5

691 62 12
                                    



*Yuri POV*

Aku berlari sekuat yang aku bisa, melewati orang orang yang menghalangi jalanku. Ankle ku berdenyut denyut dan sangat sakit membuat ku berjalan tertatih tatih. Beberapa orang melihatku dengan tatapan bingung. Ku masuki taxi di depanku dan ku minta ia segera pergi secepat mungkin dari hotel ini.

"Gangnam no.3" kata ku singkat

Nafasku masih terengah engah. Masih jelas terbayang di ingatanku apa yang terjadi. Ia datang dan ia kembali. Ku tutup mataku dan kupijat pelipisku. Bau harum tubuhnya masih menempel di kaos ku. Aku bersumpah akan membuang kaos sialan ini saat sampai di dorm.

20 Menit perjalanan terasa seperti 20 tahun. Aku membayar dan segera pergi. Membanting pintu taxi tak bersalah dan meninggalkan sopir taxi yang terdiam. Ku lepas kaosku saat masuk ke dorm.

Pikiran ku kacau, sangat sangat kacau. Aku bergegas menyalakan air hangat, menyalakan lilin aroma terapi dan melepas semua pakaian ku yang tersisa.

Come up to meet you
Tell you I'm sorry
You don't know how lovely you are
I had to find you
Tell you I need you
Tell you I set you apart

Tell me your secrets
And ask me your questions
Oh let's go back to the start
Running in circles, coming up tails
Heads on a science apart

Nobody said it was easy
It's such a shame for us to part
Nobody said it was easy
No one ever said it would be this hard
Oh take me back to the start

"Seobang, jika kita hidup 100 hari saja, aku hanya ingin hidup 99 hari, agar aku bisa bersamamu dan mati di pelukanmu. Bagaimana menurutmu ?"

"mmmm, aku lebih suka jika hidup kita hanya 100 hari aku akan hidup selama 100 hari dan mati bersamamu"

"hahahaha dasar, yul, aku mau menjadi mimpi dimalam harimu"

"dan aku sica, aku ingin menjadi kenyataan di setiap hari mu. Malam dan pagimu"

"Aku mencintaimu yul,"

"Aku terlebih mencintaimu sica"

Nafasku semakin pendek, kubuka mataku dan semuanya menjadi buram. Seseorang menarikku dengan segera.

"APA KAU GILA???!!! MENENGGELAMKAN DIRIMU DI BATHUP ???!!!" Teriak tae di depan wajahku

"Kau gila!!!!" tambahnya

Aku terbatuk batuk, dan mencoba menghirup oksigen sebanyak yang aku bisa. Mengisi paru paru ku yang hampir kosong tergantikan dengan air.

"Kau baik baik saja yul, kami bersamamu" tae membawa ku kepelukannya

"Dia kembali, dia kembali taee" Air mataku pecah seketika.

"Kami bersamamu yul, kau akan baik baik saja" Tae mengusap punggungku dan memelukku erat.

*jessica's apartement, Third persons POV*

Wanita itu terduduk di sudut ruangan. Rambutnya berantakan, dengan eyeliner yang meleleh di wajahnya. Matanya memerah, air matanya masih mengalir dengan deras. Dia duduk dengan memeluk lutunya.

Krystal masuk keruangan yang bahkan tak layak disebut kamar tidur itu. Memeluk erat kakak sulungnya. Mengusap punggung perempuan itu mencoba menenangkannya. Tangisnya pecah lagi saat ada dipelukan adiknya.

Dia meraung, berteriak teriak menyebut nama mantan kekasihnya. Meminta maaf atas apa yang ia perbuat dimasa lampau. Suaranya bergetar, menyayat hati siapapun yang mendengarnya. Adiknya menguatkan hati untuk tetap memeluk kakaknya. Mencoba menenangkan kakaknya walau ia tau itu sia sia.

Perempuan berambut emas itu mulai kehabisan air matanya. Menyisakan isak tangis yang menusuk dadanya. Ia bahkan tidak tau lagi mengapa ia masih tetap hidup. Pemilik hatinya meninggalkannya, atau lebih pantas dikatakan ia yang meninggalkan pemilik hatinya.

Hatinya hancur tak bersisa, ia kehilangan separuh jiwanya.

"Aku tau rumah ku siapa, tapi mengapa ketika aku pulang, ia tidak menerima ku"

Katanya lirih dan diucapkan berkali kali. Adiknya hanya mendekapnya semakin erat dan mencium pucuk kepala kakaknya itu.

*Flashback, Yuri POV*

"Maafkan aku, aku mencintaimu" Kata seseorang yang memelukku.

Aku terperanjat, otakku serasa berhenti bekerja, syaraf syarafku seperti mati. Aku mencerna apa yang terjadi. Lalu aku merasa ada hantaman keras di dadaku. Ulu hatiku terasa sakit, Hati ku terasa ngilu dan dada ku terasa sesak.

'Dia Kembali' adalah sinyal yang dikirim oleh otakku ke seluruh bagian tubuhku.

Aku melepaskan pelukannya, berjalan menghindarinya. Kini aku melihatnya dengan jelas, pemilik bau parfum dan pemilik tangan yang melingkar di pinggangku.

"Yul..." katanya

"Jangaaan...." suaraku tercekat

Aku berjalan mundur beberapa langkah.

"yul, aku.. aku.. pulang"

"Tidak..!! ku mohon tidak..!!" Potong ku sebelum dia melanjutkan kalimatnya lagi.

"Yul, maafkan aku, aku ingin pulang. Aku tau siapa rumahku" Suaranya parau dan air matanya meleleh membahasi wajahnya. Beberapa butir air matanya terjatuh ke karpet ruangan.

Ingin ku rengkuhnya dipelukanku, mengusap air matanya dan berkata semua baik baik saja. Tapi itu akan ku lakukan jika itu ada dimasa lalu.

"Yul, Aku minta maaf"

"aku,, aku mencintaimu"

Aku berjalan mundur, menyadarkan diriku sendiri tentang apa yang terjadi. 'Aku harus pergi dari tempat ini. Semakin lama aku memandangnya akan semakin bahaya. Aku berlari meninggalkannya.

"Yuri.!!!!!"

"Yuri..!!!!"

"Yuri, KU MOHON JANGAN PERGI..!!"

Teriakannya menggema diseluruh koridor lantai itu. Mengiringi derap kaki ku menuruni anak tangga demi anak tangga.

*end of flashback*

*Third persons POV, SNSD Dorm*

Leader kecil itu menutup pintu kamar yuri. Menghela nafas panjang dan berjalan menuju ruang tengah. Disana terlihat semua berkumpul. Perempuan berambut pendek dengan gaya tomboynya tertunduk.

"Apa yang kau lakukan?" Suara leader kecil itu terdengar tegas

"Aku, hanya dimintai tolong" jawabnya masih tertunduk

"Apakah kau tau yang kau lakukan itu tidak benar ?" Sunny anggkat suara

"Apakah kau tau betapa menderitanya yul kami?" Soo ganti berbicara

"Unnie, aku yang memperbolehkannya" Yoong memotong, membuat semua mata tertuju padanya.

"Apa maksudmu ?" Hyo terlihat tidak sabar

"Ceritakan yoong" lanjut Tae dengan muka datarnya

"Saat aku akan masuk keruangan , aku bertemu dengan krystal dan amber. Saat ingin ku sapa, dia datang di belakang mereka. Aku pikir tidak ada salahnya membiarkan dia bertemu sebentar. Karena yul unnie sangat menderita sebelumnya. Dan Aku pikir ia berhak mendapat penjelasan tentang apa yang terjadi, mengapa dia meninggalkannya" Yoong menghela nafas, tangan kanannya di genggam kekasihnya seo baby.

"Aku pikir ini sudah terjadi, tidak ada yang bisa kita lakukan jika sudah terjadi. Sebaiknya untuk kedepan tidak ada kejadian seperti ini." Tiff mencoba meredakan suasana, mengusap lembut punggung tangan tae.

"Ya aku setuju" Hyo berseloroh di iringi anggukan sunny dan soo

"Aku harap ke depan tidak ada hal seperti ini. Dan kau amber, jangan melakukan hal hal bodoh pada memberku tanpa persetujuan dari kami. Aku akan lepaskan yang ini, namun tidak yang kedua kalinya. Sekarang kita fokus membantu Yuri dulu. Jangan ada yang menyinggung masalah ini sampai semuanya tenang. Aku akan meminta manager unnie dan manager oppa mengatur jadwal fansign untuk besok minggu.Sekarang kalian beristirahatlah, dan kau Amber, manager unnie akan mengantarkanmu kembali ke dorm F(X)" jelas Tae.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GOOD BYETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang