Author Pov.
Basil menatap kedatangan Tam yang ia yakini pasti baru saja memenuhi keinginan Elora kemansion Gilbert, tidak perlu bertanya Basil sudah tahu karena sebelumnya Elora mengancam akan kesana. Basil membiarkan itu yang terpenting Bumilnya itu tidak ketempat lain dan sekarang yang tengah Basil pikirkan bagaimana caranya mengembalikan keharmonisan rumah tangga mereka yang tersita beberapa waktu lalu, rasanya menyebalkan saat mereka saling menukas dan saling mengeraskan ego ditambah pasti Elora yang akan merajuk, shit! Basil benci keadaan ini.
Oke Basil akan mengalah demi Elora dan calon Anaknya, abaikan saja pekerjaan untuk sementara waktu dan yang harus Basil lakukan hanya fokus pada Elora, Bumilnya itu butuh perhatian lebih dan Basil rela mengesampingkan seluruh pekerjaannya demi Elora yeah demi Elora.
Lalu apa yang harus ia lakukan? dia tidak mungkin langsung meminta maaf otomatis Elora tidak akan langsung memaafkannya! Basil berpikir keras untuk itu hingga seakan ada bola lampu terang diatas kepalanya, Basil menyeringai, ia tahu harus bagaimana.
Setelah berkutat dengan pikirannya Basil merogoh ponselnya, mendial orang kepercayaannya untuk melakukan suatu hal yang baru saja ia rencanakan.
"Ya saat ini...sebaik mungkin..datang secepatnya dan aku tidak menerima kekurangan sedikit pun...untuk Istriku."
Entah apa yang tengah Basil bicarakan tapi yang pasti itu sangat serius terlihat dari ketegasan kata-kata Basil. Basil memutuskan sambungan setelah ia rasa cukup, ia menghela nafas pelan.
"Aku akan lakukan apapun untukmu." Desis Basil, ia menatap ponselnya lagi mencari nama Gilbert lalu mendialnya.
Tidak perlu menunggu lama panggilannya pun dijawab.
"Hallo."
"Elora bersamamu."
Itu pernyataan bukan pertanyaan.
"Ya dia bersamaku dan baru saja mencurahkan isi hatinya, huhhh kau dalam bahaya bung."
Basil mendengus.
"Aku tidak takut bahaya, sekarang tugasmu membujuknya untuk pulang. Aku menyiapkan sesuatu untuknya."
Kekehan Gilbert diseberang sana membuat Basil sedikit geram.
"Wahhh bung kau memang selangkah lebih maju." Gilbert suka sekali menggoda Basil.
"Bukan saatnya untuk bercanda, bocah. Cepat bujuk ia pulang atau kau tahu akibatnya."
Astaga Basil memaksa sekali dan mengancam.
Gilbert mendengus.
"Kau keterlaluan padaku bung, untung saja ia larinya padaku t------"
"Aku tidak butuh ceramahmu, cepat lakukan tugasmu." Tekan Basil menuntut dan benar-benar gusar pada Gilbert yang suka bertele-tele.
Gilbert mendengus.
"Aye-aye bung, segera laksanakan!." Sahut Gilbert.
"Dan ingat, jangan katakan aku yang menghubungimu." Peringat Basil.
Basil tahu Gilbert tengah mencibir peringatannya.
"Aku tahu kau mengejekku, bocah." Sahut Basil datar.
Gilbert berdeham sebelum kembali pada sambungan.
"Aye-aye! ia akan pulang sekarang." Ucap Gilbert.
"Bagus."
Basil memutuskan sambungan secara sepihak dan tak lama itu apa yang ia rencanakan dengan orang kepercayaannya datang tepat seperti yang Basil harapkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/145182597-288-k413640.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR RELATIONSHIP (PLAY STORE) ✔
Любовные романыSudah terbit E-BOOK. Dapatkan versi lengkap dan next chapternya di PLAY STORE Link OR ebook https://play.google.com/store/books/details?id=OmpbDwAAQBAJ A Naughty Romance Elora Barclay : Kau Kakak ku, Basil! dasar gila, mesum, tidak tahu diri!. Basil...