FOUR

29.8K 1.4K 13
                                    

Autor Pov.

Pernikahan Anne dan Ian akhirnya berlangsung cukup meriah yeah tidak banyak yang mereka undang hanya keluarga, partner kerja, sahabat dan kerabat. Pernikahan itu menjadi kebahagian untuk Anne dan Ian tapi tidak untuk Elora dan Basil.

Elora nampak tidak terlalu bersemangat merayakan pernikahan Anne, ia suka Anne bahagia dengan pilihannya tapi anak Ian yang sekarang sudah menjelma menjadi Kakak tirinya lah yang menjadi pikiran Elora, Basil. Pria tampan yang sudah berani menciumnya, ugh Elora merasa sesuatu dalam dirinya telah dirampas sejak Basil menciumnya. Elora mengerang menyialkan Basil dalam hatinya. Ia tahu pria itu tengah fokus padanya tapi Elora tidak peduli, ia benci pria itu sangattttt benci.

Sementara Basil, ia nampak sangat acuh pada acara pernikahan bahkan ia tak pernah serius mengikuti acara. Fokusnya selalu terfokus pada Elora yang nampak sangat cantik di balut gaun pink telanjang bahu. Ian boleh bahagia tapi Basil? ia merasa tidak! Elora kini sudah resmi menjadi Adik tirinya dan sumpah demi apapun Basil tidak terima itu!. Sial! ingatan rasa bibir Elora yang manis berputar-putar diingatanya apalagi ketika Basil tidak sengaja melihat Elora menjilat bibir merah alami yang menggoda itu! layangan tentang hal erotis yang bisa bibir Elora lakukan langsung menguasainya.

Hingga tiba disesi foto keluarga. Sial sekali bagi Elora karena ia dan Basil harus berdiri dibelakang Anne dan Ian, mendempet satu sama lain.

Awalnya mereka sama-sama menolak tapi Anne memaksa dan akhirnya keduanya mau. Bagi Basil sedikit menguntungkan karena ia bisa menggoda Elora.

"Senyum ya!." Seru Anne ketika sang fotograper mulai melakukan tugasnya.

Elora dan Basil memasang senyum palsu mereka.

Usai foto keluarga barulah foto Elora dan Basil yang diambil.

"Untuk apa? aku tidak mau!." Tolak Elora ketus ia hampir turun dari pelaminan tapi Basil menahanya, Elora menoleh melihat Basil mengedipkan sebelah mata nakalnya.

"Ohhh ayolah sayang, Basil saja mau." Bujuk Anne.

Elora menatap Anne kesal. Jelaslah Basil mau-mau saja! kan tujuan Basil adalah dekat dengan Elora.

"Ayo Elora sayang." Bujuk Ian.

Elora mendengus, ia kembali berdiri disamping Basil yang menyeringai kemenangan.

"Hey, rasa bibir mu masih terasa dibibirku." Bisik Basil blak-blakan. Elora menoleh menatap Basil tajam.

"Bisa diam? atau aku turun." Desis Elora.

Basil terkekeh.

"Kau akan tetap kembali."

Elora menggeram.

"Boleh ku katakan sesuatu?."

Tanpa menoleh menatap Basil, Elora mengangguk. Basil mendekatkan mulutnya ketelinga Elora lalu berbisik disana.

"Kau sangat cantik dan luar biasa menggairahkan. Kau tahu? merah bibir mu semakin menarikku untuk menciummu lagi dan belahan payudara mu....Ughhh, so perfect."

Elora membelalak ia menunduk menatap belahan payudaranya lalu ia menatap Basil tajam.

"Kau Kakak yang mesum sekali." Desis Elora. Basil terkekeh.

"Siapa Kakak mu? aku bukan Kakak mu dan jangan pernah kau jadikan aku Kakak mu. Aku lebih pantas kau jadikan pria mu saja."

Elora menggeram ia hampir membalas perkataan Basil jika Anne dan Ian tidak memaksa mereka untuk fokus ke kamera dan mulai tersenyum.

"Hey! senyumlah kalian berdua!."

Elora mengeluarkan senyum palsunya dan Basil pun juga bahkan ia merangkul bahu Elora, Elora kesal minta ampun. Sementara Basil menyeringai puas, setelah mereka di foto Basil meremas bahu putih Elora, Elora memberikan pelototan yang tak terkira pada Basil.

OUR RELATIONSHIP (PLAY STORE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang