Walaupun sedang mengendarai motor. Tapi taehyung merasa ada yang tidak beres dengan gadis yang ia boncengi saat ini.
Berani2 nya dia datang setelah apa yang dia lakukan sama gue. Dasar park chanyeol brengsekkk -rosé
Tiba2 taehyung menghentikan laju motornya dan menyingkir ke pinggir jalan.
Dengan cepat taehyung berbalik ke arah rosé. Menemukan raut wajah gadis itu seperti benang kusut.
"Kenapa berhenti tiba2?" Rosé
Tapi taehyung sendiri hanya melihat nya tanpa berkata apapun. Raut wajah taehyung terlihat berbeda setelah nya.
"Ada apa?" Rosé
Taehyung tetap terdiam. Ia hanya merapikan sedikit sehelai rambut rosé yang berantakan karena tertiup angin dengan menggunakan jari2 tanganya.
"Mulai saat ini.. hanya gue.. hanya gue yang selalu ada di pikiran lo, di mata lo, dan di hati lo" taehyung. "Ini bukan permintaan tapi ini paksaaan. Gue gak nerima pilihan, jadi lo harus terima" taehyung. "Mungkin gue akan ngebiarin lo untuk memikirkan bajingan itu menit ini. Tapi gue gak akan itu berdiam lama di dalam pikiran lo"
Rosé mengerjap2kan sepasang matanya.. "tae"
"Gak ada alasan buat lo nolak gue" taehyung.
"Tapi perasaan kaya gitu gak semudah yang lo bilang. Gue susah jatuh cinta.. tapi sekalinya gue suka sama seseorang.. gue akan sulit untuk melepasnya. Karena itu masalah hati dan perasaan. Lagipula kita baru mengenal satu sama lain belum lama. Masih banyak pertanyaan tentang lo dalam pikiran gue"
"Berarti gue adalah cowo yang beruntung" taehyung. "Waktu lo udah habis"
"Maksud lo?"
"Waktu lo udah habis untuk memikirkan pria lain selain gue" taehyung. "Bersiaplah untuk menghadapi kehidupan baru bersama gue"
"Tap-
"Udah diem" taehyung menyalakan kembali motornya dan melaju.
.
.
.Jimin memasukan mobil nya kehalaman rumah jennie. Yang seharusnya tidak di ijinkan oleh beberapa penjaga disana. Tapi karena melihat jennie ada di dalamnya, maka ia bisa lolos begitu saja dengan mudah.
Sesampainya didepan pintu utama rumah keluarga kim itu. Jimin langsung mematikan mobilnya.
"Jimm" jennie terlihat gelisah
"Are you ready?" Jimin
"Nope" jennie
"Sorry manis.. tapi sayangnya gue bukan tipe cowo yang mundur begitu aja" jimin
Aduhh.. kenapa gue kenal sama cowo kaya gini sih. Keras kepala banget. Tapi sayangnya dia keren -jennie
Jimin membuka pintu mobilnya, begitupun jennie. Beberapa mobil penjaga juga baru tiba dan memakirkan di barisan belakang mobilnya
"Great" melihat itu jennie langsung bergumam kasar.
Jennie membawa jimin memasuki rumahnya. Yang terlihat begitu banyak penjaga seperti layaknya memasuki sarang gangster.
Mata mereka bertemu dengan orang yang sedari tadi menjadi target pembicaraan mereka selama dalam perjalanan.
"Dad" jennie melihat daddy nya yang sedang berduduk santai di sofa nya yang ekslusif dan mewah itu.
"Tuan kim" sapa jimin dengan sopan
Berani2 nya anak jalanan ini menginjakan kaki nya dirumah ku