chapter 24

234 23 0
                                    

Sudah 3 hari mereka berada di jepang dan baru kemarin mereka mengunjungi pemakaman chia. wendy masih menyalahkan dirinya dia sangat sedih dan kecewa, chanyeol selaku suaminya hanya bisa menenangkan isterinya dan membujuk agar ia mau pergi berjalan jalan di jepang untuk menenangkan pikirannya dan cara yang chanyeol pakai tidak sia-sia

"apa hanya kita saja yang akan pergi jalan-jalan?"Tanya wendy kepada chanyeol

Chanyeol menggelengkan kepalanya"tidak, kita akan double date hari ini"jawab chanyeol dengan wajah yang sedikit di tekuk

"dengan sehun dan nhayla kah?"Tanya wendy lagi

"ya seperti itulah"jawab chanyeol singkat


Tiba tiba saja tawa wendy pecah begitu saja di dalam mobil"HAHAHAAHAHA, akhirnya kau mengakui bahwa kau menyukai sehun nhay"kata wendy sambil tertawa

"yaampun sayang kau mengagetkan ku saja"kata chanyeol sambil meyubit pipi wendy gemas

Setelah menempuh jalan yang lumayan jauh akhirnya wendy dan chanyeol sampai di tempat wahana jepang yang tidak jauh beda dengan tempat wahana bisanya, cuman disini lebih menantang dan keamanan nya pasti terjaga

"dimana nhayla dan sehun?"Tanya wendy


"entahlah"jawab chanyeol sambil mengendikan bahunya

Tak lamakemudian akhirnya dua pasangan yang di tunggu oleh wendy dan chanyeol itu datang juga

"haii wen, haii yeol"sapa nhayla dan sehun


"haiii, kalian lama sekali? Aku sudah tidak sabar ingin menaiki wahana yang ada disini"kata wendy dengan sangat gembira dan sebaliknya dengan chanyeol yang merasa takut jika harus menaiki wahana extrim seperti itu

"oke kalau begitu langsung saja kita menaiki itu"tunjuk nhayla kearah wahana kincir angin yang lumayan tinggi dan menurut chanyeol itu extrim

"ahh yaa seru sekali ayo kita naik"ajak wendy, ketika wendy akan melangkah tangannya ditarik oleh chanyeol, sehun dan nhayla pun ikut berhenti

"kenapa yeol? Takutt?"Tanya wendy, tapi pertanyaan itu lebih menjuru kepada ejekan dari seorang istri kepada suaminya

"hahahahaha yang benar saja lelaki kekar sepertimu takut untuk menaiki wahana seperti itu"kata sehun sambil tertawa terbahak-bahak

"diam kau albino, bukanya aku takut hanya saja itu sangat-"belum sempat chanyeol melanjutkan perkataanya tapi wendy sudah memotongnya

"yasudah jika kau takut duduk saja disini aku akan naik itu bersama nhayla dan sehun saja"kata wendy sambil melepas tangan chanyeol kasar

"ti-tidak seperti itu wen, ehmm baiklah kita naik itu sekarang"kata chanyeol dan ia mulai berjalan mendahului wendy sambil menarik tanganya, sehun dan nhayla hanya tertawa ketika wajah chanyeol mulai memucat dan matanya berkaca-kaca saat mereka berada di atas kincir angin itu

"ada apa dengan wajahmu itu tuan park??!!!!!!"teriak nhay


"sebaiknya kau turun saja!!!"balas sehun, wendy pun melirik kea rah chanyeol dan ia member isyarat agar chanyeol turun saja. Jujur wendy juga merasa kasihan dengan suaminya yang sudah berwajah pucat

"ti-t-t....tidak, aku aku k-k..uat kok!!!"teriak chanyeol dengan suara bergetar

Tidak lama setelah mereka selesai berbicara akhirnya wahana itu mulai berputar dan terllihat jelas wajah chanyeol yang sudah sangat pucat itu, selama wahana itu sedang berputar chanyeol terus teriak tanpa memikirkan orang yang ada di sekitarnya. Setelahbeberapa menit akhirnya wahana itu berhenti dan mereka langsung saja turun terutama chanyeol yang sudah menutup mulutnya, sepertinya ia mual dan ingin muntah karena wahana yang ekstrim dan memusingkan itu. Chanyeol langsung berlari menuju toilet ia lumayan lama di toilet sampai wendy cemas dengan keadaanya

"chanyeol lama banget sih, aku nyusul chanyeol dulu ya"kata wendy dengan wajah yang cemas

"oh iya wen"jawab nhay dan sehun


"kasihan chanyeol"kata nhay dan sehun hanya tertawa

Setal wendy sampai di toilet ia tidak langsung masuk karena itu toilet pria, tetapi wendy melihat sosok pria yang sudah tak asing lagi baginya, tetapi kenapa lelaki itu dipeluk oleh wanita?

"apa - apaan ini" batin wendy . tapa pikir panjang wendy langsung menghampiri wanita dan pria itu, ia langsung menyeret wanita yang berada di atas chanyeol dan wendy langsung membantu chanyeol untuk berdiri, tanpa wendy berbicara pun chanyeol sudah tahu bahwa istrinya itu sangat kesal dan marah

"dia tadi membantuku saat kayu besar itu jatuh wen"kata chanyeol sambil memegang tangan wendy

"jika tidak ada orang yang menolongku mungkin aku sudah mati"lanjut chanyeol dan wendy hanya memasang wajah datarnya

"maaf jika saya lancang, saya hanya berniat untuk menolong"kata seorang wanita yang berkacamata dan berambut pendek itu sambil membungkukan badannya 45 derajat

"hmm, terimakasih telah menolong suamiku"kata wendy yang masih memasang wajah datarnya

"iya sama-sama, kalu begitu saya pamit dulu"balas perempuan itu sambil tersenyum kearah wendy dan chanyeol

"terimakasih, aku berhutang nyawa kepadamu"kata chanyeol


"ya sama-sama"jawab nya lagi dan segera meninggalkan tempat itu



Tbc~~~~~








Yeaaayyyyyyy aku udh beres UN dan UJIKOM jadi aku bisa lanjutin cerita ini lagi dehhh yeayyy senangnya diriku 😂
Maaf ya aku update terlalu lama, dam aku mau kasih kabar gembira nih kalo cerita ini tinggal 1 chapter lagiiiii yeayyyyyyy pantengin terus yaaa bye bye bertemu di chap terakhirrrr❤😄

Like and coment👍


Yanyeol~~~





Moon Light [Park Chanyeol]✔Where stories live. Discover now