Seorang gadis remaja berteriak kencang saat ia menemukan tubuh seorang wanita dipinggir sungai yang tergeletak penuh luka.
Gadis itu menghampiri neneknya yang tengah menyiram bunga di perkarangan kebunnya."Nenek!" panggil Gadis itu terengah-engah, membuat neneknya menatap bingung.
"Ada apa Hyemi-ya?!" Tanya sang Nenek.
"Nek! A...a..ada mm...mayat! Di sungai!" Ucap Gadis remaja itu yang bernama Hyemi dengan tergagap.
"MWO?!" kaget sang Nenek.
Hyemi tak berkata-kata lagi, ia langsung menarik tangan sang nenek untuk mengikutinya, ia terus berlari menuju ke tepian sungai yang berarus lumayan Deras untuk melihat mayat yang dimaksud Hyemi dengan tergesa mereka berlari.
Sesampainya mereka di sana, Hyemi langsung menunjuk seorang wanita yang tergeletak di tepian sungai dengan tubuh pucat serta banyaknya luka di beberapa wajahnya, Nenek Hyemi terkejut tak percaya, ia segera berlari menghampiri ke tepian sungai dengan perasaan cemas."Hyemi tolong bantu Nenek memindahkan sedikit tubuh wanita ini, nenek ingin memeriksannya sebentar!" Pinta sang Nenek, Hyemi mengangguk dan membantu neneknya mengangkat tubuh kaku wanita itu dan membawanya sedikit menjauh dari arus sungai.
Nenek Hyemi memeriksa pergelangan tangan wanita itu dan menempelkan jari telunjuknya pada hidung wanita yang ia temukan, masih bernapas! Gumamnya.
"Aigoo! Hyemi-ya ia masih hidup" Ucap Sang nenek tak percaya begitu pun Hyemi.
"Nenek kita harus membawanya ke klinik, ia butuh penanganan medis!" Ungkap Hyemi.
Nenek berumur sekitar enam puluh tahun itu menatap sendu cucunya, bukan tak mau menolong tapi, mereka tak mempunyai uang sepeser pun untuk pengobatan medis.
Hyemi yang tau tatapan neneknya pun menghembuskan napas beratnya.
"Tenanglah Nek! Aku mempunyai tabungan, tak usah pikirkan yang lain, nyawa wanita ini lebih penting!" Terang Hyemi, neneknya mengangguk lalu beranjak pergi untuk meminta bantuan beberapa warga dan membawa wanita yang ditemuinya ke klinik.
Dengan bantuan para warga akhirnya tubuh dingin wanita itu sudah diangkat dan dibawah ke sebuah klinik terdekat, nenek Hyemi terus merapalkan doa dan terlihat sangat khawatir saat tubuh wanita itu sedang ditangani oleh beberapa dokter. Sedang Hyemi yang berada disamping neneknya tampak gusar.
"Nek! Apa wanita itu akan baik-baik saja?" Tanya Hyemi merasa cemas.
"tenanglah Hyemi-ya, semoga saja begitu!" terang sang nenek.
Seorang dokter dan dua orang perawat keluar dari ruang pemeriksaan dan memanggil Hyemi beserta neneknya untuk mengikuti dokter tersebut ke ruangannya.
"Ottokoe dok!"
"Begini nyonya, kondisi putri anda sekarang ini tengah keritis, dan detak jantungnya belum stabil kemungkinan diakibatkan karna dia hanyut di sungai yang berarus cukup deras dan juga jika dia sadar dia akan mengalami amnesia karna saya menemukan sebuah benturan yang sangat keras dikepalanya, ah untuk janinnya kami berhasil mempertahankannya walau kondisinya sedikit tidak baik" Jelas dokter muda itu.
"Dia tengah hamil dok!" pekik Nenek dan Hyemi bersamaan, dokter tersebut mengangguk.
"Aigoo! Aku tidak percaya ini!" Ucap nenek Hyemi menutup mulutnya seraya menggeleng-geleng.
"Yah untuk biayaya perawatan silahkan nanti anda selesaikan pada bagian administrasi!" Jelas Dokter itu.
"Baik dok!" Hyemi yang menjawab karna Neneknya terlihat masih syok.
Saat ingin menyelesaikan administrasi Nenek dan Hyemi di buat bingung saat seorang suster menanyakan nama dari pasien yang dibawanya.
"Ottokoe nek? Kita tidak tahu apapun mengenai wanita itu" Cemas Hyemi terus menggigiti kukunya karna bingung.
"Sus kita minta waktu sebentar! Nanti akan kembali kesini lagi" Ucap sang Nenek dan langsung menyeret Hyemi memasuki ruang perawatan wanita itu.
"Coba kau cari didalam Coat dan celananya siapa tau masih ada kartu identitas yang tertinggal" jelas Nenek.
"Dilihat dari pakaian yang dikenakan aku rasa ia orang kaya, merk coatnya saja dari brand terkenal dan harganya sangat fantastis!" Terang Hyemi saat memeriksa baju wanita itu.
"Sudahlah jangan pikirkan yang tidak-tidak, kita harus cepat menyelesaikan administrasinya agar ia mendapatkan perawatan yang lebih layak!" Pintanya.
"Nek aku menemukan ini!" Seru Hyemi saat tak sengaja tangannya merogoh kantung celana wanita itu dan menemukan sebuah id card.
"Yahhh...... tapi sudah rusak dan tak terbaca!" Imbuh Hyemi menatap kecewa kartu yang ditemuinya.
"Coba nenek lihat!"
"Kyaa nenek kan tidak bisa membaca!" Seru Hyemi.
"Aigoo dasar cucu kurang ajar!" Kesal neneknya, dan Hyemi hanya tertawa menanggapi itu, ia kembali mengamati id card itu dan sekilas ada sebuah tulisan yang masih terlihat.
"So?.............Shinhwa?!, apa itu?" Bingung Hyemi ketika hanya dua tulisan itu yang dapat dibacanya.
"Nek hanya itu yang dapat kubaca, selebihnya tulisannya sudah rusak terkena air" Terang Hyemi.
"Apakah itu namanya, So Shinhwa?" Gumam Nenek.
"Mollayo!"
"Kajja kita ke bagian administrasi"
Suster yang kini tengah berdiri menunggu surat administrasi itu pun terkejut saat Hyemi menyebutkan marga Shinhwa, namun tak urung ia hanya diam saja dan menunggu kedua orang itu menyelesaikan administrasinya.
"Kurasa Shinhwa bukanlah namanya, itu tidak mungkin, karna dilihat dari jarak nama So dan Shinhwa ini sangat jauh sekali, berarti itu bukan sambungan dari namanya nek!" Terang Hyemi.
"Ne majjayo! Jika begitu kita namai saja ia So Jenna bagus kan dulu nenek ingin sekali menamai cucu nenek So Jenna tapi ibumu dulu tak memberikannya sebagai namamu, lagian masih ada unsur namanya bukan!" Jelas sang Nenek dan Hyemi mengangguk setuju dan segera menyelesaikan administrasi tersebut.
TBC
Annyeong gaes ottokoe?
Untuk prolog gak usah banyak2 yah, hehehe yang minta buat lanjut karna endingnya gantung, jadi disini author bikin series 2-nya yah?Jangan lupa untuk vote dan komennya!
Seeyoubaybay😘
KAMU SEDANG MEMBACA
About Time! (The Mask Lie #2)
FanfictionAbout Time adalah story lanjutan dari The Mask Lie, untuk kalian yang mau membaca Story ini dipersilahkan membaca The Mask Lie terlebih dahulu agar sinkron dengan jalan ceritanya, terima kasih:) _______________________________________ Bertahan hidup...