"Oyy adek!!" Gerutu Jeno.
"Apaan!!!" Pekikku yang langsung bangun dari tempat tidurku dan duduk di kasur.
"Oy! Bangun. Hari pertama sekolah pengen telat, pengen amat masuk ruang BK!"
Gue yang masih setengah tidur pun langsung beranjak dan pergi mandi setelah mendengar itu. Lalu aku pun turun untuk sarapan dan segera menayakan abang Jeno aku sekolah dimana
"Bang, emangnya sekolah apaan dah sampai pake baju berlebihan kekgini?" Gerutu ku kesal.
"Nanti lo bakal tau, hanya cecan dan cogan yang boleh sekolah disana."
"Apaan dah, sedeng."
✴✴✴
Akhirnya, aku pun sampe di sekolah baruku yang terlihat familiar bagiku
School of Arts Indonesia
Buset dah nama bagus bener!!
Luckly, aku mengambil jurusan musik.Pada saat aku berjalan di sepanjang koridor dengan Jeno, banyak murid melihat ku seperti aku ini mangsa nya.
"Nah, kelas lo disini." Jeno menunjuk tulisan 'Arts Musical 1-2'
"Ok. Makasih, bang." Tidak lupa aku dengan sopan santunku.
Saat aku masuk kelas, et dah buset! Everywhere Gossiping, cowok aja iya. Buset! Salah ambil jurusan aku. Selama di Sydney, aku ini termasuk salah satu anak populer yang gak pernah ngegosipin orang, kalo mapel iya.
Ketika aku masuk, mata mereka tertuju ke aku."Ahh.. apakah kamu murid baru??" Tanya salah satu cowok yang namanya, umm.. Ah Chenle
"Iya. Salken Hebin imnida." Aku pun mengulurkan tanganku ke dia untuk menjabat tangannya dan, anjir nih budak malah diumumin ke satu kelas.
"Eihh! Kita ada murid baru!"
"Mwo?! Ah!! Annyeong." Lalu satu cewek memelukku dan berkata.
"Aku Somi, dan kamu..?" Tanya dia.
"Hebin." Jawabku. Dan aku langsung mengambil tempat duduk didepan meja guru.
"Eihh, kamu pede amat duduk disana." Kata salah seorang cewek yang namanya.. Lucy.
"Uhh iya." Lalu bel masuk bunyi, buset njay. Cepet amat! Yup, saatnya aku memulai lembar baru,kehidupan baru.
Dan seorang guru yang hampir kuanggap murid masuk ke kelas, dan justru gurunya juga kelihatan muda dan itu cowok, wajar ya kalo cewek di kelas ini matanya ngeliatin dia terus.
"Hai everybody!!" Sahut guru yang tidak kukenal.
Lalu dia menatapku seperti, Rival? Apaan dah.
"Ahh.. kita ada murid baru." Tiba - tiba guru itu berbicara.
"Nak, silahkan maju ke depan. Panggil aku Pak Jae saja." Sambungnya."Oh. Hallo semuanya, namaku Lee Hebin atau kalian bisa panggil aku Hebin, dan aku murid pindahan dari Sydney. Tolong Bantuannya!!" Sahut ku dan gue segera membungkuk kecil. Dan entah kenapa saat aku menegakkan kepalaku, Chenle sedang menatapku, tapi tatapannya, seperti anak anjing, anjir aku udah gak tahan. Tuh kan salfok jadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeno little sister [NCT]
RandomWarning!! Bahasa baku-non baku!!!⚠⚠⚠⚠ Cover by aniesho