Cinta Itu Akan Datang #part6

2.2K 164 20
                                    

Jangan lupa vote dan komennya. Maaf lama nggak update.
Awas banyak typo.

🌷🌷🌷🌷🌷

Sudah hampir 4 bulan menjadi suami-istri tapi mereka belum pernah melakukan hungan layaknya pasangan semestinya. Karena Firza sudah bertekad tidak akan menyentuh istrinya jika tanpa seijinnya. Walau itu haknya sebagai seorang suami.
Malam itu seperti malam-malam biasanya, mereka bersiap tidur diposisi masing-masing. Dinda berada diatas tempat tidurnya sedangkan Firza dengan setia dan mengalah berada di bawah menggunakan kasur lantai.

Sekarang Firza sudah terbuai oleh mimpinya tetapi tidak dengan Dinda. Malam ini begitu gelisah dengan posisi tidur yang diubah-ubah, balik kanan dan balik kiri berulang kali sampai akhirnya Dinda ikut tidur dibawah disamping suaminya dan lengan Firzalah yang menjadi bantalnya untuk tidur. Oh so swett.

Merasa ada yang berat dilengannya, Firza perlahan mulai mengerjapkan matanya dan sedikit terkejut yang mendapati istribya tertidur disampingnya dengan lengannya sebagai bantalannya. Bahagia, begitulah yang dirasakan Firza saat ini karena memang selama ini Dindalah yang selaku menghindar dengannya.

Dengan seksama firza memandangi wajah Dinda dan dengan hati-hati ia menyingkirkan anak rambut istrinya. Dengan keberanian penuh Firza mencium kening Dinda.

Sarapn pagi ini sangat canggung, lebih canggung dari hari-hari sebelumnya. Karena tadi pagi Dinda bangun tidur berada dipelukan Firza dan untuk pertama kalinya. Sebenarnya Dinda malu.

Sore harinya seperti biasa, Dinda pulang terlebih dahulu dari suaminya. Karena sudah mepet jam pulangnya Firza, Dinda segera mandi. Tetapi ketika akan mengambil baju ganti, bajunya jatuh.

"Yah jatuh. Haduh gimana ini ya? Masak keluar cuma pakai handuk saja. Semoga Mas Firza belum pulang jadi aman." Gumam Dinda sendiri.

Akhirnya dengan terpaksa dia keluar kamar mandi dengan berbalut handuk yang cuma menutupi setengah dadanya dan panjang diatas lututnya. Dengan berjalan menggendap-endap Dinda menuju kamar. Tapi tidak disangka suaminya sudah pulang dan menuju kearahnya.

"Huaaaa...". Teriak Dinda. "Mas Firza tutup mata balik badan.!! Cepetan !." Teriak Dinda panik sambil menutupi belahan dadanya dengan tangan.

Firzapun juga swdikit kaget dengan fenomena didepannya. Dan akhirnya dia tersadar lalu balik badan seperti perintah istrinya.

"Kenapa nggak bawa baju ganti.?" Tanyanya.

"Baju ganti Dinda jatuh Mas." Jawabnya sambil berlari kekamarnya.

Firzapun hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum penuh arti melihat tingkah istrinya.

Kejadian itu membuatnya panas dingin. Ya naluri lelakinya bangkit. Walau bagaimanapun juga Firza laki-laki normal.

"Firza tahan. Pasti kamu bisa. Jangan sampai kamu menyentuh tanpa seijinnya, meski itu hakmu."  Suara hati Firza.

"Huh..harus cepet-cepet mandi ini." Suara Firza pada dirinya sendiri.

Dan malam itu mereka lalui seperti biasanya, berbicara seperlunya dan tidur diposisi masing-masing. Dinda diatas ranjang dan Firza dengan setia memakai kasur lantai dibawah.

Hari ini Dinda libur kerja, setelah pagi tadi yang selalu diawali menyiapkan sarapan untuk mereka berdua dan suaminya sudah berangkat dinas. Dinda memulainya dengan mengganti dan mencuci semua korden yang ada dirumahnya. Sorepun menjelang , saat Dinda memasang korden yang sudah dicucinya tadi pagi. Karena agak tinggi dan tidak terjangkau dengan tingginya, akhirnya Dinda naik keatas kursi untuk memasangnya.

"Assalamu'allaikum." Salam Firza sewaktu memasuki rumah lalu menutup pintu kembali.
"Walaikumsalam, sudah pulang Mas." JawabDinda tampa melihat kebawah.

"Iya Dek. Hati-hati entar jaa...."

"Aaa..."  belum selesai Firza dengan ucapannya Dinda hampir saja jatuh dari atas kursi. Tapi dengan sigap Firza menangkap tubuhnya.

Terjadilah keheningan. Mata mereka saling memandang satu sama lain serta jantung mereka berdetak dua kali lipat dari biasanya. Cukup lama mereka dalam posisi itu.

"Ma..makasih Mas." Dinda tersadar lalu berdiri sendiri.

"Hampir sajakan.untung ku tangkap. Kalau tidak, lumayan sakit loh." Firza seakan memarahi Dinda, padahal itu cuma ingin menutupi kegugupannya.

Tidak bisa dipungkiri jika mereka bertemu kedua jantung mereka berdetak lebih cepat. Ada getar yang berbeda dihati masing-masing. Apakah itu yang namanya cinta. Entahlah, hanya mereka berdua yang tahu.

***

Karanganyar 21 april 2018

Cinta Itu Akan DatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang