cerita yang menekan keras batinnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari berlalu dengan cepat, siang dan malam menjadi tak terasa bagi sesosok wajah penuh senyum dengan berbagai luka dan cerita yang menekan keras batinnya.

Namun sesungguhnya, Nirmala memang seperti itu. Nirmala tidak melunturkan senyumnya sama sekali, bahkan ketika perasaannya sedang terluka.

Gadis itu melangkah masuk ke dalam kelas seperti biasa, membalas sapaan demi sapaan yang menyapa rungunya.

"pagi Thalita, pagi Birama." Sapa Nirmala dengan nada ramah dan menyejukkannya.

Nirmala tidak mendengar sapaan dari mereka berdua, wajar saja jika gadis itu memilih untuk menyapa mereka terlebih dahulu.

Thalita membuang wajahnya, sedangkan Birama tersenyum.

Tidak, Birama bukan tersenyum karena berniat membalas sapaan Nirmala.

Namun anak itu tertipu dengan ekspresi dan pembawaan Nirmala, dan menduga bahwa gadis ini mulai mengindahkan kata katanya pada senja yang lalu.

Namun Nirmala mana tau? Karena gadis itu merasa senang, setidaknya Birama mau tersenyum meskipun nyatanya senyum itu semu.





Gadis itu hendak mendudukkan dirinya, namun Jisung yang masih menempati kursi di sebelahnya segera berdiri dan menahan Nirmala

"WOI JINSOL PALWITA, LO PINDAH DUDUK SAMA GUE YAAAA"



Nirmala tersentak, ketika Jisung memanggil gadis yang duduk di sebelah Bomin Ayunda untuk duduk di sebelahnya. Sementara itu, gadis yang dipanggil Jinsol Palwita tadi menurut setelah bahunya ditepuk oleh Bomin Ayunda.











"lo pindah sama Bomin ya, Bomin bakal jagain lo, jangan maksa duduk disini, jangan sok kuat."

Dan Nirmala lagi lagi tersenyum kecil untuk bisikan lain dari Jisung Hendrian.

Namun gadis itu membalikkan tubuh semampainya kearah bangku Birama dan Thalita









"maaf, tapi pulang sekolah nanti, boleh gue ngomong sama Birama sebentar?"

[A] Around You | 2Hyunjin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang