Setelah mendengar nama itu disebut. Aku mengambil blazer ku dan keluar dari ruangan tanpa berkata sepatah katapun. Suasana hatiku benar benar buruk. Saat aku melangkah aku mendengar yoong dan seobaby memanggil namaku. Sisanya ? Aku tidak peduli. Aku benar benar pusing sekarang.
Ku matikan hp ku dan ku kendarai mobil ku keluar dari kantor sialan ini. Kopi, aku butuh kopi sekarang. Ku pacu mobilku menuju kedai kopi kesukaan ku. Aku memilih untuk take away kopiku. Ku pacu lagi mobilku. Han river adalah tempat terbaik untuk menenangkan diri dan disinilah aku. Di dalam mobil memandang ke arah sungai dengan guyuran hujan dan segelas kopi.
Kurebahkan badanku, dan kututup mata ku. Membawaku kesemua memori memori lama ku dengannya. Membawa semua kenangan yang pernah kuukir dengannya
*flashback*
"yuri, ini minum lah. Kau sudah berlatih sangat keras hari ini"
"huh ? mmm mmm terima kasih banyak. Bagaimana dengan mu unnie ?" jawabku gugup
"Minumlah, aku sudah punya sendiri. Dan kau tidak perlu memanggilku unnie. Oke ?" jawab jessica
"Ah? Dae" sambil ke teguk air mineral dingin ini.
"Apa ankel mu baik baik saja ?" tanya nya lagi
Mereka bilang sesorang didepan ku adalah ice princess. Wajahnya datar dan terkesan kaku, mata coklatnya seperti kacang almond, kulitnya putih seperti warna susu, rambut emasnya panjang dengan wangi vanilla dan aku selalu suka wanginya.
"Yul, yul, yuri!!!" teriaknya
*end of flashback*
"AAARRRGGGGHHHHHH!!!! PERSETAN DENGANMU!!! ARRRGGG"
"WHY????? WHY JESSICA WHYYY????"
Stir mobil tak bersalah itu menjadi sasaran kemarahanku. Kupukul berkali kali untuk menghilangkan rasa hancur hatiku.
Apa kau ingat pertama kali kau memberiku air mineral ? pertama kali kau menyuruhku untuk tidak memanggilmu unnie. Apa kau tau ? aku masih menyimpan botol air mineral yang kau beri sampai sekarang
Aku menangis sejadi jadinya dengan iringan air hujan yang semakin deras turun dan kilat yang menyambar nyambar. Aku pikir Semesta tau apa yang sedang kurasakan.
Dua jam menangis membuat tenaga ku habis. Aku lapar dan tenggorokan ku kering. Kunyalakan mobil ku dan ku pacu kembali ke dorm.
Tepat sampai di Dorm, kepala ku berdenyut hebat, semua di sekelilingku menjadi hitam sesaat setalah aku masuk ruang tamu, sisanya aku tak ingat apa apa.
*flashback*
"Sica, Sica baby. Maukah kau menjadi kekasih ku ? aku mencintaimu dengan sangat. Aku rasa jika aku tak ditakdirkan denganmu, aku akan memohon Tuhan untuk mengecek lagi datanya, mungkin ada yang salah"
"Pabo-ya, hahahahaha aku mau seobang"
"Really ? I love u sicababy" ku peluk tubuh mungilnya
"i love u too "
*end of flashback*
Sinar cahaya masuk melalui celah tirai mengenai wajahku. Ku buka mata ku untuk menyesuaikan dengan cahaya yang ada.
"bagaimana keadaanmu?"
"agh kau mengagetkanku! Better."
"Makan lah, seo baby memasakanmu bubur. Akan ku suapi" lanjut tiff
"Aku bisa makan sendiri" sanggahku
"Diam dan makan lah" death glare tiff membungkam ku, memaksaku untuk menuruti perkataannya.
"Dimana yang lain ?"
"tae ada di kantor dengan sunny, yoong, soo dan seo baby sedang menyelesaikan dramanya. Aku dan tiff bertugas menjagamu" jawab hyo
"pergilah mandi dan ganti bajumu. Hyo akan menyiapkan obat dan akan mengganti perbanmu" jelas tiff singkat dan berjalan keluar. Selesai mandi, tangan ku berdenyut, rupanya aku melukai tangan ku saat memukul stir mobil
"Hyo, apakah stir mobil ku baik baik saja ?" tampang ku memelas
"pabo-ya! Stir mobil mu sedikit bengkok. Kau memang gila" jawab hyo sambil melilitkan perban
*** SM BUILDING, di waktu yang sama***
-Author POV-
"Apakah tidak ada cara lain ? apakah tidak bisa ganti tempat ?? Leader kecil itu mulai kehabisan kesabarannya
"Tidak bisa tae, tiket sudah terjual. Dan jika diganti tempat secara dadakan akan menimbulkan gosip lebih lagi" jawab EO 1
"Tae, jika kami mengganti tempatnya, kalian akan mendapat cacian lebih lagi. Itu akan menambah penderitaan grup mu" EO 2
"dengar, kami benar benar tidak tahu jika dia melakukan fanmeet ditempat yang sama dan tanggal yang sama. Kami benar benar merasa kecolongan" lanjut EO 2
"Kalian bisa konfirmasi lagi, kenapa ini bisa terjadi ?" lanjut sunny yang tadi hanya berdiam diri
"Kami benar benar minta maaf. Kami sangat menyesal, kami sudah konfirmasi dan saat itu tidak ada nama dia" jelas EO 1
"Tae, aku pikir aku setuju dengan mereka. Demi grup mu" jawab manager
"Oke oke. Tapi aku mau kami tidak bertemu atau sejalan atau apapun itu dengan dia. Tingkatkan keamanan terlebih yuri" tegas Tae
"oke" jawab kedua EO bersamaan.
*** Coridel Ent., di waktu yang sama***
-Author POV-
"Jess, apa kau yakin ?"
"Tentu, aku harus bertemu dengan nya"
Aku... aku merindukannya" lanjut perempuan berambut emas itu dengan lirih.
Ada nada penyesalan di setiap kata yang dia ucap. Gurat kesedihan menghiasi wajahnya beberapa tahun ini. Keputusan yang dia buat tiga tahun lalu, kini dia sesalkan.Bahkan dia pikir dia tak mampu memaafkan dirinya. Harga yang dia bayar teramat sangat mahal, hingga dia jatuh miskin. Bukan miskin materi atau uang namun miskin perasaan.
"tapi aku yakin itu tidak akan mudah, terlebih dia. Dia akan mendapat pengamanan lebih"
"Dan aku tau aku bisa mengandalkanmu kan krys ?" jawab jessica tanpa memandang adiknya.
Dia memandang keluar jendela kantornya, menarik nafas panjang sambil menutup matanya. Merasakan setiap kesedihan dan jarum yang menusuk hatinya setiap dia mengingat sosok itu.
Krystal hanya menghela nafas panjang. Dia tau keinginan kakaknya harus diturui apapun yang terjadi. Amber kekasihnya yang mengerti posisi krystal hanya menggenggam tangannya mencoba menenangkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD BYE
FanfictionWe started with a simple hello but ended with a complicated goodbye.