9# Berjuang

44 7 3
                                    


UPDATE KUYYY
HAPPY READ OKS.

BTW aku kasih kilasan yg part sebelumnya, takut kalian lupa ok
*****

Emosi Athala benar-benar tak terkontrol saat ini, sampai di pertigaan jalan ia benar-benar tak bisa mengendalikan dirinya, Athala membanting stir kemudinya ke kiri untuk menghindari menabrak pejalan kaki, akhirnya mobil nya menabrak pohon besar yang berada di tepi jalan. Pandangan Athala mengabur dan semuanya berubah menjadi gelap seketika

__________________________________

Alana masih di pinggir halaman sekolah, setelah kejadian bersama Adrian tadi, ia bilang pada Adrian jika ia butuh waktu untuk sendiri, jadi Alana menyuruh Adrian untuk pergi dan memberinya waktu sendiri

Suara dering telepon dari saku baju seragamnya menyadarkan Alana dari lamunannya

Hah...Dika? gumamnya karena tidak biasanya Dika menelponnya

"Halo, Alana???" Tanya Dika dari sebrang sana

"Iya Dik, ada apa lo telpon gue???" Tanya Alana pada Dika di sebrang sana, suara Dika terdengar sangat gusar seperti orang yang sedang panik

"Al...lo cepet ke RS *****, Athala kecelakaan!"

Bagai disambar petir Alana terlonjak kaget mendapat kabar ini, sungguh Alana memang belum terlalu mencintai Athala tapi mengetahui Athala kecelakaan membuatnya lemas seketika

"Iya Dik gue langsung kesana sekarang" balas Alana yang langsung menutup panggilannya

****

Kacau, menyesal, marah itulah yang Alana rasakan sekarang, apalagi ia tahu bahwa Athala kecelakaan saat sedang mencarinya karna ia tak kunjung kembali ke lapangan, padahal saat Athala sedang mencarinya dia sedang bersama Adrian, orang yang dulu pernah dia cintai

"Udah Al...lo jangan nagis terus Athala pasti sadar kok" ucap Dika mencoba untuk menenangkan Alana yang dari tadi tak juga berhenti menangis

Alana benar-benar merasa bersalah pada Athala, ia tidak mau menyia-nyiakan Athala lagi sekarang karna ini pertama kalinya ada yang memperhatikannya seperti Athala

"Ini semua salah gue" racau Alana dari tadi yang membuat Dika merasa sedih melihatnya

"Lo makan dulu ya" bujuk Dika karna ini sudah lewat jam makan siang dan bahkan hampir sore

Alana hanya menggelengkan kepala sebagai jawabannya, Dika yang melihatnya hanya bisa pasrah karna dia juga mengerti apa yang Alana rasakan

Tak lama dokter yang menangani Athala keluar dari ruangan Athala, Alana dan teman-teman Athala yang melihat itu langsung berdiri dari duduknya

"Gimana dok keadaan Athala??"tanya Alana pada pria ber umur yang menggunakan jas putih itu

"Keadaan pasien sudah jauh lebih membaik, dia hanya mengalami sedikit benturan di kepalanya dan sekarang sudah sadar, tapi di mohon pada semuanya agar tidak terlalu mengguncang pikiran pasien karna saat ini dia butuh istirahat dan tidak boleh banyak pikiran" jelas dokter itu pada kami semua

Alana bernapas lega karna tidak terjadi hal yang serius pada Athala nya itu, tunggu apa yang barusan Alana bilang?? "Athala nya"

"Kalau begitu, apakah kami boleh masuk kedalam dok?" Tanya Alana pada dokter itu

"Ya silahkan, tapi jangan langsung masuk bersamaan satu per satu saja" balas dokter itu pada Alana

"Terimakasih dok" jawab Alana
" baiklah, saya permisi" balas dokter itu

CHOOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang