Embun pagi membius ku dalam dingin
Tak ada diksa yang mampu menjelaskannya
Perlahan bulir bening basahi pipiAku ingat wajah itu
Diantara bahagia dan duka
Namun tak bisa aku jelaskanSeketika tamparan keras menyadarkan ku
Tentang kamu adalah semu
Lagi, aku tertipu rindu untuk sekian kalinyaJadi jangan kembali
Ingin aku menolak dan menangis
Menahan rindu agar tak menyapaSurabaya, 31 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepada rindu
PoesíaRank #01 dalam poetry (121218) #01 dalam poerty (26/02/19) #02 dalam Poerty (30/07/2019) Kalau mau baca follow dulu ya, karena sebagian part di privat. Perihal rindu, ia akan tetap menjadi kenangan bagiku rindu adalah masa yang telah usai, a yang k...