Mereka berjalan berdua menuju ke arah cafe. Abyan menggenggam erat tangan kanan Nasya. Tak sedikit dari mereka yang melirik Nasya dan Abyan dengan tatapan iri, karna Abyan dan Nasya tampak sangat serasi.
"kita duduk di sana aja ya" tunjuk Abyan pada kursi yang dekat dengan pembatas danau.
"boleh.."
Mereka berdua pun menuju ke meja tersebut. Abyan menarik salah satu kursi dan mempersilakan Nasya untuk duduk. Nasya duduk sambil berterima kasih pada Abyan.
Romantis banget nih cowok, jadi makin sayang.. sayang nya bukan milik gue.. Huh batin Nasya.
Abyan duduk di depan Nasya, dia memanggil waiter dan memesan makanan, Nasya juga memesan nya. Setelah waiter itu pergi, Nasya mengedarkan pandangan nya. Bukan norak, tapi dia hanya kagum pada Abyan yang mampu membawa nya ke tempat romantis seperti ini.
"enak kan tempat nya?" tanya Abyan.
"makasih Byan.." jawaban Nasya tak nyambung dengan pertanyaan Abyan.
Abyan menaikan satu alisnya.
"untuk?"
"ya untuk lo udah ngajak gue ke tempat kaya gini, gue ngerasa nyaman dan damai banget di sini.."
Abyan menanggapinya dengan senyuman.
Kalo ini bisa ngebuat lo selalu nyaman dan damai, gue rela setiap hari bahkan waktu atau detik buat nganter lo ke tempat kaya gini terus.. Batin Abyan.
Lalu dia mengambil bunga mawar merah yang ada di depan nya, memberikan nya pada Nasya.
"ini untuk nona yang tampil cantik malam ini.."
Nasya tertawa geli.
"terimakasih tuan Abyan yang tampan kalo gak lagi nyebelin.. Tapi jangan pake mawar orang juga kali.. Hehe.." jawab Nasya sambi menerima mawar nya, dia menghirup bau mawarnya sambil memejamkan mata, sangat menyejukan.
Abyan menatap nya dengan perasaan yang tak bisa dia ungkapkan. Sangat bahagia rasanya melihat orang yang di sayang terlihat senang ketika kita sendiri yang membuatnya senang.
"tapi ini gu.."
"aku aja, gak usah pake gue lo dulu untuk malam ini.. Oke!" potong Abyan.
Nasya menyunggingkan senyum nya dan mengangguk pelan.
"Tapi ini aku mau taro lagi, dan nanti kalo mau pulang aku ambil.." ucap Nasya merasa geli saat bilang aku, tapi dia tetap menghargai Abyan.
Dia pun mengembalikan mawar nya ke tempat semula, di simpan di vas yang dekat dengan lilin malam yang indah.
"permisi ini makanan nya.." waiter itu datang dan menyajikan makanan yang tadi di pesan.
"selamat menikmati.." lalu dia kembali melenggang pergi.
"selamat makan nona yang cantik malam ini.." ucap Abyan.
"selamat makan juga Abyan.." jawab Nasya.
Abyan memasang wajah cemberut nya.
"belom lengkap" kata Abyan.
Nasya mengernyit, lalu dia memutar bola matanya dan berucap lagi.
"selamat makan tuan Abyan yang tampan kalo nggak nyebelin.." Nasya berucap dengan menekankan kata-kata nyebelin.
Abyan hanya tertawa kecil, dia mulai makan dan Nasya juga.
Beberapa menit kemudian, mereka selesai makan. Nasya meminum jus nya sambil melihat lihat danau yang indah ketika matahari mulai tergantikan dengan bulan. Sementara Abyan nampak berkutik dengan ponsel nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andai saja Dia Milikku
Teen FictionSemuanya akan indah pada waktunya, lo hanya harus berusaha agar apa yang lo mau bisa di capai dan lo gak berlarut dalam penyesalan yang gak akan ada hentinya.. . . . 01/07/18 Follow IG : @Revvia ©2018