ONE

44.8K 1.7K 19
                                    

Autor Pov.

"Elora, habiskan sarapanmu dan cepat pergi kuliah! ohhh ya! dan ingat lusa pernikahan Mama...Mama harap kau sudah kosongkan jadwal kuliahmu. Oke, baby?."

Elora mendengus kesal sambil mencomot roti bakar selai coklat ditanganya, ia menatap Anne yang nampak sibuk menceramahinya agar lusa nanti Elora ingat hari pernikahan Anne. Ya, Anne akan menikah lagi, dengan pria berkantong tebal yang sangat menyayangi Elora dan Anne 2 tahun belakangan ini. Bukan berarti Elora tidak suka hanya saja, punya Ayah baru tidak ada dalam daftar kehidupannya tapi yeah mau bagaimana lagi? Elora sebagai anak hanya bisa memberi restu, itu saja.

"Sudah kulakukan, aku berangkat." Elora meletakan roti sisanya dipiring. Anne menghadang jalannya membuat Elora mendecak kesal.

"Ma...aku mau kuliah, kenapa menghalangi jalan ku?."

Anne menatap anak semata wayangnya itu dengan sangat sayang lalu memeluknya.

"Mama tahu ini berat untukmu tapi Mama lakukan ini semua untukmu, agar masa depan mu terjamin ehhh bukan berarti hanya memiliki Mama masa depanmu tidak terjamin hanya saja Mama ingin lebih gampang mengurusimu kalau ada Papa baru mu...Kau tahu kan dia orang yang baik dan sangat menyayangi kita."

Elora memutar bola mata, sikap masa bodoh yang tak pernah ia tunjukan didepan Anne.

"Well, aku mengerti." Ucap Elora.

Anne tersenyum melepas pelukanya lalu mengecup pipi Elora.

"Have a nice day, baby."

Yeah, have a nice day.

................................................................................

"Elora!."

Baru saja Elora menjejakan kakinya di kampus bertaraf Internasional yang baru saja menerimanya sebagai Mahasiswa baru sejak calon Papa barunya mendaftarkan diri Elora disini. Awalnya Elora menolak karena kuliah disana sama saja kuliah pamer harta! omg! gaya disini terlalu posh dan Elora termasuk didalamnya.

"Good morning, Bambam." Sapa Elora pada sahabat sejak Junior High School. Bambam itu gay.

"Morning darling...Oh ya bagaimana kau sudah ambil ijin perihal pernikahan Mama mu?."

Elora mengangguk lesu. Bisa tidak, tidak membicarakan perihal pernikahan Anne? ohhh Elora bosan sekali. Kebosanan Elora dimengerti oleh Bambam, Bambam segera menggandeng tangan lalu mereka berjalan bersama.

"Malam ini ada pesta di club terkenal itu, kau mau datang? siapa tahu kebosananmu menguap." Cetus Bambam.

Club? Elora tidak pernah pergi kesana sebelumnya tapi entah kenapa terdengar masuk akal juga jika ia pergi menumpahkan kebosananya disana. Elora tersenyum manis pada Bambam.

"Boleh! jemput aku, Bam."

Bambam berseru senang, sangat ajaib sekali Elora mengiyakan ajakanya ke tempat gila itu.

...............................................................................

Dentunaman musik pemacu ardenalin bagi siapa saja yang belum pernah ke tempat itu mau tidak mau membuat Elora dirayapi perasaan asing! ia telah berani menjejakan kakinya ditempat gila itu yeah tapi not bad lah, karena benar saja kepusangan Elora perlahan menguap.

Dia gadis yang cantik memakai tank top hitam dilapisi jaket kulit yang menbungkus tubuh body goalnya. Banyak mata menatapnya lapar dan tentu saja merasa asing.

"Ayo." Bambam pria gay itu menyeret Elora kesebuah bar.

"Duduk disini dulu dan nikmati malam mu, Elora." Ucap Bambam dekat sekali dengan telinga Elora karena suara musik yang keras membuat pembicaraan mereka tidak kedengaran sama sekali.

OUR RELATIONSHIP (PLAY STORE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang