"Apa yang lo lakuin?"
"Hanya bersenang2"
"With who?"
Seorang pria menampilkan smirknya.
"Lo tau. Orang suruhan lo itu mati?!!!"
"Ohhh.. i'm so sorry, man" berakting sedih. "Dia hanya pria bodoh yang meminta pekerjaan dengan upah yang besar"
"Tapi lo tau. Lo bermain dengan siapa?!!". "You're f*ckin crazy man!!!. Apa lo mau mati, huhhh?!!"
"I'm not afraid of them"
"We'll see"
Brakkkkkkkkk
Seseorang mendobrak pintu ruangan itu. Dan membuat dua orang didalamnya terkejut.
"Godamn-it. Who the f*ck-
Perkataan nya terhenti di saat melihat siapa yang melakukanya.
"K-kau" ucap nya. "S-selamat datang dirumah kami" mencoba tenang dan menyambutnya
"Say hello to the hell" jk yang langsung menembakan keduanya tanpa ampun menggunakan kedua senjata yang berada di tangan kanan dan kirinya tipe 'combat master'
Dorrrrr..
Dorrrr....
Dorrrrr..
Dorrrr...
Dorrrrr..
"Don't play with me" jk yang meninggalkan mereka begitu saja
.
.
.
Lisa sedang berada dirumah jisoo saat ini. Tepatnya mereka berada di kamar jisoo. Lisa sudah menceritakan kejadian yang terjadi di studio dance kepada jisoo.
"Kenapa lo gak telepon gue?" Jisoo
"Itu terjadi terlalu cepat, membuat gue panik sampe akhirnya gue lupa untuk nelpon kalian"
"Tapi lo yakin kan kalo lo gak apa2?" Jisoo
Lisa menggelengkan kepalanya. Dan tangan nya memegang kearah dadanya.
"Kenapa? Kenapa dengan dada lo?" Jisoo. "Apa lo terkena serangan jantung ringan?"
"Lebih"
"Bibi.. telepon dr. Sam sekarang. Lisa-
Lisa langsung membekap mulut jisoo sempurna dengan tangannya.
"Nona muda.. apa ada yang terjadi pada anda?" Asisten rumah tangga mengetuk pintu kamar jisoo
"Gak bii.. kita lagi latihan acting aja koq" lisa
"Benarkah?"
"Iya. Gak usah khawatir. Bibi bisa pergi sekarang" lisa
Jisoo melepas tangan lisa dari mulutnya. "Untung aja bibir gue masih asli bukan hasil oprasi. Kalau gak.. udah pasti gak berbentuk lagi jika lo membekap gue sampe kaya gitu"
"Sorry deh. Habis lo sih.. main panggil dokter sam segala. Gue kan takut" lisa
"Bukannya tadi katanya dada lo sakit?" Jisoo