"Daddy!!" jennie sedikit berteriak
"You stayed" daddy
"But jisoo need me, dad" jennie
"Kau kira aku tidak tau. Selama di kapal itu kau bersama dengan siapa?" Katanya
"Apa daddy mulai lagi?" Jennie
"I will. Dan aku pasti akan melakukannya. Karena kau satu2 nya putri tunggal ku. Kau adalah seorang puteri di keluaga ini. Kau adalah anak ku. Yang tidak boleh sembarang orang mendekatimu. Apalagi pemuda2 yang gak jelas keluarganya"
"Tidak bisa ku percaya" jennie meinggalkan daddy nya dan membanting pintu kamarnya.
'Brag'
Dan menguncinya.
Daddy terkadang terlalu berlebihan banget. Kesel deh kalo sifatnya itu lagi kambuh -jennie
Jennie duduk di ranjangnya sambil memikirkan sebuah ide untuk keluar dari kandang nya itu.
Ia duduk dan berdiri bahkan berjalan sedikit di ruangan nya. Lalu kembali duduk kembali. Dan berbaring.
'💡' Tiba2 jennie mendapatkan sebuah ide.
Jennie berjalan kearah pintu dan membukanya perlahan2. 'Klek'
Ia memperhatikan keadaan di luar kamarnya.
Sepi.. -jennie
Jennie langsung keluar dari sana dengan langkah tanpa suara.
Matanya terus mengawasi keadaan sekeliling. Di ujung sana ada beberapa penjaga terlihat. Yapi beruntung disana bukan tempat yang di tuju olehnya saat ini.
Jennie melangkahkan kakinya menunu suatu tempat.
"Nona.. anda mau kemana?" Tanya salah satu penjaga yang tidak sengaja berpapasan dengan nya.
"Mau kedapur" jennie mencoba tenang dan menjawabnya tanpa ekspresi.
Membuat penjaga itu tidak bisa membaca raut wajahnya atau mengira2 apa yang sedang ia rencanakan.
"Apa yang anda butuhkan? biar aku saja yang mengambilkannya untuk anda"
"Aku hanya ingin mengambil pembalut ku di dekat gudang penyimpanan. Yang panjang berukuran 25cm, dan tipis bersayap bewarna biru yang bisa bertahan dalam waktu 6jam" jawab jennie dengan serius
Padahal tidak ada yang seperti itu tepatnya.
"Baiklah ,aku akan menemani anda saja untuk mengambilnya"
Jennie tidak menjawab apapun. Dia hanya berjalan menuju tempat yang ia tuju. Yaitu dapur.
"Kenapa kita kesini? Bukankah itu ada di tempat penyimpanan?" Tanya nya
"Penyimpanan nya satu ruangan dengan dapur tapi berbeda tempat" jennie
Saat ia akan mengikuti langkah jennie. Tiba2 saja jennie berbalik..
"Aku tidak terbiasa mencari benda seperti itu di ikuti oleh seseorang laki2. Dan itu sudah melanggar hak privasi ku sebagai seorang perempuan. Dan aku bisa meyakinkan bahwa kau pasti akan di tuntut akan itu. Belum lagi jika daddy mengetahui nya nanti. Jadi kau diamlah disini. Dan jangan mengikuti ku!!! Mengerti?!" jennie
Pria itu tertunduk..
Tapi tetap saja ia masih mengikuti nya kemanapun langkah jennie pergi.
"Kenapa kau masih mengikuti ku?" Jennie kesal. "Baiklah jika itu maumu" jennie membuka lemari penyimpanan nya dan mengambil satu dari beberapa pacs pembalut yang ada disana. Dan merobek nya lalu mengambil satu lembar pembalut". "Apa kau puas? Sekarang aku akan memakainya"