#53 Perihal kamu

70 2 0
                                    

Kamu
Adalah ucapan yang sungguh menyiksaku
Membuat jarak yang tak bisa di tempuh
Sungguh jahat hingga menyayat netra

Kamu
Adalah kata yang memanipulasi ku
Menguasai diri merajai pikir
Namun menghangatkan sepi ku

Kamu
Adalah penguasa rinduku
Menjeratku dalam harap semu
Membayangi setiap langkahku

Kamu
Adalah cahaya menerangi ku dalam gelap
Mengajariku arti kehidupan
Memberiku bahagia dalam piluku

Kamu
Adalah mendung dalam langit senjaku
Mengajariku perpisahan dalam senyummu

Kamu
Adalah nafas bagiku
Setiap kamu adalah rindu
Namun rindu ini berjalan tanpa pengemudi
Sedang kamu telah damai di keabadian

Surabaya, 19 April 2018

Bicara tentang rindu tak ada habisnya, rindu seperti dahaga tak kunjung hilang tapi rindu adalah bumbu kehidupan. Ibarat masakan tanpa garam akan terasa hambar.

Jika ada seseorang yang harus bersabar dalam menghadapi rindu, itu adalah dia. Seseorang yang telah kehilangan, dia telah melatih hatinya untuk bersabar, melati hatinya untuk memendam segala rindu agar tidak meledak.

Tidak ada yang mengajarkannya untuk bertahan pada rindu yang tak bertuan, hanya saja dia terlalu lelah untuk mengulang rindu yang sama bahkan kemungkinan lebih menyakitkan dari sekedar perpisahan. Sejauh dia bisa bertahan ia akan tetap bertahan dalam kesepian dan kehampaan. Karena ia telah mempersiapkan diri pada kehilangan walau pada akhirnya jika kehilangan datang tetap menyakitkan.

Rindu mengajarinya menjadi manusia yang tangguh dan rapuh dalam satu waktu yang sama. Tangguh yang ia perlihatkan pada orang orang di sekitarnya dan rapuh yang ia sembunyikan bersama pekatnya malam. Namun percayalah tangguh yang dia perlihatkan tak setangguh atau sekuat orang pada umumnya. Dia kuat hanya karena tak ingin terlihat lemah, ia kuat untuk menutupi kerapuan yang sewaktu waktu melemah dan mungkin juga bisa berhenti untuk terus berjuang.

Kepada rinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang