Chapter 12

720 57 15
                                    


Earthea membanting ponselnya ke sembarang arah. Ia benar-benar jengkel dengan sifat kekanakan Ong, bosnya itu baru saja meretas ponselnya dengan maskud yang tidak jelas. Entah apa yang dia mau tapi jelas-jelas tindakan Ong keterlaluan sekarang.

Sedangkan Ong sendiri sedang uring-uringan. June yang menonton hanya bisa menghela napas lelah, ia punya cukup banyak pekerjaan dan harus tetap mendengaran curahan hati seorang pria berusia 27 tahun yang baru mengalami masa pubernya.

"Jadi sekarang lu mulai suka sama Earth—"

"Gak ada yang bilang gue suka sama dia." Sela Ong

Dan parahnya, lelaki itu sama sekali tidak mau mengakui bahwa dialah yang sebenarnya sedang tergila-gila karena seorang gadis, "Itu namanya cinta Ong, percaya sama gue."

Ong tidak menanggapinya sama sekali, lelaki yang ada di sebrangnya itu malah meniup poninya kesal. Ong tidak tahu harus berbuat apa karena ia tidak tahu apa penyebab dari tingkah lakunya ini. Semua orang mengatakan ini cinta, tapi baginya ini terdengar mustahil.

"Cari tahu siapa laki-laki BMW tempo hari." Titah Ong.

June lagi-lagi menghela napasnya, "gini ya, Ong. Kalo emang lu gak suka sama Earthea, ngapain ngulik kehidupan dia. Lu bahkan punya setumpuk kertas buat ditanda-tangani, puluhan meeting buat dihadiri, dan ribuan wanita buat ditiduri. Gak usah ngurusin idup dia, gak ada untungnya sama sekali."

Semua perkataan June memang benar, tetapi ia tidak bisa. Semua perlakuan Earthea terhadapnya sangat mengganggu.

Tangan Ong  melonggarkan dasinya dengan kasar memperlihatkan leher yang siap dikecup oleh Earthea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Ong  melonggarkan dasinya dengan kasar memperlihatkan leher yang siap dikecup oleh Earthea. Gadis itu berkali-kali meneguk salivanya untuk mengatasi rasa gugupnya. Sial! jantungnya bahkan masih berdegup kencang hanya karena sebuah leher.

"Ikutlah rapat bersama June," titah Ong, "aku ada keperluan mendadak." tambhanya.

Ong melangkah keluar dari ruangannya meninggalkan Earthea yang tengah kebingungan. Tidak biasanya Ong melewatkan rapatnya, sepenting apa keperluan mendadaknya hingga rela meninggalkan sebuah rapat? Ah! Perasaannya mendadak tak enak.

June muncul dari balik pintu, melambaikan tangan kepada Erathea mengisyaratkan kepadanya untuk mendekat. Earthea yang paham langsung melangkahkan kakinya mendekat, "Kemana Ong pergi?" 

Earthea mendengus pelan ketika June mengangkat bahunya tidak tahu. Tidak mungkin jika June tidak tahu apapun. 

Selama rapat berlangsung pun, perasaan itu benar-benar mengganggunya. Ia memikirkan banyak kemungkinan yang menakutkan, yang tidak ingin ia ketahui, yang pasti membuatnya frustasi. Ia sudah berusaha menyingkar semua pemikiran itu, tapi seberapa besar pun usahanya, ini seperti sia-sia.

"Lain kali jangan ngelamun terus." Tegur June.

"Tolong sampaikan pesan gue buat Ong." Kata Earthea.

Ong Night Stand | OngTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang