Semua warga didaerah terpencil itu mendadak heboh saat puluhan mobil mewah melintas didaerah mereka, sebagian besar mereka merasa kagum namun sebagian lagi terlihat ketakutan lantaran didalam mobil yang melintas itu dipenuhi oleh para pria berjas, penampilan yang terlihat rapi serta mencolok ditengah-tengah perdesaan yang belum terjamah pemerintah seperti itu tentu saja membuat perasaan mereka khawatir.
"Astaga apakah mereka tetoris?"
"Sttt.. Kurasa akan ada syuting film!"
"Tapi mobil-mobil yang mereka kendarai sangat mewah tidak mungkin mobil stasiun tv seperti itu!"
"Mereka banyak sekali, sebenarnya ada apa?"
Beberapa warga yang penasaran terus menebak-nebak rasa penasaran mereka.
"Apakah kau yakin Bum dia So Eun?"
Didalam mobil yang sama Woo Bin terlihat penasaran lantaran malam itu dengan begitu mendadak Kim Bum memberitahukannya mengenai keberadaan So Eun yang masih hidup, walaupun ia tak menyangkalnya namun tentu saja rasa aneh itu ada, setelah bertahun-tahun menghilang dan ternyata masih hidup tidakkah So Eun mencari identitasnya.
"Aku sangat yakin, firasatku tidak akan pernah salah!" Mantap Kim Bum, wajahnya tak pernah lepas oleh senyuman.
"Kau tau, waktu kau memberitahuku akan hal itu, Eun Suh langsung memelukku sangat erat ia terlihat seperti orang kerasukan! Aku sangat senang sekali" Ucap Woo Bin dengan candaannya.
Mobil mereka terus melaju membela jalan yang semakin mengarah pada perbukitan dan semakin sedikit terlihat rumah warga.
"Semoga dia baik-baik saja, kau tenanglah Bum!" Ucap Woo Bin kembali setelah menatap wajah Kim Bum yang semakin terlihat khawatir lantaran melihat kondisi permukiman yang sangat kumuh.
***
"Hyemi cepat antarkan karangan bunga ini pada paman Han!" Teriak Nenek Shin.
"Baiklah nek!" Hyemi.
"Bibi So Bum boleh ikut?" So Bum yang tengah menonton tv langsung saja beranjak dan meminta ikut bersama Hyemi lantaran ia merasa bosan.
"Baiklah ayo, temani bibi" Ajak Hyemi dan pergi seraya menuntun So Bum berjalan bersamanya.
"Nek apakah semuanya sudah selesai?" Tanya Jenna seraya memberikan beberapa keranjang sayuran segar pada nenek Shin.
"Sudah, kau istirahatlah biar kebun sebelah nenek yang mengurusnya" Jelas Nenek Shin seraya menuntun Jenna untuk istirahat.
"Biar sekalian saja kukerjakan, nenek duduklah disini dan istirahat" Ucap Jenna seraya tersenyum dan pergi kearah kebun belakang rumah.
"Aish anak itu apa tidak lelah?" Keluh nenek Shin menggeleng-geleng bingung.
Jenna terus berjalan mengitari kebun dan menyiram tanaman sayuran disana tidak ada rasa lelah pun yang terlihat diwajahnya, ia justru terlihat senang bahkan bersenandung kecil.
Kehidupan seperti ini, ia merasakan kedamaian walaupun ia rasa sedikit hampa, entahlah selalu saja rasa itu yang kerap kali ia rasakan, belum lagi bayangan-bayangan aneh yang muncul dalam otaknya sering kali membuatnya pusing dan sakit, ia tidak tau siapapun dalam bayangan itu, hanya sesosok pria tampan dengan senyuman manis yang selalu menyambutnya, aish seperti cinderella saja.Jenna duduk dibawah pohon yang terlihat rindang, aliran sungai terlihat tenang dibawah sana, kelopak-kelopak bunga bahkan berjatuhan diatas tubuhnya, sebentar lagi memasuki musim dingin cuaca memang sudah terlihat tak bersahabat karena udara yang sudah mulai tak normal.
Dalam hatinya ia terus bertanya, bagian mana yang hilang dalam hidupnya hingga kerap kali ia begitu merasakan kesepian dan kekosongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Time! (The Mask Lie #2)
FanficAbout Time adalah story lanjutan dari The Mask Lie, untuk kalian yang mau membaca Story ini dipersilahkan membaca The Mask Lie terlebih dahulu agar sinkron dengan jalan ceritanya, terima kasih:) _______________________________________ Bertahan hidup...